Teknik Pengumpulan Data

C. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006) menyatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat- tepatnya untuk memperoleh data kemudian disusul dengan alat pembantunya yaitu instrumen. Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat

commit to user

teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.

1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.

Menurut Duwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kualitatif yang dikuantitatifkan.

b. Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002) mengatakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.

Menurut Sugiyono (2009: 137) mengatakan bahwa “Data primer adalah data yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data

sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumentasi”. Data primer dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari konsumen selaku responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai loyalitas konsumen atas tangible aspect yang ditampilkan oleh J.CO Donnuts & Coffe Solo Square. Data sekunder diperoleh dari J.CO Donnuts & Coffe Solo Square berupa dokumen-dokumen mengenai J.CO Donnuts & Coffe.

commit to user

variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional, simbol dan skala pengukuran dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

2. Identifikasi Variabel

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tangible aspect yang diterapkan manajemen J.CO Donnuts & Coffe Surakarta dengan sub variabel sebagai berikut:

1) Lokasi toko

a) Definisi Operasional:

Lokasi toko yang dimaksud adalah tempat di mana jasa tersebut ditawarkan atau dengan kata lain kondisi fisik dimana jasa dipasarkan oleh J.CO Donnuts & Coffe Surakarta.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel lokasi toko adalah X 1 . Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

2) Desain fasilitas

a) Definisi Operasional:

Yaitu tatanan desain yang diterapkan oleh menejemen untuk memberi kenyamanan pada konsumennya meliputi peralatan dan perabotan toko yang disediakan bagi konsumen, serta penampilan visual toko.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel desain fasilitas adalah X 2 . Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

3) Penampilan Karyawan

a) Definisi Operasional:

Yaitu penampilan seragam serta sikap karyawan (pramuniaga) yang bekerja dan berinteraksi langsung oleh konsumen.

commit to user

Simbol yang digunakan untuk variabel penampilan karyawan adalah X 3 . Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

4) Produk yang dijual

a) Definisi Operasional:

Adalah kualitas produk makanan dan minuman yang dijual.

b) Simbol dan Skala Pengukuran:

Simbol yang digunakan untuk variabel produk yang dijual adalah

X 4 . Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen yang dibentuk pelanggan J.CO Donnuts & Coffe Surakarta pada tahun 2011.

1) Definisi operasional: Loyalitas konsumen merupakan perilaku konsumen yang terwujud dalam keinginan untuk membeli ulang dan keinginan untuk merekomendasikan pada orang lain karena ia merasa puas akan konsumsinya.

2) Simbol dan skala pengukuran Simbol yang digunakan untuk variabel prestasi belajar adalah Y. Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah skala Likert.

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel

Indikator

Skala Pengukuran

Lokasi toko (X 1 )

a. Akses, artinya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi.

b. Visibility, artinya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

c. Traffic (lalu lintas), arus lalu lintas menuju lokasi toko.

d. Lingkungan, maksudnya daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

Likert

Desain fasilitas a. Perencanaan ruangan, artinya interior Likert

commit to user

(X 2 )

dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam ruangan

b. Perlengkapan perabotan, artinya segala macam perabotan pendukung yang disediakan perusahaan meliputi meja, kursi, peralatan makan yang disediakan.

c. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis, meliputi pemilihan warna, pencahayaan

Penampilan

Karyawan (X 3 )

a. Seragam Warna seragam serta kerapihan dan kebersihan.

b. Sikap badan Sikap

badan yang menunjukkan semangat, tidak terlihat malas-malasan

Likert

Produk yang dijual (X 4 )

a. Kinerja produk, meliputi rasa produk, baik makanan maupun minuman yang disajikan

b. Kesesuaian,

ditawarkan sesuai dengan rasa, porsi.

c. Aesthetic, artinya bentuk produk yang ditawarkan

Likert

Loyalitas konsumen (Y)

a. Pembelian ulang. Artinya konsumen melakukan pembelian untuk yang kedua atau lebih, dan ini dilakukan secara kontinyu pada J.CO Donnuts & Coffe.

b. Merekomendasikan. Artinya konsumen yang bersangkutan bersedia merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian di J.CO Donnuts & Coffe

Likert

Sumber: Nasuition (2004), Garvin (1987), Tandjung (2004) disesuaikan oleh penulis untuk penelitian ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner.

a. Pengertian Angket atau Kuesioner

Menurut Sugiyono (2009: 142) me ngatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

commit to user

dijawabnya”. Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2008: 23) berpendapat bahwa “Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan kepada subyek penelitian secara tertulis”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Macam-macam Angket atau Kuesioner

Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari sudut pandangnya, menurut Suharsimi Arikunto (2006) angket dibedakan atas:

1) Dipandang dari cara menjawab

a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.

b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

2) Dipandang dari jawaban yang diberikan

a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.

b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang responden.

3) Dipandang dari bentuknya

a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.

b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.

c) Check list ( ) yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut

Sugiyono (2009: 92) mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang

commit to user

fenomena sosial”. Menurut Sugiyono (2009) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:

1. Sangat setuju

2. Setuju

3. Ragu-ragu

4. Tidak setuju

5. Sangat tidak setuju Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 214) yang menyatakan bahwa

Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya

hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju” dan “Setuju” ada di posisi kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain yaitu “Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan. Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah “Tidak Setuju.

Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran tangible aspect yang diciptakan dan pengukuran loyalitas konsumen digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:

SS : Sangat setuju

bobot 4.

