metode eksperimental. Penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan yang ada sekarang.
Menurut Suharsimi Arikunto 2006:309 mengemukakan “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengumpulkan informasi
mengenai status dan gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”.
Berdasar keterangan di atas, maka peneliti menggunakan metode deskriptif dengan alasan sebagai berikut:
1 Penempatan diri pada pemecahan masalah sekarang dan bersifat aktual. 2 Penelitian ini menggunakan tahapan yang sistematis dengan cara
mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, dan menganalisis dan menginterpretasikan.
3 Menjelaskan setiap langkah penyelidikan deskriptif dengan teliti dan terperinci.
4 Menjelaskan prosedur pengumpulan data sebagian besar dengan menggunakan angket.
Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.
C. Populasi dan Sampel
1. Penetapan Populasi
Menurut Sugiyono 2007:72 menjelaskan, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas generalisasi subyek atau obyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pendapat di atas dapat dikatakan
populasi bukan sekedar subyek yang akan diteliti atau dipelajari tetapi menyangkut keseluruhan karakteristik atau ciri subyek tersebut. Populasi dalam
penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. Sari Husada Klaten.
2. Penetapan Sampel
Dalam populasi tidak seluruh anggota populasi harus diukur, tetapi sebagian saja. Oleh karenanya adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki
commit to users
peneliti serta keterbatasan dana dan waktu yang diperlukan seperti apa yang dikemukakan oleh Sugiyono 2007:73:
Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar
mewakili”. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:109 yang dimaksud dengan sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiyono 2007:73, sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tertentu”. Maka dari itulah peneliti diperkenankan mengambil sebagian
dari subyek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti.
Sedangkan Suharsimi Arikunto 2006: 134 mengemukakan tentang pedoman besarnya jumlah sampel yang seharusnya diambil Bila subyeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, selanjutnya jika subyeknya cukup besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih.... Jika sampel
diambil sebanyak 25 dari jumlah populasi, maka besarnya sampel yaitu 25 x 150 = 37,5 = 38.
Dari uraian di atas, dalam penelitian ini penetapan sampel menggunakan pedoman dari Suharsimi Arikunto dimana dengan populasi sebanyak 150 akan
diambil sampel sebanyak 38 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel