Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (lansia)

D. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (lansia)

Secara umum pelayanan kesehatan pada lansia dapat dibagi menjadi 2, yakni:

a. Pelayanan kesehatan lansia berbasis rumah sakit ( hospitalbased geriatric service

b. Palayanan Kesehatan lansia dimasyarakat (community based Geriatric Service). Jenis pelayanan inilah yang dewasa ini menjadi tantangan bagi kesehatan masyarakat Indonesia, dan yang lebih memerlukan perhatian bagi para akademisi dan praktisi kesehatan masyarakat di Indonesia.

Pada upaya pelayanan masyarakat lansia di masyarakat, semua upaya kesehatan yang berhubungan dan dilaksanakan oleh masyarakat harus diupayakan berperan aktifserta dalam menangani kesehatan para lansia. Pukesmas dan dokter praktek suasta merupakan tulang punggung pelayanan ditingkat ini. Pukesmas berperan dalam membentuk kelompok atau klub lansia. Didalam dan melalui klub lansia ini pelayanan kesehatan dengan lebih muda dilasanakan baik usaha promotif, proventif, kuratif, atau rehabilitatif.

Pelayanan kesehatan dikelompok lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik, mental, dan emosional. Adanya jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia antara lain:

a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi keiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan atau minum,berjalan,mandi,berpakaian,dan lain- lain.

b. Pemeriksaan status mental

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh.

d. Pengukuran tekanan darah

e. Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula dalam air seni sebagai detekdi awal adanya penyakit diabetes militus, dan e. Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula dalam air seni sebagai detekdi awal adanya penyakit diabetes militus, dan

f. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bila diperlukan

g. Penyuluhan, bila dilakukan idalam atau diluar kelompok dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok manusia

h. Dokter praktek suasta terutama menangani para lansia yang memerlukan tindakan kuratif isidental

Selain pelayanan di atas, bagi lansia juga diperlukan kualitas pelayanan yang baik, intensitas perawatan yang tinggi, maupun pengkajian komprehensif yang meliputi pengkajian lingkungan

Pelayanan kesehatan geriatric terpadu bagi lansia berdasarkan fasilitas yang dimilikinya untuk pasien geriatric dikategorokan sebagai berikut :

a. Pelayanan sederhana (hanya memiliki fasilitas poloklinik) Jenis kegiatan yang dapat dilakukan berupa pengkajian, konsultasi, pemeriksaan, penyuluhan, dan supervise ke pukesmas

b. Pelayanan sedang ( memiliki fasilitas poliklinik dan klinik siang) Pelayanan sedang merupakan gabungan antara pelayanan tingkat sderhana yang ditambah terapi fisik, terapi okupasi, terapi bicara, rekreasi dan pemeriksaan maupun perawatan gigi dan mulut sederhana

c. Pelayanan lengkap (memiliki fasilitas poliklinik, klinik siang, ruangan rawat akut, dan kroik)

d. Pelayanan paripurna (pelayanan lengkap ditambah fasilitas panti werda) pada tingkat paripurna, selain semua jeni pelayanan yang terdapat di tingkat lengkap ditambah dengan ruangan rawat kronik atau panti werda.

Dewasa ini, Departemen Kesehatan RI merupakan tiga program kesehatan bagi lansia berupa Pukesmas Santun Usia Lanjut, Pembinaan Kelompok Usia Lanjut, dan Posyandu Usia Lanjut.

1. Pukesmas Santun Usia Lanjut Pukesmas Santun lansia merupakan bentuk pendekatan pelayanan proaktif bagi usia lanjut untuk mendukung peningkatan kualitas hidup dan kemandirian usia lanjut, yang mengutamakan aspek aspek promotif dan preventif, di samping aspek kuratif dan rehabilitative.

Pukesmas Santun Lansia mempunyai cirri-ciri sbagai berikut :

a. Pelayanan yang baik berkualitas dan sopan

b. Memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada usia lanjut

c. Memberikan keringanan atau penghapusan biaya pelayanan kesehatan bagi usia lanjut dari keluarga miskin atau tidak mampu

d. Memberikan dukungan atau bimbingan pada usia lanjut dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya agar tetap sehat dan mandiri

e. Melakukan pelayanan secara proaktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran usia lanjut yang ada diwilayah kerja pukesmas

f. Melakukan kerjasama dengan lintas program dan lintas program terkait tingkat kecamatan dengan asas kemitraan

2. Pembinaan kelompok lanjut usia Pembinaan kesehatan usia lanjut melalui pukesmas dapat dilakukan

terhadap sasaran usia lanjut yang dikelompokan sebagai berikut:

a. Sasaran langsung

1) Pra-usia lanjut 45-59 tahun.

2) Usia lanjut 60-69 tahun.

