Analisis Kinerja Kebijakan Penagihan Piutang

Tabel 3. Analisis Horizontal Laba Rugi Tahun 2009-2012 Keterangan Tahun Rata- rata 2009 2010 2011 2012 Penjualan 100.00 177.27 24.20 112.43 103.47 Harga Pokok Penjualan 100.00 176.52 26.56 103.87 101.74 Laba Usaha 100.00 177.69 22.86 118.05 104.65 Beban Penyusutan 100.00 172.85 27.82 74.26 93.73 Laba Setelah Penyusutan 100.00 177.86 22.70 119.84 105.10 Biaya Umum dan Administratif 100.00 175.11 27.68 105.52 102.08 Laba Bersih Usaha 100.00 179.86 19.16 134.54 108.39 Sumber: Data PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential 2012 Dari tabel 3. diketahui pos penjualan dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 177.27 persen menjadi 24.20 persen, hal ini terjadi karena adanya pembagian jenis pengendalian yang pada awalnya antara komersil dan hunian digabung menjadi terpisah agar lebih fokus dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, sehingga dalam hal perhitungannya penjualan 2010 lebih tinggi dibandingkan dengan 2011. Akan tetapi pada tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat baik dari 24,20 persen menjadi 112,43 persen, karena pada tahun 2012 cabang bogor residential sudah stabil. Selain adanya perubahan jenis pengendalian komersil dan hunian, terjadi pula perubahan karyawan untuk tiap departmen, sehingga masa transisi ini berpengaruh untuk produktifitas cabang. Setelah masa perubahan tersebut pada tahun 2010 Laba bersih perusahaan mencapai puncaknya sebesar 179,86 persen dan untuk rata-rata laba bersih perusahaan dari tahun 2009 sampai tahun 2012 sebesar 108.39 persen.

4.3.3. Analisis Kinerja Kebijakan Penagihan Piutang

Analisis yang dilakukan perusahaan dalam hal penagihan piutang untuk mengetahui kebijakan perusahaan dilakukan dengan rasio aktivitas. a. Rasio Perputaran piutang Analisis rasio aktivitas pada PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential adalah dengan menganalisis perputaran piutang perusahaan. Dengan mengetahui rasio perputaran piutang, perusahaan dapat melihat efesiensinya dalam pengelolaan piutang. Perusahaan pusat atau Head Officememiliki cara tersendiri dalam mempercepat perputaran piutang agar dapat diterapkan di cabang, diantaranya: 1 Meningkatkan collection Untuk memperkecil perputaran piutang, secara otomatis nilai collection yang tertagih harus ditingkatkan dengan mempercepat penagihan. Karena setiap piutang memiliki jatuh tempo yang berbeda maka diperlukan penjadwalan penagihan yang konsisten sehingga tidak terjadi keterlambatan yang mempengaruhi saldo piutang yang tinggi. 2 Mempercepat proses invoicing Salah satu penyebab yang mempengaruhi tingginya perputaran piutang, pada sistem pencatatan perusahan adalah nilai unbill yang merupakan sejumlah pekerjaan atau penyerahan jasa pengendalian yang belum dilakukan invoicing maupun penagihan. Unbill yang sangat mempengaruhi khususnya adalah pekerjaan yang memiliki periode tertentu dalam invoicing, oleh karena itu setiap pekerjaan yang sudah dilakukan secepatnya langsung dilakukan invoice untuk dapat diproses kelangkah berikutnya yaitu penagihan collection. 3 Melakukan fungsi kredit Hal yang perlu dilakukan selain meningkatkan collection dan mempercepat invoicing adalah dengan melakukan fungsi kredit, yaitu dengan cara menginformasikan kepada branch manager bahwa konsumen tertentu sudah tidak layak lagi dikerjakan pengendalian hamanya, karena jika pekerjaan dilakukan terus-menerus tanpa diikuti dengan pembayaran akan memperbesar saldo piutang dan akibatnya akan memperpanjang umur piutang pada perusahaan. Dengan adanya cara tersendiri diharapkan perputaran piutang perusahaan dapat terkumpul secara cepat. Adapun hasil perhitungan analisis perputaran piutang yang disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rasio Perputaran Piutang Tahun 2009-2012 Rasio Aktivitas Tahun 2009 2010 2011 2012 Rasio Perputaran Piutang 2.99 2.73 3.85 3.35 Sumber: Data PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential 2012 Dari Tabel 4. Dapat diketahui bahwa angka rasio perputaran piutang PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential pada tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 0,26 kali bila dibandingkan tahun 2009, sedangkan dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1,12 kali yang artinya perputaran piutang perusahaan semakin lambat sebanyak 1,12 kali dari sebelumnya. