Analisis Kenyamanan HASIL DAN PEMBAHASAN

desain dan warna yang menarik dengan bahan keramik, paving block, dan aspal. Secara umum, lanskap di kawasan pantai Kota Makassar tersebut memiliki kualitas keindahan tinggi karena memiliki penataan dan pengelolaan elemen lanskap yang sangat baik. Oleh karena itu, program pengelolaan secara terpadu harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas keindahan lanskap pantai Kota Makassar karena menurut Vallega 2001, nilai-nilai keindahan di kawasan pantai merupakan pemicu utama untuk kesuksesan pengembangan waterfront city. Tabel 19. Ciri-ciri kualitas keindahan lanskap pantai Kota Makassar Kualitas Keindahan Lanskap Ciri-ciri Rendah a. Vegetasi tidak tertata dengan baik b. Penataan bangunan tidak baik c. Kualitas fisik bangunan tidak baik warna, arsitektur, dan sebagainya d. Tekstur perkerasan tidak baik e. Terdapat sampah, tidak terdapat sampah Sedang a. Vegetasi tertata dengan cukup baik b. Penataan bangunan cukup baik c. Kualitas fisik bangunan cukup baik d. Tekstur perkerasan cukup baik e. Tidak terdapat sampah Tinggi a. Vegetasi tertata dengan sangat baik b. Penataan bangunan sangat baik c. Kualitas fisik bangunan sangat baik d. Tekstur perkerasan sangat baik aspal, paving block, dan sebagainya e. Tidak terdapat sampah Sumber: Diadaptasi dari Ruswan 2006

4.8. Analisis Kenyamanan

Berdasarkan pengukuran suhu udara dan kelembaban udara Tabel 20 serta jawaban responden terhadap perasaan nyaman atau tidak Gambar 16 diperoleh kriteria seperti yang terlihat pada Tabel 7. Secara umum menurut responden yang berkunjung ke kawasan pantai Kota Makassar, kondisi yang menunjukkan kenyamanan adalah pada waktu pagi hari pukul 06.00 WITA dan sore hari pukul 18.00 WITA. Jawaban responden pada kedua waktu tersebut adalah 100 merasakan nyaman. Kondisi yang terasa tidak nyaman dimulai pada pukul 09.00 WITA hingga pukul 15.00 WITA dengan suhu udara mencapai 35 o C. Pada pukul 15.00 WITA tersebut, sebanyak 100 responden merasakan ketidaknyamanan. Kondisi kenyamanan yang berbeda pada waktu pagi dan siang hari menyebabkan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 06.00 09.00 12.00 15.00 18.00 Nyaman Tidak Nyaman jumlah pengunjung juga berbeda. Jumlah pengunjung pada waktu pagi dan sore hari lebih banyak dibandingkan siang hari. Pengunjung akan mendapatkan kenyamanan pada waktu pagi dan sore hari sehingga dapat melakukan aktivitas dengan nyaman. Tabel 20. Hasil pengukuran suhu udara dan kelembaban udara Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV Rata-rata Jam Pengukuran Suhu o C Kelembaban Suhu o C Kelembaban Suhu o C Kelembaban Suhu o C Kelembaban Suhu o C Kelembaban 06.00 27,7 70 26,9 72 27,0 72 26,9 71 27,1 71 09.00 29,8 67 31,1 63 30,0 67 30,1 67 30,3 66 12.00 34,9 60 35,3 59 35,5 58 34,1 60 35,0 59 15.00 32,2 61 33,8 58 32,5 61 33,3 60 33,0 60 18.00 29,0 63 29,5 63 29,0 64 29,0 64 29,0 64 Gambar 16. Persentase jawaban responden berdasarkan waktu pengukuran Berdasarkan analisis indeks tingkat kenyamanan ITN yang disajikan pada Gambar 17 diperoleh luas kawasan yang memiliki indeks tingkat kenyamanan tinggi adalah 297,153 ha 12,05 yang berada di Kecamatan Tamalate. Indeks tingkat kenyamanan sedang yang mendominasi sebagian besar kawasan memiliki luas 1.846,787 ha 74,89, sedangkan indeks tingkat kenyamanan rendah seluas 322,060 ha 13,06. Indeks tingkat kenyamanan rendah berada di Kecamatan Mariso yang umumnya didominasi oleh permukiman. Persent a se Waktu Pengukuran Gambar 17. Peta indeks tingkat kenyamanan di pantai Kota Makassar 82

4.9. Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan Pantai