Gambaran Umum Lokasi Penelitian Ketenagakerjaan dan Proses Kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Usaha Penampungan butut ini merupakan usaha sektor informal yang didirikan pada tahun 1998 yang bergerak di bidang press-packing bututbarang- barang bekas. Luas area usaha yang berkisar 5000 m 2 ini terletak di Jalan Yosudarso Km 7,8 Medan Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Labuhan. Adapun batas-batas areal usaha ini adalah sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan gudang distributor surya pro dan perumahan PLN 2. Sebelah selatan berbatasan dengan perumahan cipta rimba jaya 3. Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk dan café 4. Sebelah timur berbatasan dengan gudang logistik PT. Musimas Pada usaha penampungan butut ini terdapat beberapa proses kerja yaitu proses pensortiran, proses press-packing, proses penimbangan, proses bongkar muat dan proses pemugaranmaintenance mesin. Kapasitas barang yang masuk berubah-ubah sehingga pengusaha tidak dapat memastikan berapa ton barang-barang yang masuk, namun untuk kapasitas barang-barang bekasbutut yang dikirim ke luar pabrikperusahaan pengolahan berkisar 200 ton. Jika kondisi barang yang masuk stabil maka kapasitas pengepakanpacking yang ditargetkan pengusaha ke ialah 2,5 ton perhari 15 ton perminggu untuk pengpressan kaleng dan 6 ton perhari 36 ton perminggu untuk pengepressan karduskertasmajalahkoran. Adapun barang-barang bekasbutut yang diterima di usaha penampungan butut ini adalah kardus, buku, kertas HVS,koran, majalah, kertas mix map, kertas semen, sarang telur, duplex, sampul, kertas manila, dan lain-lain. Universitas Sumatra Utara

4.1.2. Ketenagakerjaan dan Proses Kerja

Seluruh pekerja di usaha penampungan butut ini berjumlah 58 orang yang terdistribusi berdasarkan jenis pekerjaannya dengan rata-rata usia berada diatas 20 tahun. Pekerja di proses press-packing sendiri berjumlah 20 orang dengan mengoperasikan sebanyak 17 mesin dimana satu mesin dioperasikan oleh satu orang terkecuali pada mesin I, III, V, IX, X yang dioperasikan oleh dua orang. Mereka bekerja selama 6 hari dengan 8 jam kerja setiap harinya dimulai dari pukul 08.00- 17.00 wib dengan jam istirahat pada pukul 12.00-13.00 wib, dan terkhusus hari sabtu hanya bekerja sampai pukul 15.00 wib, namun pada dasarnya jam kerja di usaha penampungan butut ini tidaklah dipaksakan bagi pekerja karena hal ini bergantung pada ketersediaan barang yang masuk, jika barang yang akan dikerjakan dapat selesai sebelum pukul 17.00 maka pekerja dapat pulang. Jadi pada dasarnya pekerja yang bekerja di usaha penampungan butut ini bekerja sesuai dengan ketersediaanstok barang yang dikerjakan. Pekerja di usaha penampungan butut ini terbagi menjadi pekerja tetap, mingguan dan harian . Terkhusus pekerja proses press-packing semuanya adalah pekerja mingguan. Adapun rincian jumlah pekerja di usaha penampungan butut dapat dilihat pada tabel 4.1. Universitas Sumatra Utara Tabel 4.1. Distribusi Pekerja Berdasarkan Jenis Pekerjaannya di Usaha Penampungan “Butut” Kel. Tanjung Mulia Hilir tahun 2013 No Jenis Pekerjaan Jumlah orang 1 Press-packing 20 2 Pensortiran kertas 14 3 Operator timbangan 2 4 Operator forklift 1 5 Operator skopel 1 6 Checker barang 6 7 Adm logistic 1 8 Reparasi alatpengelasan teknisi 2 9 Bongkar muat 6 10 Pemugaran mesin dynamoforkliftskopel dan lain-lain mekanik 2 11 Adm pensortiran 1 12 Kasir keuangan 1 13 Adm. Umum 1 Jumlah 58 Sumber : data dari pengusaha tahun 2013

4.1.3. Cara Kerja Proses Press-Packing

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kadar Debu Dan Keluhan Kesehatan Pekerja Kilang Batu Bata Di Desa Tanjung Mulia Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 30 93

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

Kadar Debu Total (TSP) dan Gejala ISPA Pada Pekerja Departemen Pemintalan di Industri Tekstil PT.Unitex Tbk Bogor

2 20 135

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 13

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 9 4

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PAJANAN KADAR DEBU KAYU LINGKUNGAN DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

Hubungan debu dengan fungsi paru pada pekerja pengecoran logam di pt. x ceper Klaten AWAL

0 1 11