Pelengkap Arah Jenis kalimat

Keterangan selanjutnya disebut sebagai Ket adalah bagian dari kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan dapat menerangkan S, P, O, dan Pel. Keterangan ini memiliki posisi manasuka, artinya posisi Ket dapat di awal kalimat diakhir kalimat maupun diantara subjek dan predikat. Keterangan dapat berupa frasa nominal, frasa prepisional, adverbia, atau klausa.

2.2.3 Pelengkap Arah

Dalam bahasa Mandarin kata kerja yang menyatakan arah seperti 来 lai, 去 qu, shang, xia, jin, 出 chu, 回 hui, 过 guo, 起 qi dan lain-lain, pada saat diletakkan di belakang kata kerja yang lain, akan menjadi pelengkapnya, akan menerangkan suatu tindakan. Pelengkap semacam ini disebut pelengkap arah. Ada dua macam pelengkap arah yaitu pelengkap arah sederhana dan gabungan. Pelengkap arah sederhana ada dua yaitu 来 lai dan 去 qu. Pelengkap arah 来lai untuk menyatakan suatu tindakan mengarah ke pembicara, sedangkan pelengkap arah 去qu untuk menyatakan suatu tindakan meninggalkan pembicara. Pelengkap arah gabungan menggunakan kata kerja shang, xia, jin, 出chu, 回hui, 过guo, 起 qi dan lain-lain, di belakangnya ditambahkan pelengkap arah sederhana 来lai dan 去qu. Pelengkap arah gabungan dapat menjadi pelengkap arah untuk kata kerja yang lain dan menyatakan suatu tindakan. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Jenis kalimat

Dalam bahasa Indonesia, kalimat dapat digolongkan menurut jumlah klausa pembentuknya, fungsinya, kelengkapan unsur-unsurnya dan susunan subjek predikatnya Romadi dkk, 2008 : 85. Menurut jenis klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa yaitu mengandung satu unsur saja, yaitu S, P, O, Pelengkap, dan keterangan sedangkan kalimat majemuk adalah kalimat yang merupakan gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal. Kalimat berdasarkan fungsi isi atau makna komunikatifnya dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu kalimat berita atau deklaratif, kalimat perintah atau imperatif, kalimat tanya atau interogatif, dan kalimat seru atau eksklamatif. Kalimat menurut kelengkapan unsur dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap atau minor. Kalimat juga dapat dibedakan atas susunan subjek dan predikatnya, dapat dibedakan menjadi kalimat biasa dan kalimat inversi. Kalimat biasa adalah kalimat yang strukturnya biasa, yaitu Subjek kemudian diikuti oleh unsur Predikat. Sedangkan kalimat inversi adalah kalimat yang unsur predikatnya mendahului unsur subjek. Universitas Sumatera Utara Kalimat dalam bahasa Mandarin dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kalimat tunggal dan kalimat mejemuk. Namun, kalimat tunggal dan kalimat majemuk dapat dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis kalimat tunggal tersebut yaitu: 1. Kalimat S-P, kalimat S-P dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat berpredikat kata kerja, kalimat berpredikat kata sifat, kalimat berpredikat kata benda, dan kalimat berupa frasa S-P. 2. Kalimat tanya, kalimat tanya juga dapat diklasifikasikan lagi menjadi kalimat tanya ma, kalimat tanya menggunakan kata ganti tanya, kalimat tanya bentuk afirmatif- negatif, bentuk kalimat tanya dengan “...haishi..”, kalimat tanya eleptik dengan ne, kalimat tanya menggunakan shi bu shi, dan kalimat tanya menngunakan shi ma, hao ma, xing ma. 3. Kalimat berpredikat kata kerja yang khusus yaitu: kalimat shi, kalimat you, kalimat berkata-kerja seri, kalimat privot, kalimat eksistensial, kalimat ba, kalimat pasif. 4. Kalimat “shi...de”. 5. Kalimat perbandingan dengan menggunakan bi, you atau mei you, gen..yiyang, dan zui atau geng. 6. Kalimat bukan S-P yaitu kalimat tak bersubjek dan kalimat satu kata. Universitas Sumatera Utara Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang memiliki hubungan yang erat. Kalimat majemuk dapat dibagi dua yaitu: 1. Kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk koordinatif dapat klasifikasikan menjadi kalimat majemuk koordinatif, kalimat majemuk majemuk suksesif, kalimat majemuk progres, kalimat majemuk pilihan. 2. Kalimat majemuk subordinatif, dapat dibagi menjadi kalimat majemuk transisi, kalimat majemuk sebab akibat, kalimat majemuk bersyarat, kalimat majemuk pengandaian, kalimat majemuk tujuan, dan kalimat majemuk preferensi.

2.3 Landasan Teori