2 Kepuasan kerja sering kali ditunjukkan oleh apakah hasil atau imbalan yang diterima sudah sesuai atau bahkan melebihi dari apa yang diharapkan.
3 Bahwa kepuasan kerja memiliki beberapa sikap yang saling berhubungan seperti gaji atau upah, kondisi kerja, pengawasan, teman sekerja, promosi,
jaminan kerja dan isi dari pekerjaan itu sendiri. Mengingat kepuasan kerja sangat berpengaruh terhadap hasil kerja
karyawan, maka perusahaan harus benar-benar menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan ini, apabila kepuasan kerja diabaikan maka operasi
perusahaan dapat terancam kelangsungannya, oleh sebab itu pencapaian kerja bagi karyawan merupakan hal yang bersifat penting bagi perusahaan.
Kepuasan kerja dari tiap-tiap pekerja berlainan, karena memang pada dasarnya kepuasan kerja bersifat individual, dimana masing-masing individu akan
memiliki tingkat kepuasan kerja yang berlainan sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada masing-masing individu tersebut.
b. Teori Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaan yang didasarkan pada evaluasi berbagai aspek dari pekerjaan tersebut. Karakteristik
pekerjaan yang begitu banyak biasanya dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok umunnya kelompok-kelompok yang biasanya ditemui adalah upah, kondisi kerja,
pengawasan, teman sekerja, pekerjaan, dan kesempatan promosi. Ada beberapa teori yang menggambarkan kepuasan kerja. Berikut adalah
penjelasan teori mengenai teori kepuasan kerja. 1 Teori Keadilan
` Teori keadilan merinci kondisi
–kondisi yang mendasari seseorang pekerja akan menganggap adil dan masuk akal akan insentif dan keuntungan dalam
pekerjaannya. Teori ini dikembangkan oleh Adams, dalam As’ad 2001:105 “Prinsip
teori adalah bahwa orang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan equity
atau tidak pada suatu situasi”. Perasaan equity dan inquity atas situasi diperoleh seseorang dengan cara membandingkan
commit to users
dirinya dengan orang lain yang sekelas, sekantor maupun di tempat lain. Menurut teori ini elemen-elemen dari equity ada tiga cara yaitu :
a Masukan Input Masukan sesuatu yang bernilai yang diseimbangkan seseorang terhadap
pekerjaannya seperti pendidikan, pengalaman, keahlian, jumlah jam kerja dan peralatan pribadi, persediaan perlengkapan-perlengkapan yang digunakan dalam
pekerjaan. b Keluaran Outcomes
Merupakan segala sesuatu yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya seperti gaji, tunjangan, status pengakuan, dan kesempatan berprestasi.
c Orang pembanding Comparison Yaitu kepada orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio
input-outcomes yang dimilikinya, atau bisa pula dengan dirinya sendiri dimasa lampau. Jadi berdasarkan teori ini setiap karyawan aakan membandingkan rasio
input-outcomes dirinya dengan rasio input-outcomes orang lain icomparison person. Bila perbandingan ini cukup adil equity maka ia akan merasa puas bila
perbandingan ini tidak seimbang tetapi menguntungkan over compensation equity bias manimbulkan kepuasan tetapi bias pula tidak, tetapi perbandingan itu
tidak seimbang dan merugikan under compensation in equity akan timbul ketidakpuasan
2 Teori dua faktor Hertberg Two-Faktor teory Prinsip dari teori ini ialah bahwa kepuasan dan ketidakpuasan kerja itu
merupakan dua hal yang berbeda artinya, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap pekerjaan itu tidak merupakan suatu variable kontinyu.
Menurut Wexly dan Gary 2000 : 136 karakteristik pekerjaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu :
a Disatisfier Sumber ketidak puasan atau hygiene factor yang terdiri
dari: 1 Kebijaksanaan perusahaan dan administrasi
2 Supervisi 3 Kondisi kerja
4 Hubungan antar pribadi 5 Gaji
6 Status
commit to users
7 Keamanan b Satisfiers Sumber kepuasan atau motivator yang terdiri dari :
1 Hasil kerja 2 Penghargaan
3 Pekerjaan itu sendiri 4 Tanggung jawab
5 Kemajuan atau naik pangkat
Penjelasan mengenai teori diatas : 1 Disatisfier sumber ketidak puasan atau hygiene factor yang terdiri dari:
Faktor-faktor di bawah ini yang merupakan sumber ketidakpuasan dalam bekerja. a Kebijaksanaan perusahaan dan administrasi
Kebijaksanaan yang kurang tepat yang dikeluarkan perusahaan biasanya menimbulkan gejolak dalam diri individu karyawan yang kurang cocok dengan
kebijakan dan administrasi yang ditetapkan oleh perusahaan. b Supervisi
Supervisor yang kurang mendukung kegiatan karyawan akan dapat menimbulkan ketidak puasan dalam bekerja, misalnya karyawan akan merasa
kurang menikmati pekerjaannya apabila supervisor mereka terlalu tegas, kaku dan sering marah.
