disebabkan karena adanya pergantian petugas piutang, sehingga proses penagihan menjadi tidak stabil.
4.3.4 Keefektifan Pengeloalan Manajemen Piutang
Keefektifan pengelolaan manajemen piutang, dapat dinilai dari kebijakan pemberian kredit, kebijakan penagihan dan pemantauan piutang.
a. Kebijakan Pemberian Kredit
Dalam pemberian kredit perusahaan tidak menerapkan analisis 5K secara detail, dan hal ini membuat perusahaan kurang selektif dalam memutuskan
penjualan yang dikhawatirkan membuat perusahaan tidak sadar apabila menerima konsumen yang tidak sanggup membayar dan membuat proses penagihan
terhambat. Yang dapat meningkatkan jumlah piutang yang tidak dapat ditagih membengkak. Perusahaan memberikan toleransi batasan waktu kepada konsumen
dalam melakukan pembayaran maksimal 90 hari, akan tetapi pada kenyataannya piutang baru terkumpul setelah beberapa bulan kemudian dari waktu jatuh tempo
yang artinya dalam kebijakan pemberian kredit perusahaan adalah kurang baik. b.
Kebijakan Penagihan Kebijakan penagihan piutang dapat dilihat dari nilai rasio aktivitas yang
menunjukan bahwa penagihan yang dilakukan merupakan kegiatan yang cukup sulit, karena dari rasio aktivitas angka yang dihasilkan belum memenuhi standar
yang diberikan perusahaan, sehingga piutang menjadi semakin menumpuk dan berakibat negatife untuk perusahaan dalam pencapaian profit.Salah satu penyebab
terjadinya hal tersebut adalah tidak adanya sanksi dalam keterlambatan pembayaran atau syarat yang diberikan kepada konsumen kurang atau tidak
mengikat.Dari hal tersebut dapat dilihat berarti kebijakan penagihan perusahaan kurang baik.
c. Pemantauan Posisi Piutang
Dalam pemantauan piutang perusahaan dapat dilihat dari analisis umur piutang yang masih terdapat konsumen yang belum melakukan pembayarannya
dengan alasan tidak puas atas pelayanan.Selain itu waktu pembayaran ada yang melebihi jatuh tempo kontrak yang menunjukan bahwa perusahaan terlalu longgar
dalam memberikan toleransi pembayaran, sehingga terkadang konsumen sengaja menunda
pembayaran.Hal ini
dapat menimbulkan
kerugian bagi
perusahaan.Artinya perusahaan masih harus melakukan perbaikan dalam kegiatan pemantauan piutang.
4.4. Implikasi Manajerial