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan rasio perputaran piutang yang cukup tinggi karena terjadi pengalihan konsumen Cabang Bogor yang berada diwilayah Cibubur ke Cabang Pulo Mas. Perubahan wilayah ini dilakukan untuk mempermudah pekerjaan pengendalian serta agar perusahaan lebih dekat dengan konsumen. Selain itu masih terdapat data konsumen Cibubur yang tercatat pada Cabang Bogor yang menimbulkan data untuk penjualan masih tinggi sedangkan data untuk piutang berkurang atau menurun dari sebelumnya. Pada tahun 2012 posisi perputaran piutang mengalami penurunan sebanyak 0,46 dari tahun sebelumnya. Apabila rasio piutang besar maka perusahaan mengalami kesulitan penagihan piutang. Rasio perputaran piutang yang paling kecil yaitu pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelum dan setelahnya, hal ini dapat menunjukan bahwa proses penagihan makin buruk jika angka rasio perputaran piutang semankin meningkat. Tetapi tahun 2012 sudah mulai menurun dibanding tahun 2011 yang artinya pada tahun 2012 mengalami perbaikan penagihan. Untuk lebih jelasnya dalam penggambaran rasio perputaran piutang dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Rasio Perputaran Piutang Tahun 2009-2012 Dari Gambar 4. Rasio Perputaran Piutang Tahun 2009-2012, data rasio perputaran piutang tersebut dapat disimpulkan bahwa cara atau standar yang dibuat oleh head office dalam hal mempercepat perputaran piutang belum bisa dilakukan dengan maksimal oleh Terminix Residential Cabang Bogor karena pada tiap tahunnya masih mengalami peningkatan perputaran piutang. b. Rasio Penagihan Selain dengan analisis rasio perputaran piutang rasio aktivitas dapat pula dilihat dari analisis periode penagihan rata-rata, dengan analisis ini perusahaan dapat mengetahui seberapa efisiensinya pengelolaan piutang dan menunjukan berapa lama secara rata-rata perusahaan membutuhkan waktu dalam proses penagihan piutangnnya. Adapun hasil perhitungan rasio penagihan rata-rata pada Tabel 5. berikut. Tabel 5. Rasio Penagihan Rata-rata Tahun 2009-2012 Dalam Hari Rasio Aktivitas Tahun 2009 2010 2011 2012 Rasio Penagihan Rata-rata 120 132 94 107 Sumber: Data PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential 2012 Berdasarkan Tabel 5. Rasio Penagihan Rata-rata Tahun 2009-2012,angka rasio penagihan pada tahun 2009menunjukan bahwa perusahaan membutuhkan waktu sebanyak 120 hari, tahun 2010 angka rasio penagihan meningkat sebesar 12 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 2009 2010 2011 2012 Rasio Perputaran Piutang Rasio Perputaran Piutang hari dan artinya pada tahun 2010 perusahaan membutuhkan waktu lebih lama dalam mengumpulkan piutangnya. Pada tahun 2011 angka rasio kembali menurun sebanyak 38 hari dan untuk tahun 2012 angka rasio penagihan perusahan kembali meningkat sebesar 14 hari. Pada tahun 2011 terjadi penurunan hari pada rasio penagihan perusahaan, karena adanya pengalihan wilayah cibubur dari Cabang Bogor ke cabang Pulo Mas yang berdampak pada nilai piutang yang berkurang dan nilai penjualan yang masih tetap. Dalam angka rasio penagihan perusahaan memiliki kebijakan penagihan selama 90 hari setelah invoice diterima. Untuk lebih jelasnya dalam penggambaran rasio penagihan piutang dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5.Rasio Penagihan Rata-rata Tahun 2009-2012 Dari Gambar 5. Rasio Penagihan Rata-rata Tahun 2009-2012 menunjukan bahwa data rasio penagihan rata-rata yang diperoleh dapat diketahui bahwa pembayaran piutang pelanggan sangat lambat, jika dibandingkan dengan batas waktu yang diberikan selam 90 hari, karena selama 4 tahun ini belum mencapai standar yang ditentukan Head Office. c. Analisis Umur Piutang Analisis umur piutang dapat dilakukan untuk melakukan pemantauan piutang yang menunjukan berapa lama sebuah piutang usaha beredar, selain itu untuk mengetahui jumlah piutang yang akan jatuh tempo dan sudah lewat jatuh tempo. Oleh karena itu dilakukan analisis untuk beberapa konsumen yang secara 20 40 60 80 100 120 140 2009 2010 2011 2012 Rasio Penagihan Rata-rata Rasio Penagihan Rata-rata regular melakukan transaksi dengan perusahaan yaitu berdasarkan jenis pengendalian