Pengujian Persyaratan Analisis
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, data yang akan digunakan untuk analisis statistik dengan teknik regresi ganda harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas bisa dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 4. Grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
commit to user
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF), dimana menurut Hair et al dalam Duwi Priyatno (2009) variabel dikatakan mempunyai masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF lebih besar dari 10.
Tabel 7. Uji Multikolinearitas
Coefficients a
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
1 (Constant) Lokai (X1)
.539
1.857
Desain fasilitas (X2)
.605
1.652
Penampilan karyawan (X3)
.550
1.820
Produk yang dijual (X4)
.567
1.764
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan uji multikolinieritas di atas dapat dilihat bahwa nilai
tolerance keempat variabel bebas lebih dari 0,1 dan mendekati 1. Sedangkan nilai VIF berada di sekitar angka 1. Maka, dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah multikolinearitas.
commit to user
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Hasil pengujian heteroskedastisistas dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 5. Scatterplot Regression Standardized Residual
Berdasarkan gambar di atas, terlihat titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi apakah variabel pengganggu dari masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini bisa dilihat dalam tabel berikut:
commit to user
Model Summary b
Model
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
a. Predictors: (Constant), Produk yang dijual, Desain fasilitas, Penampilan karyawan, Lokasi
b. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan uji autokorelasi di atas diperoleh hasil angka D-W sebesar 1,991. Nilai D-W terletak diantara -2 sampai 2 (-2 < 1,897 < 2), dengan demikian model regresi terbebas dari masalah autokorelasi.
commit to user
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Lokasi (X 1 ) dengan Loyalitas Konsumen (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 6. Plot Lokasi (X1) dengan Loyalita Konsumen (Y)
Berdasarkan plot antara variabel lokasi (X 1 ) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 7. Plot Desain Fasilitas (X 2 ) dengan Loyalitas Konsumen (Y)
Berdasarkan plot antara variabel proses yang terkait dengan desain fasilitas (X 2 ) dengan variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 8. Plot Penampilan Karyawan (X 3 ) dengan Loyalitas Konsumen (Y) Berdasarkan plot antara variabel penampilan karyawan (X 3 ) dengan
variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
d. Produk yang Dijual (X 4 ) dengan Loyalitas Konsumen (Y)
Sumber: data primer yang diolah (2011) Gambar 9. Plot Produk yang Dijual (X 4 ) dengan Loyalitas Konsumen (Y) Berdasarkan plot antara variabel produk yang dijual (X 4 ) dengan
variebel loyalitas konsumen (Y) di atas dapat dilihat bahwa plot menggambarkan garis lurus, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi linieritas.
commit to user
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Hipotesis akan diterima apabila hasil penelitian dapat mendukung pernyataan hipotesis dan sebaliknya akan ditolak apabila hasil penelitian tidak mendukung pernyataan hipotesis.
1. Analisis Regresi Ganda
Setelah diolah dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows diperoleh nilai koefisien regresi sebagai berikut:
Tabel 9. Koefisien Regresi
Coefficients a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t B Sig. Std. Error Beta 1 (Constant)
Penampilan karyawan
Produk yang dijual
a. Dependent Variable: Loyalitas
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka persamaan regresi yang
diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 0,297 + 0,183 X 1 + 0,241 X 2 + 0,158 X 3 + 0,160 X 4
Keterangan Y : Loyalitas Konsumen
X 1 : Lokasi
X 2 : Desain Fasilitas
X 3 : Penampilan Karyawan
commit to user
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Konstanta / intersep sebesar 0,297 secara matematis menyatakan bahwa jika nilai variabel bebas X 1 ,X 2 ,X 3 , dan X 4 nol maka nilai Y adalah 0,297.
b. Koefisien regresi variabel lokasi (X 1 ) sebesar 0,183 artinya lokasi toko mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,183 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel lokasi dengan memperhatikan akses, lingkungan sekitar toko yang baik dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,183 berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.
c. Koefisien regresi variabel proses yang terkait dengan desain fasilitas (X 2 ) sebesar 0,241 artinya desain fasilitas mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,241 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel desain fasilitas dengan meperhatikan perencanaan ruangan, perlengkapan perabotan, dan pesan-pesan grafis, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,241 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.
d. Koefisien regresi variabel penampilan karyawan (X 3 ) sebesar 0,158 artinya variabel penampilan karyawan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,158 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel penampilan karyawan dengan memberikan pengarahan karyawan khususnya pramuniaga tentang penampilan dan sikap saat melayani konsumen yang baik, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan menyebabkan kenaikan loyalitas konsumen sebesar 0,158 unit berupa pembelian ulang dan merekomendasikan.
e. Koefisien regresi variabel produk (X 4 ) sebesar 0,16 artinya variabel produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas konsumen. Sedangkan koefisien 0,16 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel produk dengan memperhatikan kinerja produk berupa rasa, kesesuaian harga, dan pemberian pilihan varian produk, dan asumsi variabel bebas lain konstan akan
commit to user
pembelian ulang dan merekomendasikan.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
a. Hipotesis
Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.
Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen J.CO Donuts & Coffe Solo Square.
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Tabel 10. ANOVA
ANOVA b
Model
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig. 1 Regression
351.149
4 87.787
35.076 .000 a Residual
a. Predictors: (Constant), Produk yang dijual, Desain fasilitas, Penampilan karyawan, Lokasi b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan tabel ANOVA di atas bisa dilihat bahwa nilai
probabilitas dalam kolom Sig. adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tangible aspect yang terdiri dari
lokasi (X 1 ), desain fasilitas (X 2 ), penampilan karyawan (X 3 ), produk yang
commit to user
Coffe Solo Square (Y).
3. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
a. Hipotesis
Ho: tidak ada pengaruh antara variabel bebas (tangible aspect) secara parsial terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen). Ha : ada pengaruh antara variabel bebas (tangible aspect) secara parsial terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen).
b. Kriteria Pengujian
Ho ditolak dan Ha diterima apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05
c. Nilai Probabilitas
Tabel 11. Coefficients
Coefficients a
t B Sig. Std. Error Beta 1 (Constant)
2.780 .007 Desain fasilitas
3.407 .001 Penampilan karyawan
2.273 .025 Produk yang dijual
2.609 .011 a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
Sumber: data primer yang diolah (2011) Berdasarkan tabel coefficients di atas bisa dilihat bahwa:
1) Nilai probabilitas lokasi (X 1 ) adalah 0,007. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel lokasi (X 1 ) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).
commit to user
0,001. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
desain fasilitas (X 2 ) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).
3) Nilai probabilitas penampilan karyawan (X 3 ) adalah 0,025. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel penampilan
karyawan (X 3 ) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).
4) Nilai probabilitas pembelian (X 4 ) adalah 0,011. Nilai probabilitas ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel produk yang dijual (X 4 ) terhadap variabel loyalitas konsumen (Y).
4. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi terletak pada tabel model summary b dan untuk
analisis regresi tertulis Adjusted R Square. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,579, sehingga dapat diartikan bahwa 0,579 loyalitas dipengaruhi oleh lokasi, desain fasilitas, penampilan karyawan, dan produk yang dijual. Sedangkan sisanya sebesar 42,1% (100%-57,9%) dipengaruhi faktor lain selain faktor yang diteliti dalam penelitian ini.