Padang lamun sea grass beds merupakan semacam rumput padang ilalang Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat air tawar dan air

secara nyata Tol et al., 1996; Joseph Balchand, 2000. Pariwisata sebagai salah satu sektor penting penyangga ekonomi dunia, bahkan menempatkan wilayah pesisir sebagai salah satu daerah tujuan wisata paling dominan. Menurut Dahuri et al. 2001, suatu kawasan pesisir dapat memiliki satu atau lebih ekosistem pesisir dan sumber daya pesisir. Berdasarkan sifat ekosistem, ekosistem pesisir dapat bersifat alamiah natural atau buatan man made. Ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir adalah terumbu karang coral reefs, hutan mangrove, padang lamun seagrass beds, pantai berpasir sandy beach, pantai berbatu rocky beach, formasi pescarpae, formasi barringtonia, estuaria, laguna, dan delta. Ekosistem buatan, antara lain, tambak, sawah pasang surut, kawasan pariwisata, kawasan industri, dan kawasan permukiman. Indonesia sebagai daerah tropis memiliki ekosistem pesisir sebagai berikut. 1. Hutan mangrove merupakan tipe hutan khas tropika yang tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai. Kehidupan tumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh suplai air tawar dan salinitas, pasokan nutrien dan stabilitas substrat. Hutan mangrove banyak dijumpai di pantai yang landai dengan muara sungai yang berlumpur dengan kondisi perairan yang tenang dan terlindung dari ombak. Menurut Kawaroe et al. 2001, keunikan ekosistem mangrove adalah batas yang menghubungkan antara ekosistem darat dan ekosistem laut sehingga dapat mempengaruhi proses kehidupan biota flora dan fauna di wilayah tersebut. Berbeda dengan ekosistem darat, mangrove adalah ekosistem terbuka yang dihubungkan dengan ekosistem laut melalui arus pasang surut.

2. Padang lamun sea grass beds merupakan semacam rumput padang ilalang

laut yang hidup terbenam di perairan dangkal yang agak berpasir. Secara ekologis padang lamun memiliki beberapa fungsi penting bagi daerah pesisir, yaitu sebagai sumber utama produktivitas primer, sumber makanan penting bagi organisme, penstabil dasar perairan yang lunak karena memiliki sistem perakaran rapat, tempat berlindung organisme, tempat pembesaran bagi beberapa spesies, peredam arus gelombang, dan tudung pelindung panas matahari. Kehidupan padang lamun sangat dipengaruhi oleh kondisi kecerahan air laut, suhu air laut, salinitas, substrat, dan kecepatan arus. 3. Terumbu karang coral reef merupakan ekosistem khas di daerah tropis. Ekosistem terumbu karang memiliki produktivitas organik yang tinggi dan kaya akan keragaman spesies penghuninya seperti ikan karang. Terumbu karang merupakan ekosistem pesisir yang memiliki nilai estetika alam yang sangat tinggi. Terumbu karang juga berfungsi sebagai pelindung ekosistem pesisir dan laut dari tekanan gelombang. Keberadaan terumbu karang sangat ditentukan oleh kondisi kecerahan perairan, suhu, salinitas, kecepatan arus air, sirkulasi, dan sedimentasi. 4. Rumput laut sea weeds merupakan tumbuhan pada perairan yang memiliki substrat keras yang kokoh untuk tempat melekat. Tumbuhan ini hanya dapat hidup pada perairan tempat tumbuhan mudanya mendapatkan cukup cahaya. Parameter lingkungan utama untuk ekosistem rumput laut adalah kekeruhankecerahan air, kandungan padatan terlarut dan tersuspensi, serta arus laut.

5. Estuaria adalah teluk di pesisir yang sebagian tertutup, tempat air tawar dan air

laut bercampur. Kebanyakan estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang kaya bahan organik dan menjadi cadangan makanan utama bagi organisme estuaria. Akan tetapi, organisme dan tumbuhan yang berkembang di estuaria relatif sedikit karena merupakan kawasan pertemuan air laut dan air tawar. 6. Pantai pasir sandy beach terdiri atas kwarsa dan feldspar yang merupakan sisa-sisa pelapukan batuan di gunung yang dibawa oleh aliran sungai. Pantai pasir lainnya terbentuk oleh rombakan pecahan terumbu karang yang diendapkan oleh ombak. Partikel yang kasar menyebabkan hanya sebagian kecil bahan organik yang terserap sehingga organisme yang hidup di pantai berpasir relatif sedikit. Meskipun demikian, pantai berpasir sering dijadikan beberapa biota seperti penyu untuk bertelur. Parameter utama dari pantai berpasir adalah pola arus yang mengangkut pasir, gelombang yang melepas energinya, dan angin yang mengangkut pasir ke arah darat. 7. Pantai berbatu rocky beach merupakan pantai dengan batu-batu memanjang ke laut dan terbenam di air. Batuan yang terbenam ini menciptakan zonasi kehidupan organisme yang menempel di batu karena pengaruh pasang. Parameter utama yang mempengaruhi pantai berbatu adalah pasang laut dan gelombang laut yang mengenainya. 8. Formasi Pescaprae umumnya terdapat di belakang pantai berpasir. Formasi pescarpae didominasi oleh vegetasi pionir, khususnya kangkung laut Ipomoea pescaprae untuk menahan gelombang. 9. Formasi Barringtonia merupakan ekosistem yang berkembang di pantai berbatu tanpa deposit pasir, tempat formasi pescarpae tidak dapat tumbuh. Habitat berbatu ini ditumbuhi oleh komunitas rerumputan dan belukar yang dikenal sebagai formasi Barringtonia.

2.2. Kota Tepi Air Waterfront City