Kerangka Teori Perbedaan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Rural-Urban di Kabupaten Bogor Tahun 2014

55 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Penelitian epidemiologi deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu penyakit yang ditinjau dari aspek orang, tempat dan waktu. Variabel orang menjelaskan siapa yang berisiko terkena penyakit hipertensi, yang kemudian dijabarkan dalam faktor risiko hipertensi, yang secara statistik bermakna dan secara biologis terbukti dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang, yakni usia, jenis kelamin, rasbudaya, konsumsi makanan tertentu, kurangnya asupan sayur dan buah, perilaku merokok, konsumsi alkohol, perilaku sedentari, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, faktor genetik, dan stres. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, konsumsi makanan asin, Konsumsi makanan berlemak, kurangnya asupan sayur dan buah, perilaku merokok, kurangnya aktivitas fisik, dan IMT. Variabel tempat menjelaskan dimana seseorang tinggal dan menjalani hidupnya. Tempat tinggal dan lingkungan seseorang mempengaruhi perilaku dan gaya hidupnya. Sebagai contoh, tempat tinggal masyarakat dimana ketika masyarakat tinggal di daerah yang semakin dekat dengan pusat pemerintahan daerah urban, maka kecenderungan untuk melakukan gaya hidup yang modern dan serba instan akan meningkat, sehingga probabilitas untuk terkena penyakit degeneratif seperti hipertensi 56 makin tinggi. Pada penelitian ini, variabel tempat dilihat dari letak geografis ia tinggal yang dikelompokkan menjadi wilayah rural dan urban. Variabel waktu menjelaskan kecenderungan penyakit hipertensi dalam suatu batasan waktu. Namun dalam penelitian ini tidak diteliti karena desain studi yang digunakan adalah desain studi cross-sectional dimana antara pajanan dan efek diteliti secara bersamaan. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai variabel penelitian yang tidak diteliti akan dibahas sebagai berikut: 1. Variabel ras tidak diteliti karena penduduk Indonesia merupakan keturunan ras Mongoloid, begitu juga penduduk Kabupaten Bogor. Dalam segi suku, penduduk Kabupaten Bogor mayoritas adalah suku Sunda, sehingga tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan antara adat istiadat dan kuliner yang mereka konsumsi sehari-harinya. 2. Variabel konsumsi alkohol tidak diteliti karena terdapat perbedaan kadar alkohol pada masing-masing minuman keras, sedangkan kadar alkohol ini mempengaruhi risiko seseorang terkena hipertensi. 3. Perilaku sedentari tidak diteliti karena variabel ini berbanding terbalik dan saling berkaitan dengan variabel aktivitas fisik. Jika aktivitas fisik seseorang tinggi, maka perilaku sedentarinya akan rendah, dan begitupun sebaliknya. Peneliti sudah meneliti aktivitas fisik responden, sehingga dirasa tidak perlu meneliti variabel perilaku sedentari. 4. Faktor genetik atau riwayat hipertensi pada keluarga tidak diteliti karena variabel ini memerlukan penelitian lebih lanjut menggunakan 57 sampel biologis untuk membuktikan faktor genetik terhadap kejadian hipertensi. 5. Variabel stres tidak diteliti karena menurut peneliti variabel ini tidak bisa diukur dalam sekali pengukuran. Selain itu, penyebab, penanggulangan, serta dampak stres pada masing-masing individu akan berbeda, bergantung pada latar belakang seseorang dan metabolisme tubuhnya, sehingga dikhawatirkan akan menjadi bias. Pada kerangka teori, telah dijelaskan bahwa penelitian ini ditinjau dari aspek orang, tempat, dan waktu. Peneliti bermaksud membandingkan gambaran epidemiologi penyakit hipertensi pada masyarakat yang tinggal di wilayah rural dan masyarakat yang tinggal di wilayah urban. Adapun kerangka konsep dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1. Kerangka Konsep Kejadian Hipertensi di wilayah rural dan urban a. Usia b. Jenis Kelamin c. Perilaku Merokok d. Konsumsi Makanan Asin e. Konsumsi Makanan Berlemak f. Konsumsi Buah dan Sayur g. Aktivitas Fisik h. Indeks Massa Tubuh 58

3.2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Kejadian Hipertensi pada masyarakat rural urban Status hipertensi yang dinyatakan oleh tenaga kesehatan yang diderita oleh masyarakat yang tinggal di wilayah rural dan urban Sphygmomanomter Mengukur tekanan darah responden dalam keadaan duduk 1. Hipertensi 2. Tidak Hipertensi Ordinal 2 Usia Lamanya hidup responden dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan Kuesioner Wawancara dengan responden 1. 25-34 tahun 2. 35-44 tahun 3. 45-54 tahun 4. 55-64 tahun 5. 65-74 tahun 6. 75 tahun Kemenkes, 2013 Ordinal 3 Jenis Kelamin Identitas responden sesuai dengan ciri-ciri biologis dan fisiknya Kuesioner Wawancara dengan responden 1. Laki-Laki 2. Perempuan Kemenkes, 2013 Ordinal 4 Perilaku Merokok Kegiatan menghisap rokok yang dilakukan oleh responden selama hidupnya Kuesioner Wawancara dengan responden 1. Ya, jika responden merokok setiap hari, merokok kadang- kadang, dan pernah merokok 2. Tidak, jika responden tidak pernah merokok sama sekali selama hidupnya Kemenkes, 2013 Ordinal 5 Konsumsi Makanan Asin Asupan makanan yang mengandung natrium yang berlebihan yang dikonsumsi Kuesioner Wawancara dengan responden 1. Sering, jika responden mengkonsumsi makanan asin ≥ 1 kali sehari Ordinal