1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du dan 4- du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi. 2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl,
maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol, berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar daripada 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
3.6.3 Uji heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas menurut Ghozali 2005 bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat grafik Scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Jika ada pola seperti titik-titik yang membentuk
pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar ke atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain melihat grafik Scatterplot, untuk melihat adanya heterokedastisitas dapat juga digunakan uji
Glejser. Jika dari uji Glejser, didapatkan probabilitas signifikansi di atas
Universitas Sumatera Utara
tingkat kepercayaan 5 0.05 dapat disimpulkan model regresi tidak menunjukkan adanya heterokedastisitas.
3.6.4 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi,
berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk melihat ada atau
tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai Tolerence dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau sama dengan VIF 5 Situmorang, 2011 : 139. Untuk mendeteksi ada
atau tidak adanya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan
sebagai berikut : • VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas
• VIF 5 maka tidak terdapat multikolineritas • Tolerance 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolineritas
• Tolerance 0,1 maka tidak terdapat multikolineritas
3.6.5 Uji simultan Uji F