9
Untuk menghindarkan penelit ian dari gangguan hama yang kemu ngkinan berada di beras maka dilaku kan tahap sub freezing pada beras. Beras yang telah dipilih
dimasukkan ke dala m freezer bersuhu -20
o
C sela ma 1 minggu. Setelah 1 minggu, beras diangkat dan di thawing pada suhu rendah di refrigerator secara bertahap untu k
menghindarkan terbentuknya e mbun yang dapat me mpengaruhi ka rakteristik beras.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan percobaan dibagi menjadi dua seri percobaan yaitu Seri I untuk mengetahui la ju pertumbuhan populasi Sitophilus zeamais dan Seri II untuk
mengetahui kerusakan dan susut bobot yang disebabkan oleh serangga Sitophilus zeamais.
a. Seri I
Pada seri I, sepuluh ekor serangga Sitophilus zeamais yang diambil secara acak diinfestasikan ke dala m 200 butir beras kepala masing-masing varietas yang
ditempatkan pada gelas plastik. Setelah tujuh hari masa infestasi, serangga Sitophilus zeamais dikeluarkan dan dibuang. Beras ke mudian d ibiarkan sela ma ± 21
hari. Sete lah ±21 ha ri, d ila kukan pengamatan untuk mengetahui ke luarnya serangga turunan pertama F1. Serangga turunan pertama F1 yang keluar ke mud ian
dihitung dan dibuang. Pengamatan dilaku kan setiap hari h ingga tidak ada serangga turunan pertama yang keluar sela ma lima hari berturut-turut.
b. Seri II
Percobaan seri II, dila kukan dengan cara: sebanyak 25 e kor Sitophilus zeamais dipilih secara acak ke mudian diinfestasikan ke dala m 100 gra m beras
masing-masing varietas yang ditempatkan di dala m gelas plastik. Be ras diinkubasi selama lima minggu. Setelah 5 minggu, serangga Sitophilus zeamais dihitung dan
dibuang. Setiap seri dilaku kan dengan tiga ka li ulangan untuk masing -masing varietas beras.
3. Metode Analisis
a. Analisis kadar air AOAC, 1999
Analisis kadar a ir dila kukan pada saat sebelum masa infestasi dan setelah masa infestasi serangga. Ca wan a lu muniu m d ike ringkan dala m oven selama 15
men it dan did inginkan da la m desikator sela ma 10 menit untuk cawan a lu muniu m dan 20 menit untk ca wan porselin. Ca wan kering ditimbang.
Sebanyak 2 g sampel d itimbang dengan cepat kedala m cawan ke ring. Sa mpel dikeringkan da la m oven suhu 100-102
o
C sela ma 6 ja m. Cawan diletakkan secara seksama agar tida k menyentuh dinding oven. Cawan sampel dipindahkan ke
dala m desikator ke mud ian did inginkan lalu d itimbang ke mbali. Ca wan dimasukkan ke mbali ke da la m oven sampai diperoleh berat konstan.
b.
Karakteristik dinamika populasi serangga
10
Hasil penga matan dihitung dengan parameter sebagai berikut: a.
Jumlah total populasi Nt dengan menghitung semua serangga yang keluar ditambah dengan serangga awal yang diin festasikan.
b. Periode perkembangan D yaitu lamanya waktu dari tengah waktu infestasi
hingga tercapai 50 dari total populasi F1 Sitophilus zeamais. c.
Indeks perkembangan ID yang dihitung daru nilai Nt dan D dengan formula: ID = ln Nt D x 100
d. Laju perkembangan intrinsik Rm dihitung dengan formula:
d imana R= No = Ju mlah serangga yang diinfestasikan
Dm= Pe riode perke mbangan dalam satu minggu e.
Kapasitas multiplikasi mingguan λ dengan formula: λ
c. Karakteristik kehilangan bobot
a. Persen biji berlubang
Diketahui dengan menghitung jumlah biji berlubang setelah masa infestasi dan dibandingkan dengan ju mlah b iji utuh, dihitung dengan formu la
b. Persen kehilangan bobot
Dih itung dengan menggunakan formula Ada m, yaitu
Dimana: U = Bobot Biji Utuh
Nu = Ju mlah Biji Utuh D = Bobot Biji berlubang
Nd = Ju mlah Biji Berlubang
C. RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian in i adalah rancangan acak lengkap sederhana dengan tiga ka li ulangan untuk t iap varietas beras. Model mate matikanya
sebagai berikut: Yij = µ + Ai + Σ ij
Dimana : Yij
= Nila i pengamatan µ
= Nila i rata-rata u mu m Aij
= Pengaruh varietas beras ke-i Σij
= Ga lat percobaan Analisis statistik d ilakukan dengan menggunakan program ko mputer SPSS seri 17.0.
Setelah uji sidik raga m Analysis of Variance dila kukan uji Duncan. Se lain itu, dila kukan juga uji kore lasi.