Ancaman Peningkatan Anggaran Militer Tiongkok terhadap Jepang Periode 2006-2010

C. Ancaman Peningkatan Anggaran Militer Tiongkok terhadap Jepang Periode 2006-2010

Sejak dimulainya pemerintahan Meiji (1868-1902), Jepang mulai melakukan perubahan-perubahan yang mendorongnya menjadi negara yang lebih modern. 125

Hal ini dimulai sejak terjadinya restorasi Meiji di Jepang, yaitu suatu gerakan pengembalian sistem pemerintahan Jepang dari yang sebelumnya dipegang oleh Shogun (pemimpin militer) menjadi Tenno (kaisar). Sebelum dilakukannya

restorasi Meiji, Jepang menerapkan politik isolasi dari dunia luar. Hal ini berdasarkan pada peraturan yang dibuat oleh Shogun Tokugawa (1603-1854). 126

Namun setelah restorasi dilakukan, Jepang menjadi lebih terbuka dengan dunia luar, khususnya dengan dunia Barat.

Udiyani, Ida Ayu Dwi. Dampak Negatif Invasi Militer Jepang pada Zaman Shouwa dalam Manga Madomow Azeru Batafurai Karya Ogura Akane. Jurnal Humanis Vol. 8/ No. 1/ 2013. hal 1.

Royal Armouries: The Life of Lord Tokugawa Ieyasu. Diakses pada 07 Maret 2015. Pukul 13.25 WIB. ( http://www.royalarmouries.org/what-we-do/exhibitions/past-exhibitions/shogun-the- life-of-lord-tokugawa-ieyasu/the-life-of-lord-tokugawa-ieyasu ).

Di satu sisi pembaharuan yang dilakukan Jepang memberikan dampak positif bagi Jepang, karena Jepang menjadi negara yang lebih maju dan modern. Namun di sisi lain, pembaharuan ini memberikan dampak negatif bagi Jepang, terutama dalam permasalahan ekonomi dan kependudukan. Depresi ekonomi pada tahun 1929 membuat Jepang menjadi sering bergantung dengan dunia luar. Selain itu, semakin cepatnya pertumbuhan penduduk mengakibatkan terjadinya kepadatan

penduduk di Jepang. 127 Untuk mengatasi hal ini maka Jepang perlu melakukan sebuah ekspansi untuk melebarkan wilayah kekuasaannya ke daerah lain. Oleh

karena itu Jepang melakukan invasi ke Tiongkok yang dimulai sejak tahun 1931. 128

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa doktrin militer Jepang sejak terjadinya restorasi Meiji lebih bersifat offensive. Hal inilah yang membedakan doktrin militer Tiongkok dengan doktrin militer Jepang. Jika doktrin militer Tiongkok pada masa sebelum Perang Dunia II lebih bersifat defensive, dengan adanya doktrin “Active Defense” Mao Zedong, Jepang lebih menerapkan doktrin yang bersifat offensive, karena Jepang harus melebarkan kekuasaannya ke daerah lain untuk memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

Selama pendudukan Jepang di Tiongkok pada tahun 1930-an, banyak pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Jepang kepada penduduk

dan prajurit Tiongkok pada saat itu. 129 Pelanggaran-pelanggaran tersebut seperti pembunuhan terhadap penduduk sipil, penyiksaan para tawanan perang, dan

127 Ibid.

United States Holocaust Memorial Museum: World War II in the Pacific. Diakses pada 07 Maret 2015. Pukul 13.45 WIB. ( http://www.ushmm.org/wlc/en/article.php?ModuleId=10005155 ).

The History Place Genocide in the 20 th Century: The Rape of Nanking 1937-1938. Op.cit. Diakses pada 07 Maret 2015. Pukul 13.50 WIB.

penjarahan rumah-rumah penduduk. 130 Puncak kekejaman Jepang ke Tiongkok adalah Pemerkosaan Nanking yang terjadi pada tanggal 13 Desember 1937. 131 Dalam buku “The Rape of Nanking”, disebutkan bahwa terdapat sekitar 300.000

orang terbunuh selama enam minggu dalam peristiwa tersebut. 132 Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal buruknya hubungan Jepang dengan

Tiongkok hingga saat ini, dimana Jepang tidak mau mengakui segala tindak kejahatan yang dilakukannya di masa lalu. 133 Seperti pada tahun 2013, Perdana

Menteri Shinzo Abe berziarah ke Kuil Yasukuni, yang merupakan kuil untuk mengenang para korban dari Kekaisaran Jepang selama restorasi Meiji. 134

Kunjungan perdana menteri Jepang ini langsung mendapatkan protes keras dari Tiongkok. Hal ini disebabkan karena bagi Tiongkok kunjungan Perdana Menteri Shinzo Abe ke kuil tersebut secara tidak langsung merupakan dukungan Jepang terhadap segala tindak kejahatan perang yang dilakukannya selama Perang Dunia

II. Hubungan Jepang dengan Tiongkok semakin memburuk sejak terjadinya persengketaan wilayah maritim kedua negara, seperti sengketa Kepulauan Senkaku atau Kepulauan Diaoyutai yang terjadi sejak tahun 1970-an dan semakin

memanas di era kontemporer saat ini. 135 Oleh sebab itu, maka peningkatan anggaran militer Tiongkok pada periode

2006-2010 akan menjadi ancaman bagi Jepang. Hal ini disebabkan karena di

130 Ibid. 131 Ibid. 132 Ibid. 133 Purwanto, Adi Joko. Op.cit. hal 2.

Embassy of the People’s Republic of China in the Republic of Indonesia: Tiongkok Protes Keras Ziarah Menteri Jepang ke Kuil Yasukuni. Diakses pada 07 Maret 2015. Pukul 14.43 WIB. ( http://id.china-embassy.org/indo/xwdt/t1114001.htm ).

135 Millati, Izzato. Loc.cit.

dalam hubungan internasional, ketika suatu negara meningkatkan power-nya, maka akan menimbulkan ancaman pada negara lain. Terlebih lagi apabila negara tersebut memiliki pengalaman sejarah yang buruk dan konflik teritorial dengan negara yang meningkatkan power-nya itu. Sehingga ancaman yang dirasakan Jepang terhadap Tiongkok merupakan hal yang wajar terjadi dalam sistem internasional yang anarki seperti saat ini. Terdapat dua ancaman utama yang dirasakan Jepang karena peningkatan anggaran militer Tiongkok pada periode 2006-2010, yaitu ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan wilayah Jepang, serta ancaman terhadap hubungan Jepang-Tiongkok.