S : Setuju

bobot 3.

TS :Tidak setuju

bobot 2.

STS : Sangat tidak setuju

bobot 1.

c. Syarat-syarat Penulisan Kuesioner yang Baik

Menurut Yulius Slamet (2006) syarat-syarat penulisan kuesioner yang baik yaitu:

commit to user

2) Tunjukkan surat keterangan dan surat ijin.

3) Singkirkan pertanyaan yang peka yang tidak perlu.

4) Buatlah kesan bahwa responden itu adalah “orang penting”.

5) Peneliti bermaksud memperoleh kenyataan.

6) Jawaban yang diinginkan peneliti adalah apa yang dirasakan responden dan pendapat responden.

7) Berikan penjelasan dan contoh atau memperdalam maksud pertanyaan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:

a) Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:14 4) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunujukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instumen”

Untuk menguji validitas konstruk dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

Keterangan: r xy

= Koefisien korelasi suatu butir

= Cacah objek

X = Skor butir

= Skor total (Suharsimi Arikunto, 2006).

commit to user

Apabila r xy >r tabel pada taraf signifikansi 5%, maka angket tersebut valid.

b) Reliabilitas Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan

hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang tetap. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus alpha sebagai berikut:

][

Keterangan:

r 11 = Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah varian butir

= Varian total (Suharsimi Arikunto, 2006).

Dari hasil r 11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r tabel. Apabila r 11 >r tabel pada taraf signifikan 5%, maka angket tersebut realibel. Dapat juga dengan melihat nilai Cronbach Alpha. Menurut Duwi Priyatno (2010: 98 ) “Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik ”.

d. Kisi-kisi Angket

Konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan, disusun terlebih dahulu sebelum menyusun angket. Konsep tersebut dituangkan dalam bentuk kisi-kisi. Konsep penyusunannya adalah perencanaan realisasi produk, proses yang terkait dengan pelanggan, desain dan pengembangan, pembelian, produksi dan penyediaan jasa, serta pengendalian peralatan pemantauan dan pengukuran dijabarkan menjadi beberapa indikator. Indikator

commit to user

hendak dicapai. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai item- item instrumen.

Tabel 3. Kisi-kisi Angket

Variabel

Indikator

No Item

Skala Pengukuran

Lokasi toko (X 1 )

a. Akses, artinya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi.

b. Visibility , artinya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

c. Traffic (lalu lintas), arus lalu lintas menuju lokasi toko.

d. Lingkungan, maksudnya daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

1,2,3,4,5,

6,7,8,9

(Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

Desain

fasilitas (X 2 )

a. Perencanaan ruangan, artinya interior dan arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam ruangan

b. Perlengkapan perabotan, artinya segala macam perabotan pendukung yang disediakan perusahaan meliputi meja, kursi, peralatan makan yang disediakan.

c. Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis, meliputi pemilihan warna, pencahayaan

10,11,12, 13,14,15,

16,17

(Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

Penampilan Karyawan

(X 3 )

a. Seragam Warna seragam serta kerapihan dan kebersihan.

b. Sikap badan Sikap badan yang menunjukkan semangat, tidak terlihat malas-malasan

18,19,20,

21,22,23

(Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

Produk yang

a. Kinerja produk, meliputi

24,25,26, (Sangat Setuju,

commit to user

dijual (X 4 )

rasa produk, baik makanan maupun minuman yang disajikan

b. Kesesuaian, artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan rasa, porsi.

c. Aesthetic, artinya bentuk produk yang ditawarkan

27,28,29,

30,31,32

Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

Loyalitas konsumen (Y)

a. Pembelian ulang. Artinya konsumen melakukan pembelian untuk yang kedua atau lebih, dan ini dilakukan secara kontinyu pada J.CO Donnuts & Coffe.

b. Merekomendasikan. Artinya konsumen yang bersangkutan bersedia merekomendasikan kepada orang lain untuk melakukan pembelian di J.CO Donnuts & Coffe

33,34,35, 36,37,38,

39

(Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

Sumber: Nasuition (2004), Garvin (1987), Tandjung (2004) disesuaikan oleh penulis untuk penelitian ini.

e. Uji Coba Angket

Perlu diadakan uji coba item (try out) sebelum angket disebarkan kepada responden yang sebenarnya, sehingga dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas dari angket tersebut. Uji coba angket ini dilakukan terhadap konsumen J.CO Donnuts & Coffe Surakarta dengan jumlah 30 responden.

1) Hasil uji validitas Tabel 4. Hasil uji validitas

No. Item

r hitung

r tabel

Tidak Valid

6 0,49994

0,361

Valid

commit to user

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah) Berdasarkan data hasil try out di atas diketahui dari 39 item instrumen pernyataan yang digunakan, terdapat 1 nomor yang tidak valid yaitu item nomor 5. Suatu item instrumen dikatakan valid jika nilai korelasinya adalah positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel (0,361 untuk N=30). Maka untuk penelitian ini instrumen no 5 dapat tidak digunakan. Sehingga untuk penelitian ini jumlah instrumen item menjadi 38 yang digunakan.

commit to user

Tabel 5. Hasil uji reliabilitas

Variabel

Cronbach’s Alpha

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah) Berdasarkan output di atas bisa dilihat bahwa nilai Cronbach’s

Alpha semua variabel adalah lebih besar dari 0,7. Jadi bisa disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliabel.