Analisis Multivariat Hasil Penelitian

Dari enam variabel, dua variabel mempunyai hubungan dengan variabel terikat yang telah diuji dengan menggunakan uji chi square yaitu kebiasaan merokok, pemakaiaan APD dan satu variabel yaitu kadar debu tidak dapat di uji signifikansi hubungan dengan fungsi paru. Kedua variabel itu terbukti signifikan dengan p value 0,05 dan dapat dilanjutkan untuk dilakukan analisis multivariat. Hasil rangkuman pengukuran dapat dilihat pada tabel 4.15. Tabel 4.15. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Dengan Menggunakan Uji Chi Square No Variabel p value Ket 1 Kadar debu - TD 2 Umur 1,000 TB 3 Kebiasaan Merokok 0,033 B 4 Masa kerja 1,000 TB 5 Pemakaiaan APD 0,018 B 6 Riwayat penyakit paru 0,603 TB Keterangan : TD : Tidak Dapat diuji TB : Tidak Berhubungan B : Berhubungan

4.2.3. Analisis Multivariat

Dari analisis bivariat dengan menggunakan uji chi square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemakaiaan APD dan merokok dengan fungsi paru p0,05, sehingga kedua variabel tersebut dapat diteruskan untuk dilakukan analisis multivariat. Analisis multivariat variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan Uji Regresi Logistik Berganda dengan Metode Backward Stepwise. Hasil analisis regresi logistik berganda disajikan pada tabel 4.16 di bawah ini. Universitas Sumatra Utara Tabel 4.16. Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Metode Backward Stepwise Variabel Independen Coeff p value Pemakaiaan APD 1,621 0,038 Kebiasaan Merokok 0,749 0,655 Varibel dependen : Fungsi Paru Berdasarkan tabel 4.16 diatas menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermaknasignifikan antara pemakaian APD masker dengan fungsi paru dengan p value = 0,038 p 0,05. Angka koefisien regresi APD 1,621 menunjukkan bahwa meningkatnya pemkaian APD sebesar 1 maka akan meningkatkan fungsi paru sebesar 1,621 Richard, 2003. Universitas Sumatra Utara

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Kadar Debu Pada Proses

Press-Packing Kadar debu di empat titik pengukuran masih berada dibawah Nilai Ambang Batas dengan kadar debu berkisar antara 0,007 hingga 0,080 mgm 3 dan rata-rata mean sebesar 0,02763 mgm 3 . Artinya ialah kadar debu di usaha penampungan butut ini masih dapat ditoleransi atau dalam hal ini masih dapat diterima acceptable pekerja, namun bukan berarti kondisi lingkungan kerja mutlak aman absolute safety bagi pekerja Harianto, 2010.

5.2. Fungsi Paru Pekerja Proses

Press-Packing Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 19 pekerja di proses press-packing terdapat pekerja yang mengalami gangguan fungsi paru sebanyak 4 orang atau 20,1 meliputi 1 orang 5,27 obstruktif ringan, 1 orang 5,27 obstruktif sedang, 1 orang 5,27 restriktif ringan, dan 1 orang lagi 5,27 mengalami obstruktif dan restrikitif campuran dan yang tidak mengalami gangguan fungsi paru sebanyak 15 orang atau 78,9 .

5.3. Hubungan Kadar Debu dengan Fungsi Paru Pekerja Proses

Press- Packing Hubungan kadar debu dengan fungsi paru tidak dapat dianalisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square karena hasil pengukuran kadar debu di tempat penelitian ternyata masih dibawah Nilai Ambang Batas 3 mgm 3 sehingga Universitas Sumatra Utara

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kadar Debu Dan Keluhan Kesehatan Pekerja Kilang Batu Bata Di Desa Tanjung Mulia Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 30 93

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

Kadar Debu Total (TSP) dan Gejala ISPA Pada Pekerja Departemen Pemintalan di Industri Tekstil PT.Unitex Tbk Bogor

2 20 135

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 13

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 9 4

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PAJANAN KADAR DEBU KAYU LINGKUNGAN DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

Hubungan debu dengan fungsi paru pada pekerja pengecoran logam di pt. x ceper Klaten AWAL

0 1 11