c Kondisi kerja Kondisi tempat yang tidak nyaman dapat membuat karyawan terasa
terganggu, sehingga mereka tidak dapat melakukan kegiatannya dengan baik. Misalnya udara yang pengap dan panas akan membuat karyawan tidak nyaman
dalam bekerja sehingga kegiatan produksi akan terganggu. d Hubungan antar pribadi
Hubungan yang harmonis antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain akan dapat menimbulkan situasi kerja menjadi nyaman dan kondusif.
Karyawan akan lebih akrab dan lebih mengerti satu sama lain sehingga dapat bekerjasama dengan baik.
e Gaji Gaji yang diberikan kepada karyawan harus memenuhi standar upah yang
ditetapkan oleh pemerintah setempat. Gaji yang tidak sesuai akan membuat
commit to users
karyawan kurang bersemangat dalam bekerja sehingga dikhawatirkan produktifitas perusahaan akan mengalami penurunan.
f Status Status yang diberikan kepada karyawan, baik karyawan tetap ataupun
karyawan tidak tetap akan menimbulkan semangat yang berbeda bagi setiap karyawan. Karyawan tetap biasanya kurang bersemangat dalam bekerja karena
sudah menajdi karyawan tetap, begitu juga sebaliknya karyawan tidak tetap cenderung untuk bekerja lebih giat agar dapat menjadi karyawan tetap.
g Keamanan Keamanan yang diberikan perusahaan berupa jaminan keselamatan dalam
bekerja akan membuat karyawan lebih tenang dalam bekerja dan tidak merasa khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kesimpulan : Dari pendapat diatas dapat dikemukakan bahwa, adanya kategori faktor- faktor ini kebijaksanaan perusahaan dan administrasi, supervisi,
kondisi kerja, hubungan antar pribadi, gaji, status, keamanan akan menimbulkan kepuasan kerja, tetapi tidak adanya faktor tersebut tidaklah selalu mengakibatkan
ketidakpuasan. 2 Satisfiers sumber kepuasan atau motivator yang terdiri dari :
a Hasil kerja Hasil kerja yang sesuai dengan harapan akan dapat menimbulkan kepuasan
tersendiri bagi karyawan. Karyawan merasa bahwa pekerjaan yang telah mereka kerjakan hasilnya sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan sesuai dengan
kesungguhan mereka. b Penghargaan
Karyawan akan merasa dihargai apabila mereka diberikan penghargaan. Penghargaan tidak harus selalu dalam bentuk materi tetapi dapat dalam bentuk
ucapan terima kasih dari pihak perusahaan kepada karyawan atas pekerjaan yang karyawan lakukan sesuai dengan harapan perusahaan.
c Pekerjaan itu sendiri Pekerjaan yang didapat oleh setiap karyawan berbeda. Apabila karyawan
diberikan atau mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keinginan dan
commit to users
kemampuannya, karyawan akan melakukan pekerjaan itu dengan sungguh- sungguh.
d Tanggung jawab Karyawan akan merasa dihargai apabila dia dipercaya dan diberikan
tanggung jawab oleh pihak perusahaan. Dengan tanggung jawab yang diberikan maka karyawan akan melakukan pekerjaan itu adalah amanah dari perusahaan.
e Kemajuan atau naik pangkat Karyawan yang memiliki prestasi yang baik dalam bekerja seharusnya
diberikan promosi jabatan. Hal ini dilakukan agar dapat member dorongan kepada karyawan lain agar bekerja dengan baik.
Kesimpulan: ketidak hadiran faktor ini hasil kerja, penghargaan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab,kemajuan atau naik pangkat tidak selalu
mengakibatkan ketidak puasan bekerja, seseorang dalam mendapatkan suatu kepuasan yang menyertai perkembangan psikologi akan tetapi tidak akan
menyebabkan ketidakpuasan kerja. Jadi, menurut teori ini, perbaikan salary dan working conditions tidak akan menimbulkan kepuasan kerja tetapi hanya
mengurangi ketidak puasan. Berdasarkan kedua teori tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
seseorang merasa puas apabila batas minimum yang diharapkan untuk diterima benar-benar menjadi kenyataan dan terdapat keadilan yang diperolehnya atas
situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang dianggap sederajat dengannya.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja