Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian

20 Tamba 2009 Pengaruh Debt Default, Kualitas Audit dan Opini Audit terhadap Penerimaan Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel independen: debt default, kualitas audit, dan opini audit Variabel dependen: opini audit going concern Debt default dan opini audit berpengaruh signifikan sedangkan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Januarti 2008 Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel independen: kondisi keuangan, audit lag, ukuran perusahaan, Debt default, audit client tenure, opini sebelumnya, kualitas audit, opinion shopping kepemilikan Variabel dependen: opini audit going concern Debt default, ukuran perusahaan, kondisi keuangan, audit client tenure, kualitas audit dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan sedangkan audit lag, opinion shopping, dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Opini Audit Tahun Sebelumnya X2 Kualitas Audit X1 Leverage X3 Opini Audit Going Concern Y Likuiditas X4 Profitabilitas X5 Operating Cash Inflow Ratio X6 21 Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah kualitas audit, opini audit tahun sebelumnya, leverage, likuiditas, profitabilitas, operating cash inflow ratio, dan yang menjadi variabel dependen adalah opini audit going concern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dan tidak dapat mengetahui pengaruhnya secara simultan karena hasil pengujian dengan metode regresi logistik hanya dapat menguji secara parsial.

2.8 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena Erlina, 2008. Penelitian ini merujuk kepada penelitian Hao et al 2011 yang meneliti pengaruh rasio keuangan, independensi audit, dan kualitas audit terhadap kecenderungan auditee menerima opini audit going concern dari auditor. Peneliti mengambil variabel kualitas audit dan rasio keuangan dari penelitian terdahulu dan menambahkan variabel opini audit tahun sebelumnya. Auditor berskala besar memiliki insentif yang lebih untuk menghindari kritik yang menyebabkan kerusakan reputasi mereka dibandingkan auditor skala kecil sebab KAP besar memiliki insentif lebih untuk mendeteksi dan melaporkan masalah dalam asumsi going concern Lennox, 2000. Namun hasil penelitian Hao 2011 di China menyimpulkan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh 22 terhadap kecendrungan auditee menerima opini audit going concern. Atas dasar ini penulis memutuskan hipotesis yang pertama: H1: Kualitas audit berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Januarti 2008 menyatakan auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya dianggap tidak memiliki masalah dalam menjaga kelangsungan hidupnya, sehingga semakin besar kemungkinan bagi auditor untuk mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan. Penelitian yang dilakukan oleh Lennox 2000 menyimpulkan perusahaan yang pada tahun sebelumnya menerima opini audit going concern akan kembali menerima opini audit yang sama pada tahun berikutnya. Atas dasar ini penulis memutuskan hipotesis yang kedua: H2: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. Auditor sering memberikan opini going concern dengan pertimbangan berdasarkan kondisi keuangan yang dilaporkan Bruynseels dan Willekens, 2006. Tingkat kesehatan suatu perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan. Perusahaan yang mempunyai kondisi keuangan yang baik maka auditor tidak akan mengeluarkan opini audit going concern Ramadhany, 2004. Semakin dekat perusahaan dengan kebangkrutan maka semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini non going concern Lennox, 2000. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hao 2011 pada perusahaan non finansial di China menyimpulkan auditor cenderung memberikan opini audit non going concern kepada auditee yang memiliki rasio keuangan yang buruk. 23 Variabel leverage yang diproksikan dengan debt to asset dipilih untuk menjelaskan kemampuan aset perusahaan menjamin utang, likuiditas yang diproksikan dengan current ratio untuk mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban kepada pemasok, profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset untuk memberikan investor gambaran mengenai efektivitas perusahaan dalam mengelola aset mereka menjadi laba bersih; dan oleh sebab itu, operating cash inflows ratio juga menjadi faktor yang penting dalam memprediksi kebangkrutan. H3: Leverage berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. H4: Likuiditas berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. H5: Profitabilitas berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. H6: Operating cash inflows ratio berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern. 24

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pergantian Manajemen, Biaya Audit, Reputasi Audit, Opini Audit dan Kesulitan Keuangan terhadap Pergantian Auditor secara sukarela (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2013)

5 93 109

Pengaruh Kualitas Audit , Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 103 81

Pengrauh Likuiditas, Leverage, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 119 108

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, Dan Opini Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 60 99

Pengaruh Likuiditas, Leverage¸Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 61 99

Pengaruh Kualitas Audit, Profitabilitas, Leverage dan Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Penerimaan Opini Audit Going Conern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 34 96

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 88

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opini Audit - Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11