Risiko Kerugian Piutang Kebijaksanaanpengumpulan

Efektivitas kebijakan pengumpulan piutang atau penagihan akan mempengaruhi kredit macet yang meningkat yang pada dasarnya kredit ini menyangkut trade off anatara keuntungan dan biaya tambahan yang disebabkan oleh perubahan dalam salah satu atau kombinasi elemen-elemen tersebut. Dengan melonggarkan persyaratan pemberian kredit, penjualandiharapkan akan meningkat, yang berarti laba juga akan meningkat, tetapi disamping itu perusahaan menaggung tambahan biaya lain, piutang yang semakin besar karena jumlah penjualan yang besar ataupun pembayaran semakin lama.

2.3.2. Risiko Kerugian Piutang

Menurut Muslich 2004, menyatakan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam piutang yaitu: a. Risiko tidak dibayarkan seluruh tagihan piutang Risiko tidak dibayarkan seluruh tagihan piutang merupakan risiko yang terjadi apabila jumlah risiko kerugian piutang tidak dapat direalisasikan sama sekali. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya karena seleksi yang kurang baik dalam memilih langgannya yang tidak potensial dalam membayar tagihan juga dapat terjadi karena adanya stabilitas ekonomi dan kondisi Negara yang tidak menentu sehingga piutang tidak dapat dikembalikan. Untuk memperkecil risiko tersebut, biasanya perusahaan menekan piutang sekecil mungkin dengan cara melakukan penagihan secara langsung kepada pelanggan dan menarik semua asset milik perusahaan. b. Risiko keterlambatan dalam pelunasan piutang Risiko keterlambatan dalam pelunasan piutang merupakan risiko yang terjadi karena bagian penagihan kurang efektif dalam menagih piutang sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penerimaan piutang.Hal ini juga menyebabkan timbulnya tambahan biaya penagihan.Oleh karena itu, untuk menanggulangi semua piutang yang macet maka manajemen perusahaan dapat memberikan sanksi atau denda kepada pelanggan sehingga dapat menekan risiko piutang yang macet. c. Risiko tidak diterimanya sebagai piutang Risiko tidak diterimanya sebagai piutang merupakan risiko yang dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan perusahaan, bahkan bisa menimbulkan kerugian jika jumlah piutangnya kurang dari yang seharusnya atau kurang dari harga pokok barang yang dijual secara kredit tentu saja perusahaan tidak akan mendapatkan laba dari hasil pendapatan yang berkurang. d. Risiko tertanamnya modal kerja dalam piutang Risiko tertanamnya modal kerja dalam piutang merupakan risiko yang terjadi karena rendahnya tingkat perputaran piutang, sehingga jumlah modal kerja yang ditanam dalam piutang terlalu besar dan mengakibatkan adanya modal kerja yang tidak produktif yang akan mengakibatkan kinerja perusahaan menjadi menurun. 2.3.3.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Piutang Menurut Keown 2010, faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang adalah sebagai berikut: a. Persentase Penjualan Kredit Semakin besar penjualan secara kredit maka semakin besar pula piutang yang akan diperoleh. Ketika perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan maka tingkat investasi dalam piutang juga akan ikut naik. b. Ketentuan Penjualan Ketentuan penjualan mengidentifikasi kemungkinan diskon untuk pembayaran yang lebih awal, periode diskon, dan periode kredit total. Pada umumnya ketentuan penjualan dinyatakan dalam bentuk ab, net c, yang menunjukkan bahwa pelanggan dapat mengurangi a persen bila tagihan itu dibayar dalam b hari, bila tidak maka harus dibayar dalam c hari. c. Tipe Pelanggan Penentuan tipe pelanggan merupakan variabel yang menentukan dalam melihat kualifikasi pelanggan dalam mendapatkan kredit. Ketika perusahaan menerima pelanggan yang kurang layak kredit akan mengakibatkan biaya gagal bayar. d. Usaha Penagihan Kunci mempertahankan kontrol atas penagihan piutang adalah fakta bahwa probabilitas gagal bayar meningkat seiring dengan umur tagihan. Kontrol atas piutang terfokus pada kontrol dan eliminasi piutang yang sudah lewat jatuh tempo. Kekuatan dan ketepatan waktu penagihan akan mempengaruhi periode tagihan yang sudah jatuh tempo tetapi masih lalai membayar. 