30 d. Struktur Organisasi
Gambaran perusahaan Asia dewasa ini masih diwarnai oleh kurangnya struktur organisasi yang jelas. Salah satu sebabnya karena perusahaan di Asia termasuk
Indonesia masih banyak yang berbentuk family bussiness. Kebanyakan family bussiness dan bisnis-bisnis lain di Indonesia yang sangat konvensional dan penuh
dengan budaya nepotisme, minim akan kejelasan struktur yang menjelaskan jabatan, peran, wewenang dan tanggung jawab. Tidak hanya itu, aturan main yang
terlalu kaku atau malah tidak jelas, iklim politik perusahaan yang tidak sehat serta minimnya keterlibatan atasan membuat karyawan menjadi stress seperti anak
ayam yang kehilangan induk segala sesuatu menjadi tidak jelas.
3. Dampak dari Stress
Stress muncul dalam sejumlah cara. Misalnya, seorang individu yang mengalami tingkat stress yang tinggi dapat menderita tekanan darah tinggi, lambung,
lekas marah, sulit membuat keputusan rutin, hilang selera makan, rawan kecelakaan, dan lain-lainnya. Dan semua itu dapat dibagi dalam tiga kategori umum : gejala
fisiologis, psikologis, dan perilaku direktif. Stephen Robbin, 2001 a. Gejala Fisiologis
Kebanyakan perhatian dini atas stress diarahkan pada gejala fisiologis. Ini terutama karena topik itu di teliti oleh spesialis dalam ilmu kesehatan dan medis.
Riset ini memandu ke kesimpulan bahwa stress dapat menciptakan perubahan dalam metabolisme, meningkatkan laju detak jantung dan pernapasan,
meningkatkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan menyebabkan serangan jantung.
31 b. Gejala Psikologis
Stress dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stress yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan pekerjaan. Dan stress
juga muncul dalam keadaan lain misalnya, ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka menunda-nunda pekerjaan. Dan terbukti bahwa bila orang
ditempatkan dalam pekerjaan yang mempunyai tuntutan ganda dan berkonflik atau di mana kurang adanya kejelasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggung
jawab pemikul pekerjaan, stress dan ketidakpuasan akan meningkat. Sama halnya, makin sedikit kendali yang dipegang orang atas kecepatan kerja mereka, makin
besar stress dan ketidak puasan. c. Gejala Perilaku
Gejala stress yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan dalam produktivitas, absensi, dan tingkat keluar masuknya karyawan, juga perubahan
dalam kebiasaan makan, meningkatnya kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, bicara cepat, gelisah dan gangguan tidur.
4. Mengatasi Stress Kerja
Stress sekecil apapun juga harus ditangani dengan segera. Seorang ahli terkenal dibidang kesehatan jiwa, Jere Yates 1979 mengemukakan ada delapan 7
aturan main yang harus diikuti dalam mengatasi stress yaitu: a. Pertahankan tubuh Anda sebaik mungkin, usahakan berbagai cara agar anda tidak
jatuh sakit. b. Terimalah diri anda apa adanya, segala kekurangan dan kelebihan, kegagalan
maupun keberhasilan sebagai bagian dari kehidupan anda.
32 c. Tetaplah memelihara hubungan persahabatan yang indah dengan seseorang yang
paling bisa diajak curhat. d. Lakukanlah tindakan positif dan konstruktif dalam mengatasi sumber stress anda
didalam pekerjaa, misalnya segera mencari solusi atau permasalahan yang dihadapi dalam pekerjaan.
e. Tetaplah memelihara hubungan sosial dengan orang-orang diluar lingkungan pekerjaan anda, misalnya dengan tetangga atau kerabat dekat
f. Berusahalah mempertahankan aktivitas yang kreatif diluar pekerjaan, misalnya berolahraga atau berekreasi
g. melibatkan diri dalam pekerjaan-pekerjaan yang berguna, misalnya kegiatan sosial dan keagamaan
B. Challenge dan Hindrance Related Stress