Bunda Analisis Unsur-unsur Lirik Lagu, Cerpen, Video Klip Malaikat Juga Tahu Karya Dewi Lestari

yang telaten menemani tokoh Abang untuk melewati rutinitasnya yang berbeda dengan orang normal.

3. Bunda

Tokoh ini dikenal dengan nama Bunda karena memang Bunda adalah Ibu kandung dari Laki-laki itu Abang dan si Bungsu. Selain sebagai Ibu kandung dari Abang dan si Bungsu, Bunda juga sebagai Ibu kos dari anak-anak yang kos di rumahnya. Bunda sangat pandai memasak dan masakannya sangat digemari oleh semua anak kos. Bunda adalah seorang wanita yang memiliki status janda. Bunda memiliki tiga orang anak. Anak pertamanya, seorang gadis yang meninggal karena penyakit langka dan tidak ada obatnya. Anak keduanya yaitu Abang. Anak yang terakhir adalah si Bungsu. Bunda memiliki sifat penyabar. Hal ini dapat dilihat dari kutipan sebagai berikut. “Pertama kali bunda mengetahui si bungsu dan perempuan itu berpacaran, bunda langsung mengadakan pertemuan empat mata. Ia memilih perempuan itu untuk diajak bicara pertama karena dipikirnya akan lebih mudah” Dewi Lestari, 2008:17. Dari kutipan tersebut dapat dilihat bahwa Bunda memiliki sifat penyabar karena dalam menghadapi suatu masalah Bunda tidak langsung marah, namun Bunda memilih untuk sabar dengan cara berbicara pelan-pelan dengan tokoh lain. Bunda memiliki sifat yang tegar. Dalam menghadapi anak keduanya yaitu abang yang tidak normal, Bunda tidak pernah mengeluh dan menangis meskipun sikap Abang sering membuat orang lain terganggu. Bunda memiliki cinta yang abadi untuk anaknya, meskipun keadaan anaknya jauh dari normal, tetapi Bunda tidak akan meninggalkannya. Dalam menggambarkan watak tokoh Bunda, pengarang menggambarkannya dengan cara dramatik, karena pengarang tidak menceritakan secara langsung perwatakan tokoh-tokohnya, tetapi hal ini disampaikan melalui pilihan nama tokoh, melalui penggambaran fisik tokoh dan melalui dialog. Tokoh Bunda merupakan tokoh protagonis yaitu tokoh yang kita kagumi. Sifat dan sikap Bunda patut kita kagumi. Dalam setiap menghadapi masalah kita harus sabar dan tegar. Tokoh Bunda mempunyai sifat dan karakter yang dapat dirumuskan ke dalam beberapa dimensi, sebagai berikut. 1. Dimensi Fisiologis ciri-ciri lahir Bunda adalah seorang wanita dengan usia diatas 38 tahun, karena anak keduanya Abang berusia 38 tahun. Berarti Bunda berusia sekitar 50 tahun. Hal ini dapat dilihat berdasarkan kutipan berikut. “Dalam tubuh pria 38 tahun itu bersemayam mental anak 4 tahun, demikian menurut para ahli jiwa yang didatangi bunda” Dewi Lestari, 2008:16 2. Dimensi Sosiologis ciri-ciri kehidupan masyarakat Bunda merupakan wanita yang berstatus janda. Hal ini terlihat pada kutipan berikut. “Sang adik, kata orang-orang adalah hadiah dari Tuhan untuk ketabahan bunda yang cepat menjanda,…..”Dewi Lestari, 2008:17. Bunda merupakan seorang Ibu kos yang pandai memasak dan memiliki hobi memasak. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. “Rumah bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah kos paling legendaris. Bahkan ada ikatan alumni tak resmi dengan anggota ratusan, dipersatukan oleh kegilaan mereka pada masakan bunda. Setiap lebaran bunda memasak layaknya katering pernikahan” Dewi Lestari, 2008:15. 3. Dimensi Psikologis latar belakang kejiwaan Bunda memiliki sifat penyabar dan tegar. Kesabaran dan ketegaran tokoh bunda digambarkan lewat kesetiaan Bunda dalam mencintai dan menemani anaknya yang mengalami kelainan jiwa yaitu autis. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut. “Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang” Dewi Lestari, 2008:21. Kutipan tersebut menyatakan bahwa cinta seorang Ibu abadi untuk anaknya.

4. Si Bungsu