Analisa dalam Kromatografi Cair KinerjaTinggi Harmita, 2006

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dilakukan dengan cara isokratik komposisi fase gerak tetap sama selama elusi atau dengan cara gradien komposisi fase gerak berubah-ubah selama elusi. Elusi gradien digunakan untuk meningkatkan resolusi campuran yang kompleks sampel dengan kisaran polaritas yang luas. Terdapat dua pemisahan dalam KCKT yaitu fase normal dan fase terbalik, berdasarkan polaritas fase gerak dan fase diam yang digunakan. Untuk fase normal fase diam lebih polar daripada fase gerak, kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik fase diam kurang polar daripada fase gerak, kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut. Secara umum eluen yang baik harus mempunyai sifat murni, tidak bereaksi dengan kolom, dapat melarutkan cuplikan, selektif terhadap komponen, viskositasnya rendah, harganya relatif murah, dan dapat memisahkan zat dengan baik. Gandjar, 2007; Wellings, 2006.

2.5.4 Analisa dalam Kromatografi Cair KinerjaTinggi Harmita, 2006

Analisa KCKT dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif 2.5.4.1 Analisa Kualitatif Cara yang terbaik adalah dengan menggunakan metode waktu relatif : Ri st = Keterangan : t Ri = waktu retensi komponen zat t Rst = waktu retensi standar 2.5.4.2 Analisa Kuantitatif Tahapan analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : a. Membuat spektrum serapan komponen-komponen yang ada dalam sampel, b. Mencari panjang gelombang optimum untuk campuran komponen zat dalam sampel, c. Mencari fase gerak yang sesuai agar komponen-komponen tersebut memisah R 1,5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dasar perhitungan kuantitatif untuk suatu komponen yang dianalisis adalah dengan mengukur luas atau tinggi puncaknya. Harmita, 2006. Ada beberapa metode yang dapat digunakan : a. Baku luar dengan kurva kalibrasi dan perbandingan luas puncak Larutan baku dengan berbagai konsentrasi disuntikkan dan diukur luas puncaknya, buat kurva kalibrasi antara luas puncak terhadap konsentrasi, kadar sampel diperoleh dengan cara memplot luas puncak terhadap konsentrasi. Kadar sampel diperoleh dengan cara memplot luas puncak sampel pada kurva kalibrasi baku atau dengan perbandingan langsung. CS = x Cst Keterangan : Cs : konsentrasi sampel Cst : konsentrasi standar As : luas puncak sampel Ast : luas puncak standar Kekurangan metode ini adalah diperlukan baku yang murni serta ketelitian dalam pengenceran dan penimbangan. b. Baku dalam Sejumlah baku dalam ditambahkan pada sampel dan standar. Kemudian larutan campuran komponen standar dan baku dalam dengan konsentrai tertentu disunikkan dan di hitung perbandingan luas puncak ke dua zat tersebut. Buat kurva baku antara perbandingan luas puncak terhadap konsentrasi komponen standar, kadar sampel diperoleh dengan memplot perbandingan luas puncak komponen sampel dengan baku dalam pada kurva standar, keuntungan menggunakan cara ini adalah kesalahan volume injeksi dieliminer, kesulitan cara ini adalah diperlukan baku dalam yang tepat.

2.6 IDENTIFIKASI KANDUNGAN MINYAK