Aspek Pengukuran Fungsi Paru

Dengan : C : Kadar debu total mgl atau mg m 3 W 2 : Berat filter contoh setelah pengambilan contoh mg W 1 : Berat filter contoh sebelum pengambilan contoh mg B 2 : Berat filter blanko setelah pengambilan contoh mg B 1 : Berat filter blanko sebelum pengambilan contoh mg V : Volume udara pada waktu pengambilan contoh l

3.6.2. Aspek Pengukuran Fungsi Paru

Untuk mengetahui keadaan fungsi paru pekerja maka diperiksa dengan menggunakan spirometer untuk mengetahui apakah fungsi paru pekerja proses press-packing dalam keadaan normal atau tidak restriktif , obstruktif atau kombinasinya yang dilihat dari persentase FVC prediksi dan persentase FEV 1 FVC. Fungsi paru dikatakan normal bila kondisi faal paru dalam keadaan sehattidak mengalami gangguan yang dapat di lihat dari FVC ≥ 80 dan FEV 1 ≥ 75. Fungsi paru dikatakan tidak normal jika fungsi paru mengalami gangguan meliputi : a. Restriktif - Restriktif Ringan : Nilai FVC 60-79 nilai prediksi. - Restriktif Sedang : Nilai FVC 30-59 nilai prediksi. - Restriktif Berat : Nilai FVC 30 nilai prediksi. b. Obstruktif - Obstruktif Ringan : Nilai FEV 1 FVC 60-74 - Obstruktif Sedang : Nilai FEV 1 FVC 30-59 Universitas Sumatra Utara - Obstruktif Berat : Nilai FEV 1 FVC 30 c. Kombinasi Restriktif dan Obstruktif N ilai FVC 80 dan nilai FEV 1 75. Adapun prosedur pengukuran kapasitas fungsi paru dengan spirometer : 1. Alat dihidupkan dengan menekan switch power pada posisi on. 2. Tekan tombol ID 3. Masukkan data pekerja yang diperiksa meliputi : nama, tanggal pemeriksaaan, umur, tinggi badan, jenis kelamin. 4. Pekerja yang akan diperiksa diminta untuk menggit mouth piece yang dihubungkan dengan pipa dari spirometer sedangkan hidung dijepit supaya pernafasan hanya terjadi dari mulut saja. 5. Pekerja yang diperiksa di instruksikan menarik dan menghembuskan nafas sekuat-kuatnya sebanyak 3 kali, bila timbul bunyi tekan tombol ENT dan pekerja yang diperiksa diinstruksikan menarik nafas menarik nafas dan menghembuskan sekuat-kuatnya dalam waktu yang cepat sampai posisi membungkuk. 6. Tekan tombol stop untuk mengakhiri pemeriksaan. 7. Tekan tombol VC dan FVC dan catat data meliputi : ID, data dan grafik. hasil pemeriksaan spirometer. 8. Tekan tombol print untuk melihat print out. Universitas Sumatra Utara Gambar 3.1 Spirometri BTL 08 Spiro Pro

3.6.3. Wawancara dengan kuesioner

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kadar Debu Dan Keluhan Kesehatan Pekerja Kilang Batu Bata Di Desa Tanjung Mulia Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 30 93

Hubungan Kadar Debu Dan Karakteristik Pekerja Dengan Gangguan Paru Pekerja Pada Unit Produksi Tablet Industri Farmasi X Tahun 2002

0 22 89

Kadar Debu Total (TSP) dan Gejala ISPA Pada Pekerja Departemen Pemintalan di Industri Tekstil PT.Unitex Tbk Bogor

2 20 135

HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN PENURUNAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN WEAVING Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 13

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KADAR DEBU KAPAS DENGAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 2 17

PENDAHULUAN Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 4 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Kadar Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Bagian Weaving PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.

0 9 4

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU KACA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA Hubungan Antara Lama Paparan Kadar Debu Kaca Dengan Penurunan Kapasitas Fungsi Paru Pada Tenaga Kerja Di Bagian Produksi Kaca CV. Family Glass Sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN PAJANAN KADAR DEBU KAYU LINGKUNGAN DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI CV. VALASINDO SENTRA USAHA KABUPATEN KARANGANYAR.

0 0 15

Hubungan debu dengan fungsi paru pada pekerja pengecoran logam di pt. x ceper Klaten AWAL

0 1 11