1
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara ag raris dengan mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian. Pertanian sektor pangan me megang peranan penting dalam pe menuhan
konsumsi dala m negeri. Konsumsi pangan terus mengala mi kecend erungan kenaikan dari tahun ke tahun seiring dengan pertambahan ju mlah penduduk. Na mun ju mlah konsumsi pangan tidak
disertai dengan peningkatan produktivitas produk pertanian sektor pangan khususnya beras. Produksi beras dala m negeri se mpat mencapai puncaknya pada periode 19841985
dengan ditandai oleh swasembada beras nasional. Tetapi selepas periode tersebut, produksi beras Indonesia justru jauh lebih la mbat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.
Hal in i d isebabkan oleh penciutan lahan pertanian yang beralih fungsi ke sektor non pertanian. Produksi padi nasional pada tahun 2009 adalah sebesar 62.561.100 ton dengan produktivitas
49,38 kuintalha. Se mentara itu pada periode 1990-2009, ju mlah penduduk Indonesia hingga tahun 2009 diperkira kan sebesar 231.369.500 jiwa dengan rata-rata laju perta mbahan penduduk
sebesar 1,40 BPS, 2009. Be rdasarkan data tersebut dapat diperkirakan bahwa total populasi penduduk Indonesia akan menjad i 300 juta jiwa sela ma kurang leb ih 16 tahun kedepan.
Peningkatan ju mlah konsumsi beras tidak disertai peningkatan produksi padi yang seimbang dan diperparah dengan permasalahan susut bahan. Susut bahan disebabkan oleh banyak faktor
baik kimia, fisik, maupun biologis. Dari ket iga fa ktor tersebut, susut bahan secara biologis me rupakan fa ktor do minan yang berkontribusi pada susut bahan. Susut bahan dapat terjadi a kibat
serangan hama. Ha ma yang sering ditemukan ada lah serangga, tungau, tikus, kapang, dan burung. Ha ma serangga sering disebut serangga hama gudang atau hama pascapanen.
Menurut Sunjaya dan Widayanti 2006 penyebab kerusakan pada biji-bijian atau bahan pangan yang disimpan di daerah tropika adalah serangga. Serangga yang banyak merusak
terutama dari jenis ku mbang Co leoptera. Sitophilus zeamais merupakan serangga yang paling penting dan paling banyak menimbu lkan kerusakan pada bahan pangan di dunia. Se lain
menyerang jagung dalam te mpat penyimpanan, ku mbang ini juga d iketahui banyak menyerang beras Nawangsih, 1999.
Oleh ka rena itu, perlu diadakan suatu kajian resistensi berbagai jenis beras untuk mengetahui ketahanan suatu jenis beras terhadap serangan hama gudang pascapanen khususnya Sitophilus
zeamais yang merupakan serangga hama gudang yang umum d iju mpa i pada penyimpanan beras di Indonesia. Dengan mengetahui tingkat ketahanan beras dari varietas padi unggul terhadap
serangan Sitophilus zeamais, maka diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman pengembangan tanaman padi unggul baik ditingkat prapanen maupun pascapanen.
2
B. TUJUAN