Pengukuran Status Gizi Masyarakat

E. Pengukuran Status Gizi Masyarakat

Di antara kelompok yang rentan terhadap penyakit-penyakit kekurangan gizi adalah kelompok bayi dan anak balita.oleh sebab itu, indikator yang paling baik untuk mengukur status gizi masyarakat adalah melalui status gizi balita ( bayi dan anak balita). Selama ini telah banyak dihasilkan berbagai pengukuran status gizi tersebut, dan masing-masing ahli mempunyai argumentsi sendiri dalam mengembangkan pengukuran tersebut.

Wattelow (1973) menyarankan, untuk pengukuran status gizi pada saat ini digunakan ukuran berat badan per tinggi badan. Sedangkan tinggi badan per umur hanya cocok mengukur status gizi pada saat yang lalu. Ia menyebutkan pula bahwa berat badan per umur berguna bagi pengukuran seri untuk anak dibawah 1 tahun.

Throwbridge, F. (1970) dari hasila studinya menyimpulkan bahwa ukuran berat badan per umur tidak atau kurang mampu membedakan antara malnutrisi akut dengan malnutrisi kronik. Oleh sebab itu, ia menyarankan berat badan per tinggi badan dann lingkar lengan atas adalah indikator yang paling baik untuk mengetahui prevalensi malnutrisi akut pada anak. sedangkan prevalensi malnutrisi kronik dipergunakan ukuran tinggi badan per umur.

Zetlin, N.F. (1673) menyarankan, untuk anak berumur kurang dari 2 tahun sebagai indikator pertumbuhan anak cukup menggunakan ukuran berat badan per umur saja. Dari hasil pengamatan, untuk anak berumur 2-5 tahun yang mempunyai berat badan rendah menunjukan adanya gejala malnutrisi yang berat. Selanjutnya, ia menyarankan bahwa berat badan per umur saja sudah dapat digunakan untuk mengukur status gizi pada anak di bawah 5 tahun, bahkan anak yang lebih tua pun dapat mempergunakan ukuran tersebut.

Morley, D. (1971) membahas bahwa pengukuran berat dan tinggi badan mempunyai beberapa kelemahan, antara lain kurang akuratnya dalam pelaksanaan pengukuran oleh para petugas. Tetapi ia menyatakan bahwa ukuran lain pun tidak mempunyai wilayah dinamis untuk pertumbuhan anak. Akhirnya ia berkesimpulan bahwa berat dan tinggi badan per umur dapat mencerminkan status gizi anak, baik pada waktu yang lampau maupun status pada saat ini.

Dan akhirnya untuk berat dan tinggi per umur sebagai indikator status gizi anak, pada umumnya para peneliti cenderung mengadu pada standar Harvard dengan berbagai modifikasi. Di bawah ini akan diuraikan 4 macam cara pengukuran yang sering digunakan di bidang gizi masyarakat serta klasifikasinya:

1. Berat badan per umur

Berdasarkan klasifikasi dari universitas harvard, keadaan gizi anak diklasifikasikan menjadi 3 tingkat, yakni:

 Gizi lebih (over weight)  Gizi baik (well nourished)  Gizi kurang (under weight), yang mencakup kekurangan kalori dan protein

(KKP) tingkat I dan II.  Klasifikasi dari standar harvard yang sudah dimodifikasi tersebut adalah:

 Gizi baik, adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya lebih dari 89% standar Harvard.

 Gizi kurang, adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umur berada di antara 60,1% - 80% standar Harvard

 Gizi buruk, adalah apabila berat badan bayi/anak menurut umurnya 60% atau kurang dari standar harvard.

2. Tinggi badan menurut umur

Pengukuran status gizi bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan menurut umur, juga menggunakan modifikasi standar harvard, dengan klasifikasinya adalah:

 Gizi baik, yakni apabila panjang tinggi badan bayi/ anak menurut umurnya lebih dari 80% standar Harvard.

 Gizi kurang, yakni apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurut umurnya berada diantara 70,1% - 80% dari standar Harvard.

 Gizi buruk, yakni apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurut umurnya 70% atau kurang dari standar Harvard.

3. Berat badan menurut tinggi

Pengukuran berat badan menurut tinggi badan ini diperoleh dengan mengombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur menurut standar harvard. Klasifikasinya adalah:

 Gizi baik, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya leih dari 90% dari standar Harvard.  Gizi kurang, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya berada diantara 70,1% - 90% dari standar Harvard.  Gizi buruk, apabila berat badan bayi/anak menurut panjang/tingginya 70% atau kurang dari standar Harvard.