2.3.4.Penagihan Piutang Penagihan piutang memang tidak mudah, karena hal ini berkaitan dengan masalah keuangan yang cukup sensitife.Tak banyak perusahaaan yang direpotkan dengan masalah ini, oleh karena itu perusahaan perlu merencanakan dengan sebaik mungkin dalam mpengelolaan piutang dalam penagihan agar pelanggan membayarkan kewajibannya. Menurut Cahyono 2011, bahwa penagihan piutang pada dasarnya dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain komunikasi secara langsung melalui telepon, surat teguran resmi, melalui bagian penagihan, dan jalur hukum. Sebelum melakukan penagihan piutang, perusahan perlu mempersiapkan segala keperluannya dimulai dari syarat pembayaran, penyusunan surat penagihan piutang, prosedur penagihan piutang, dan prosedur penghapusan piutang. Kita dapat mengetahuinya lebih lanjut dalam uraian berikut. a. Syarat Pembayaran Dalam penjualan secara kredit biasanya ditetapkan syarat pembayaran yang tercantum dalam faktur. Syarat pembayaran tersebut akan dianalisis oleh bagian piutang perusahaan untuk keperluan penentuan jatuh tempo pembayaran piutang. Dengan demikian perusahaan dapat mengetahui waktu penagihan piutang kepada pelanggan. b. Penyusunan Surat Penagihan Piutang Piutang memang dapat mendatangkan risiko pembayaran yang tidak tepat waktu, bahkan risiko tidak terbayarnya piutang. Agar terhindar dari berbagai risiko tersebut, perusahaan perlu membuat surat penagihan piutang. Surat penagihan tersebut selanjutnya dikirim kepada pelanggan yang bersangkutan. Penyusunan surat penagihan piutang dapat dibuat dalam beberapa bentuk sesuai dengan tujuannya. Hal ini biasanya bersangkutan dengan status piutang pelanggan apakah piutang yang sudah jatuh tempo atau piutang yang telah lewat jatuh tempo. c. Prosedur Penagihan Piutang Langkah-langkah dalam penagihan piutang meliputi beberapa tahap. Berikut tahap dalam penagihan pitang beserta bagian perusahaan yang terlibat dalam pengihan piutang. 1 Bagian Piutang Bagian piutang merupakan bagian perusahaan yang paling menentukan dalam prosedur penagihan piutang. Bagian piutang merupakan awal dari kegiatan penagihan piutang. Jadi, apabila bagian piutang melakukan kesalahan pengelolaan, maka bagian-bagian lain juga akan mengalami kesalahan. 2 Bagian Keuangan Bagian keuangan merupakan bagian perusahaan yang mengendalikan dan mengontrol kegiatan penagihan piutang. 3 Bagian Penagihan Bagian penagihan merupakan bagian perusahaan yang menentukan tertagih atau tidak tertagihnya piutang. 4 Bagian Kasa Bagian kasa merupakan bagian perusahaan yang bertugas menerima uang hasil penagihan piutang. 5 Bagian Juranal dan Laporan Bagian jurnal dan laporan merupakan bagian perusahaan yang bertugas mencatat mutasi piutang kedlam jurnal dan buku besar yang nantinya sebagai dasar dalam membuat laporan keuangan. d. Prosedur Penghapusan Piutang Setiap perusahaan tentu menginginkan semua piutang dapat tertagih. Namun, ada kalanya pelanggan mengalami masalah sehinga tidak mampu melunasi utangnya kepada perusahaan dengan berbagai alas an, misalnya pelanggan lari dari tanggung jawab, meninggal, dan bangkrut. Piutang yang tidak mampu dilunasi oleh pelanggan menyebabkan adanya piutang tidak tertagih kepeda perusahaan. Apabila terjadi hal demikian, perusahaan perusahaan perlu melakukan prosedur penghapusan piutang.

2.4. Analisis Manajemen Piutang