HASIL PERCOBAAN HASIL DAN PEMBAHASAN

30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PERCOBAAN

1. Perolehan minyak Pada proses perolehan minyak yang dilakukan dengan metode ekstraksi dan pengepresan mekanis diperoleh hasil yang berbeda. Hasil selengkapnya bisa dilihat pada tabel berikut : Tabel 5. Data hasil perolehan minyak Metode Berat sampel g Minyak yang dihasilkan g Persentase Rata-rata Ekstraksi Maserasi dengan n-heksan 130 52,2 40,14 40,01 130 51,8 39,84 130 52,1 40,07 Pengepre san mekanis Tempering biji suhu 40 o C 130 11,23 8,64 10 130 14,77 11,36 130 13 10 Tempering biji suhu 80 o C 130 10,75 8,27 7.6 130 8 6,15 130 10,9 8,38 Tempering biji suhu 120 o C 130 10,29 7,92 6,77 130 8,67 6,67 130 7,48 5,72 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 5. Rendemen minyak yang diperoleh dari masing-masing metode Keterangan : A = metode ekstraksi, maserasi dengan n-heksan B = metode kempa mekanis, suhu pengeringan sampel 40 o C C = metode kempa mekanis, suhu pengeringan sampel 80 o C D = metode kempa mekanis, suhu pengeringan sampel 120 o C 2. Validasi metode analisis a. Pembuatan kurva kalibrasi dan uji linearitas Persamaan garis kurva kalibrasi yang didapat yaitu y = 1,7908091 + 4402,4227 x dengan koefisien korelasi r : 0,999991. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut : Tabel 6. Data uji linearitas Konsentrasi C µgmL Luas puncak A µVs 0,48 2156,71 0,96 4271,09 1,93 8401,82 4,8 21246,04 9,64 42433,07 5 10 15 20 25 30 35 40 45 A B C D J um la h re nd em en m ny a k da la m Variasi metode perolehan minyak biji kelor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 6. Kurva kalibrasi standar α-tokoferol b. Penentuan batas deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ Batas deteksi dan batas kuantifikasi α-tokoferol yaitu masing-masing sebesar 0,06 µgmL dan 0,2 µgmL. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 7. Data penentuan LOD dan LOQ Konsentrasi C µgmL Luas puncak A µVs Y Yi Y-Yi 2 0,48 2156,71 2114,95 1743,59 0,96 4271,09 4228,12 1846,71 1,93 8401,82 8485,26 6962,12 4,8 21246,04 21133,42 12683,31 9,64 42433,07 42441,15 65,29 ∑= 23301.02 LOD = 0,06 LOQ = 0,2 y = 4402,4x + 1,7908 R² = 1 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000 2 4 6 8 10 12 L ua s P un ca k Konsentrasi Kurva Kalibrasi α-Tokoferol UIN Syarif Hidayatullah Jakarta c. Uji perolehan kembali Hasil rata-rata uji perolehan kembali pada matriks minyak biji kelor adalah 95,8. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Uji perolehan kembali No Bobot sampel g Luas puncak Kadar mgg Penambahan spike µgg UPK UPK rata-rata 1 0,264 52011,17 1,1187 91,27 96,40 95,8 2 0,2637 52408,53 1,1286 91,38 95,29 3. Analisis α-tokoferol dalam sampel minyak biji kelor Kadar rata-rata α-tokoferol dari sampel minyak hasil ekstraksi dan dan hasil kempa berbeda presentasinya. Hasil selengkapya dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 9. Data kadar α-tokoferol dari sampel Sampel Waktu retensi Luas puncak Rata-rata Luas puncak Konsentrasi µgmL Kadar mgg Kadar rata- rata mgg A 1 10,313 10150,07 10397,415 2,305 0,23 0,235 2 10,347 10644,76 2,417 0,24 B 1 10,41 16350,03 16300,365 3,71 0,37 0,37 2 10,423 16250,7 3,69 0,37 C 1 10,392 11680,8 11583,39 2,65 0,27 0,265 2 10,419 11485,98 2,609 0,26 D 1 10,393 11702,13 11473,44 2,658 0,27 0,265 2 10,36 11244,75 2,55 0,26 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 7. Kadar α-tokoferol yang diperoleh dari masing-masing metode Gambar 8. Kromatogram sampel A ulangan 1 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 A B C D K a da r ra ta -ra ta Vit .E m g g Variasi metode perolehan minyak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 9. Kromatogram sampel A ulangan 2 Gambar 10. Kromatogram sampel B ulangan 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 11. Kromatogram sampel B ulangan 2 Gambar 12. Kromatogram sampel C ulangan 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 13. Kromatogram sampel C ulangan 2 Gambar 14. Kromatogram sampel D ulangan 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 15. Kromatogram sampel D ulangan 2 4. Analisis kandungan minyak biji kelor Proses identifikasi dilakukan menggunakan Gas Chromatography-Mass Spectrometry. Hasil kromatogram dan kandungan minyak dapat dilihat pada gambar dan tabel berikut : Gambar 16. Kromatogram hasil GCMS sampel minyak hasil ekstraksi 8 . 0 0 1 0 . 0 0 1 2 . 0 0 1 4 . 0 0 1 6 . 0 0 1 8 . 0 0 2 0 . 0 0 2 2 . 0 0 2 4 . 0 0 2 6 . 0 0 2 8 . 0 0 3 0 . 0 0 3 2 . 0 0 3 4 . 0 0 2 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0 0 0 1 6 0 0 0 0 0 1 8 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0 0 2 8 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 3 4 0 0 0 0 0 3 6 0 0 0 0 0 3 8 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 0 0 0 T i m e - - A b u n d a n c e T I C : S A M P E L 1 . D \ d a t a . m s 1 5 . 5 2 0 1 6 . 2 6 0 1 6 . 3 7 5 1 6 . 6 6 9 1 6 . 8 8 1 1 7 . 7 1 9 1 7 . 8 0 9 1 7 . 9 5 8 1 8 . 1 7 7 1 8 . 3 6 0 1 8 . 5 2 9 1 8 . 5 6 6 1 9 . 5 1 3 1 9 . 6 3 5 1 9 . 8 3 7 2 0 . 5 9 4 2 1 . 1 0 8 2 1 . 7 8 2 2 1 . 8 6 0 2 2 . 3 2 5 2 3 . 3 6 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 10. Kandungan senyawa kimia sampel No Nama trivial senyawa Turunan senyawa Waktu retensi Quality SI Rumus molekul 1 Asam palmitat C 15 H 31 COOH Methyl palmitate Methyl n-hexadecanoate 16.38 98 C 15 H 31 COOCH 3 2 Asam stearat C 17 H 35 COOH Methyl stearate 17.96 99 C 17 H 35 COOCH 3 3 Asam oleat C 17 H 33 COOH trans-Oleic acid trans-9-Octad ecenoic acid Elaidic acid 18.18 99 C 17 H 33 COOH, Δ9 trans Methyl oleat 17.81 99 C 17 H 33 COOCH 3 Ethyl oleat 18.36 99 C 17 H 33 COOC 2 H 5

4.2 PEMBAHASAN