yang digunakan dan konsumen tetap Lampiran 6. Konsumen Pest ControlReguler salah satu konsumen tetap yang memiliki kontrak selama 1 tahun yang kemudian di renewal untuk tahun berikutnya. Dalam pekerjaan pengendalian selalu dilakukan dengan rutin pada tanggal tertentu dan pembayaran dilakukan secara tunai melalui teknisi setelah dilakukan pekerjaan. Sesuai dengan kesepakatan pekerjaan sebelumnya pembayaran dapat dilakukan pada bulan berjalan. Akan tetapi konsumen tersebut membayar kewajibannya sebelum waktu jatuh tempo. Biasanya walaupun tidak membayar secara tunai pada saat dilakukan pekerjaan, konsumen melakukan pembayaran dihari berikutnya melalui transfer bank. Hal ini terjadi karena konsumen atau pemilik rumah tidak sedang di tempat pada saat dilakukan pekerjaan yang diwakili oleh orang kepercayaan konsumen. Adapun konsumen pest control reguler yang melakukan pembayaran selama beberapa pekerjaan yang belum melakukan kewajiban pembayarannya. Dalam 1 kali transaksi perusahaan menginformasikan jumlah tagihan baik melalui telepon ataupun sms. Apabila masih belum melakukan kewajibannya perusahaan mengirim invoice dan surat tagihan. Pembayaran yang dilakukan konsumen tersebut biasanya selama 14 hari dari diterimanya invoice yang seharusnya dilakukan paling lambat 7 hari. Kemudian konsumen Pest Control yang melakukan pembayaran secara bertahap. Konsumen tersebut merupakan konsumen tetap yang biasanya melakukan pembayaran secara bertahap untuk beberapa bulan berikutnya. Pada saat kontrak disepakati pembayaran untuk pekerjaan selama 1 tahun dengan pembayaran 2 tahap yaitu 6 bulan sebelum pekerjaan. Untuk pembayaran dilakukan selama 30 hari paling lambat setelah pekerjaan pertama. Tetapi pembayaran yang dilakukan sudah sesuai dengan waktu jatuh tempo. Konsumen Termite Control merupakan konsumen yang melakukan kontrak dengan perusahaan selama beberapa tahun. Pembayaran dilakukan secara bertahap sesuai dengan kontrak pembayaran, tahap 1 sebesar 50 dari total kontrak dan 50 pada bulan berikutnya. Konsumen pda pembayaran pertama dilakukan sesuai tanggal jatuh tempo tetapi untuk pembayaran berikutnya tidak dilakukan pembayaran dengan alasan kurang puas atas pelayanan. Untuk penagihannya sudah dilakukan sesuai dengan prosedur perusahaan. Sesuai dengan kesepakatan antara konsumen dan perusahaan akan dilakukan monitoring atau pemantauan pekerjaan selama beberapa waktu tertentu yang biasanya dilakukan selama 6 enam bulan sekali. Padahal sesuai kontrak apabila ada masih ada indikasi hama konsumen diharuskan memberikan informasi kepihak perusahaan agar segera ditanggulangi dan lebih efektif dalam pekerjaan. Untuk masalah pembayaran pun sangat berhubungan dengan keefektifan dan kerjasama dengan konsumen. Jika terjadi hal seperti ini dapat menambah umur piutang apabila belum terselesaikan permasalahannya. d. Analisis Cash Conversion Cycle Dengan analisis cash conversion cycledapat mempercepat penagihan kas dari penjualan, meningkatkan perputaran persediaan, dan mengurangi pembelanjaan dengan kas sehingga dapat meminalisir modal kerja perusahaan. Tabel 6. Analisis Cash Conversion Cycle Tahun 2009-2012 Keterangan Tahun Rata- rata 2009 2010 2011 2012 DSO days of sales outsanding 120.37 131.86 93.61 107.43 113.32 DSI Days of Sales in Inventory 110.78 82.40 120.52 130.03 110.93 DPO Days of Payable Outsanding 187.89 181.80 204.16 180.67 188.63 Cash Conversion Cycle 43.27 32.46 9.97 56.79 35.62 Sumber: Data PT. Agricon Putra Citra Optima Terminix Cabang Bogor Residential 2012 Berdasarkan Tabel.6 Analisis Cash Conversion Cycle, menunjukan nilai rata-rata DSO, DSI, dan DPO dari tahun 2009 sampai tahun 2012 masing-masing sebesar 113.32; 110.93;188.63 serta didapat angka cash conversion cyclesebesar 35.62. untuk nilai rata-rata tiap tahunnya. Angka DSO sebesar 113.32 hari menunjukkan bahwa masih cukup lama dalam mengumpulkan piutang perusahaan. Yang seharusnya perusahaan sudah mengumpulkan piutang dalam waktu maksimal 90 hari. Pada dasarnya tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 93.61 hari tetapi di tahun 2012 angka DSO naik sebesar 13.82 hari yang disebabkan karena adanya pergantian petugas piutang, sehingga proses penagihan menjadi tidak stabil.

4.3.4 Keefektifan Pengeloalan Manajemen Piutang