Uji autokorelasi Koefisien Determinasi R

4.3.4 Uji autokorelasi

Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.6 Uji Autokorelasi S u Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar 1,962 dengan jumlah responden sebanyak 60 dan kasus sebanyak 4, maka diperoleh nilai DL sebesar 1,4443 dan DU sebesar 1,7274. Karena nilai DW sebesar 1,962 lebih besar daripada nilai DU yaitu 1,7274 dan lebih kecil daripada nilai 4-DU yaitu 2,2726, maka nilai DW berada di antara nilai DU dan 4-DU atau DU DW 4-DU. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi baik autokorelasi positif maupun autokorelasi negatif.

4.3.5 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 berfungsi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Nilai yang digunakan untuk mengetahui hasil uji koefisien Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .819 a .671 .648 1.47258 1.962 a. Predictors: Constant, Interest_Rate, P_Penjualan, DAR, P_Piutang b. Dependent Variable: Likuiditas Universitas Sumatera Utara determinasi adalah nilai adjusted R 2 , karena penelitian ini menggunakan lebih dari dua variabel. Berikut ini peneliti menampilkan hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Adjusted R R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .819 a .671 .648 1.47258 a. Predictors: Constant, Interest_Rate, P_Penjualan, DAR, P_Piutang b. Dependent Variable: Likuiditas Sumber : Diolah dari SPSS, 2013 Hasil uji koefisien determinasi diatas menunjukkan besarnya Adjusted R 2 adalah 0.648. Maka, besarnya pengaruh tingkat pertumbuhan penjualan,tingkat perputaran piutang, debt to asset ratio, dan interest rate, terhadap tingkat likuiditas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode 2010-2012 adalah sebesar 64.8. Sedangkan sisanya sebesar 35,2 adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3.6 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Tingkat Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

4 61 88

Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

54 290 74

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

31 160 65

Analisis Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 101 86

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Dan Tingkat Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

10 55 95

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP PERTUMBUHAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI.

1 16 30

PENGARUH RASIO LANCAR, PERPUTARAN TOTAL AKTIVA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DEBT TO EQUITY RATIO, PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTARDI BEI.

0 7 34

Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Tingkat Perputaran Piutang, Debt To Asset Ratio, dan Interest Rate Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pertumbuhan penjualan - Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan, Tingkat Perputaran Piutang, Debt To Asset Ratio, dan Interest Rate Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI

0 0 18

Debt to Asset Ratio, Interest Rate, Tingkat Likuiditas

0 0 11