Felt Job Challenge PenelitianTerdahulu

39 kerja. Tekanan kerja menurut Beehr et.al 2000 adalah merupakan faktor dalam pekerjaan yang berdampak pada psychological strain, keengganan dan reaksi berbahaya yang memungkinkan dalam individu. Pada penelitian ini, kami memfokuskan pada dua variabel psychological strain yang sering diteliti, yaitu : Boswell, 2004 a. Anxiety adalah bentuk dari psychological distress yang merefleksikan reaksi emosional individu untuk mengekspresikan ketegangannya. Menurut Rahim 1996 Anxiety adalah frekuensi dari gangguan atau perasaan takut. Sehingga Holmes 1998 menyimpulkan bahwa Anxiety merupakan gejala utama atau penyebab utama dari segala gejala yang muncul akibat stress. b. Emotional exhaustion adalah sebuah dimensi burnout yang lebih cocok dihubungkan dengan stress Maslach Leither, 1997 dalam Boswell et al, 2004 yang dikarakteristikan oleh energi yang hilang dan perasaan bahwa satu sumber emosi telah digunakan secara penuh. Cordes Daugherty, 1993

E. Felt Job Challenge

Menurut Folkman dan Lazarus, 1985 dalam Boswell 2004 mendefinisikan felt job challenge sebagai penilaian sebuah situasi yang mempunyai potensi untuk tumbuh, memimpin dan untung. Menurut Papu 2000 tantangan dibutuhkan agar tidak terjadi kebosanan dalam pekerjaan. Karena otak manusia membutuhkan stimulasi dan tantangan terus-menerus. Artinya dalam konteks pekerjaan maka otak manusia cenderung membutuhkan tugas-tugas baru yang menantang dan menarik. 40 Setiap saat menemukan tugas dan tantangan baru maka otak akan berusaha untuk menguasai tugas tersebut, dan sesudah berhasil menguasainya maka otak membutuhkan stimulasi baru. Jika stimulasi atau tantangan baru tersebut tidak ada dan otak hanya mengulang apa yang telah dikuasai tersebut menjadi tidak menarik sehingga menimbulkan kebosanan dan pada puncaknya dapat menimbulkan stress. Para pekerja yang setiap hari hanya melakukan pekerjaan yang sama dan berulang- ulang serta berada pada lingkungan kerja yang relatif sama akan sangat mudah menjadi bosan setelah menjalani pekerjaan tersebut dalam waktu tertentu. Selain itu pekerjaan yang dianggap terlalu mudah atau tidak sesuai dengan tingkatan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang juga akan cenderung membuat bosan.

F. PenelitianTerdahulu

Dan pada tahun 2002, Boswell et al mengembangkan konsep stress yang ditemukan oleh Cavanaugh et al pada tahun 2000 tersebut. Dalam penelitiannya ini Boswell mengambil judul Relation between stress and work outcomes : the role of challenge, job control, and psychological strain. Dimana dalam penelitian tersebut Boswell menghubungkan dua tipe stress yaitu challenge dan hindrance stress dengan work outcomes yang dilihat dari loyalty, work withdrawal, job search, dan intention to quit. Selain itu Boswell juga menambah tiga variable baru yaitu felt challenge, job control dan psychological strain yang diduga berhubungan dengan stress Boswell et al, 2004. 41 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Boswell variable yang digunakan adalah stress, work outcomes loyalty, work withdrawal, intention to quit and job search, psychological strain Anxiety dan emotional exhaustion, felt iob challenge dan job control. Dan obyek yang diuji oleh Boswell adalah karyawan didalam sebuah universitas. Dan model yang digunakan adalah Lisrel. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Boswell menyatakan bahwa dua tipe stress yang berbeda yaitu challenge dan hindrance related stress mempunyai hubungan positif dengan work outcome dan psychological strain. Dan sebagai tambahannya felt challenge memediasi hubungan antara challenge related stress dengan work outcomes, dan juga pengaruh dari challenge related stress tidak tergantung pada job control. Pada tahun 2000, Cavanaugh et al mempelajari laporan executive bahwa perasaan stress yang berhubungan dengan tantangan atas penghargaan pengalaman kerja berbeda mempunyai hubungan yang berbeda dengan work outcomes job satisfaction, iob search, dan voluntary turnover dibandingkan perasaan stress yang berhubungan dengan hindering atau constraining job experiences. Selain itu, penelitian tersebut juga berhasil mengkategorikan stressor menjadi challenge stressors dan hindrance stressors. 42

G. Kerangka Pemikiran