3) Usia lanjut risiko tinggi, yaitu usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan

b. Sasaran tidak langsung

1) Keluarga di mana usia lanjut berada

2) Masyarakat di lingkungan usia lanjut berbeda

3) Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan kesehatan usia lanjut.

4) Masyarakat luas.

c. Kegiatan-kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut yang dilakukan melalui pukesmas adalah:

1) Pendataan sasaran usia lanjut Kegiatan ini dilakukan paling tidak 2 kali setahun yang lebih efektif bil dilakukan bekerja sama dengan petugas desa atau kelurahan setempat dan dibantu oleh kadar dasawisma.

2) Penyuluhan kesehatan usia lanjut pembinaan kebugaran melalui senam usia lanjut maupun rekrasi bersama.

3) Deteksi din keadaan kesehatan dan pemeriksaan kesehatan secara berkala yang dilakukan setiap bulan melalui kelompok usia lanjut.

4) Pengobatan penyakit yang ditemukan pada sasaran usia lanjut sampai kepada upaya rujukan keruah sakit bila diperlukan

5) Upaya rehabilitative (pemulihan) berupaya upaya medic.psikososial, dan edukatif yang dimaksudkan untuk mengembalikan semaksimal mngkin kempampuan lanisa.

6) Melaksanaan pembinaan kesehatan usia lanjut secara optimal dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara berkala.

3. Posyandu lansia Posyandu lansia merupakan wahana pelayanan bagi kaum usia lanjut,

yang dilakukan dari,oleh dan untuk kaum usila yang menitikberatkan pada pelayanan promotif dan preventive, tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative.

Selain program dari department kesehatan, pemerintahanmempunyai proram dari departemen sosial, yaitu rencana aksi nasional kesejahteraan lansia yang terdiri dari lima program pokok penduduk lansia yaitu :

1. Kesejahteraan sosial dan jaminan sosial Bertujuan untuk

penglihatan bagi manusiadengan memelihara dan meningkatkan taraf kesejahteraan

meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas

a) Peningkatan jumlah usia dan mutu pension

b) Peningkatan penyuluhan dan bimbinga usaha kesejahteraan sosial bagi para lanjut usia.

c) Peningkatan panti petirahan dan pani rehabilitasi sosial bagi lanjut usia.

d) Penyenyediaan bantuan sosial bagi lansia terlantar.

e) Pembinaan dan pengaturan peran serta para relawan lansia dalam kegiatan kesejahteraan sosial.

f) Penyelengaraan akomodasi bagi lanjut usia

g) Pengembangan jaminan hari tua

h) Pengembangan sistem asuransi tenaga kerja lanjut usia.

2. Peningkatan sistem pelayanan kesehatan Bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dengan mutu kehidupan pria lanjut usia dengan menanamkan pola hidup sehat. Berbagai kegiatan pelayanan kesehatan bagi para lanjut usia lanjut yang dikembangkan dalam program antara lain:

a) Peningkatan informasi, komunikasi, dan edukasi.

b) Pengembangan program pemberian makanan tambahan bagi usia lanjut.

c) Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi lanjut usia di rana keluarga

d) Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan lanjut usia

e) Pengembangan lembaga hospitium terutama untuk perawatan lanjut usia yang mendrita penyakit kronik

f) Pengembangan upaya kesehatan reproduksi lanjut usia di sarana pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan.

3. Penguatan dukungan keluarga dan masyarakat, bertujuan untuk 3. Penguatan dukungan keluarga dan masyarakat, bertujuan untuk

b) Mengalakkan, membina, dan meningkatkan peran serta masyarakat,organisasi sosial, dan LSM

c) Memelihara, memperkuat dan memasyarakatkan nilai-niai budaya bangsa yang terhormati

d) Memberdayakan lansia untuk tetap berperan aktif sebagai teladan dalam memelihara dan meneruskan nilai dan norma pada anak cucunya

4. Peningkatan kualitas hidup lansia bertujuan untuk

a) Memberikan kesempatan bagi para lanjut usiayang potensial untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilanya.

b) Memberikan kesempatan dengan memberdayakan para lanjut yang potensial dan prodktifuntuk berkaryasesuai dengan kemampuan

c) Meningkatkan dan memantapkan iman dan ketakwaan

5. Peningkatan sarana dan fasilitas khusus bagi lansia Program ini bertujuan untuk mewujudkan apa yang dikehendaki oleh undang-undang dasar dan sebagai pernyataan terhormat dan penghargaan kepada para lanjut usia dengan memberikan kemudahan khusus. Beberapa kegiatan dalam program pokok ini antara lain :

a) Pemberian keringanan biaya pelayanan kesehatan.

b) Pelayanan sarana transportasi bagi lanjut usia

c) Penyediaan sarana rekreasi dan olahraga bagi para lanju usia