Hasil Penelitian Tahap Akhir
4.2 Hasil Penelitian Tahap Akhir
4.2.1 Hasil Analisis Performance Siswa 4.2.1.1 Hasil Analisis Deskriptif
Performance siswa diperoleh dari pengamatan langsung (observasi). Performance tersebut terdiri dari performance of group work , performance of collecting data , and performance of oral presentation . Observasi tersebut dilakukan dalam tiga kegiatan inti setiap model pembelajaran, yaitu diskusi, praktikum, dan presentasi. Pengambilan data ini difokuskan pada dua topik, yaitu: cermin datar (topik 1) dan cermin lengkung (topik 2).
Hasil analisis deskriptif performance siswa secara keseluruhan ketika mengikuti pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada topik 1 disajikan pada Gambar 4.1. Data hasil analisis deskriptif tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 24 sampai Lampiran 29.
Group Work a ta 40
Collecting Data -r
ta 30 a Oral Presentation R 20
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Gambar 4.1 Perbandingan P erformance Siswa pada Topik 1 antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada topik 1 terdapat perbedaan performance antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Performance of group
work dan performance collecting data kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, namun untuk performance of oral presentation kelas eksperimen hampir sama dengan kelas kontrol.
Hasil Analisis deskriptif performance siswa secara keseluruhan ketika mengikuti pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada topik 2 disajikan pada Gambar 4.2. Data hasil analisis deskriptif tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 31 sampai dengan Lampiran 34.
(% i 50 a il 40 Group Work N 30 Oral Presentation
a ta 20 -r ta 10 a
Kelas
Kelas Kontrol
Eksperimen
Gambar 4.2 Perbandingan Performance Siswa pada Topik 2 antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada topik 2 performance of goup work kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, namun untuk performance of ora l presenta sion kelas eksperimen hampir sama dengan kelas kontrol.
Perbandingan rata-rata nilai performance siswa secara keseluruhan pada topik 1 dan topik 2 ditunjukkan pada Gambar 4.3. Data hasil analisis deskriptif tersebut selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 35.
N Kelas Eksperimen
ta 72 a 70,81
Kelas kontrol -r 71
Gambar 4.3 Perbandingan Performance secara Keseluruhan Siswa pada Topik1 dan Topik 2 antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.3, performance secara keseluruhan kelas eksperimen dan kelas kontrol pada topik 2 menunjukkan performance yang lebih baik dari topik 1. Selain itu, performance secara keseluruhan kelas eksperimen baik pada topik 1 maupun topik 2 lebih baik daripada kelas kontrol.
4.2.1.2 Uji Hipotesis Performance Siswa
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah performance siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Discovery . Analisis data ini menggunakan uji t untuk dua sample independent dan menggunakan rumus polled varians.
Uji perbandingan rata-rata nilai performance siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kanan. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan pada ketiga jenis performance , yaitu performance of group work , performance of collecting data dan performance of oral presentation .
Hasil analisis performance of group work ditunjukkan pada Tabel 4.2. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36 dan Lampiran 37. Tabel 4.2 Hasil Analisis Uji Perbandingan Dua Rata-rata Performance of Group
Work pada Topik 2 Taraf
dk kesalahan
Ha diterima apabila Ha ditolak
Berdasarkan hasil analisis uji perbandingan dua rata-rata nilai performance of group work pada Tabel 4.2, nilai observasi performance of group work pada Topik 2 menunjukkan bahwa performance of group work siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan performance of group work siswa kelas kontrol.
Hasil analisis performance of collecting data ditunjukkan pada Tabel
4.3. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39. Tabel 4.3 Hasil Analisis Uji Perbandingan Dua Rata-rata Performance of
Collecting Data Taraf
dk
Kesimpulan kesalahan
Ha diterima apabila Ha dterima
Berdasarkan hasil analisis uji perbandingan dua rata-rata nilai performance of collecting data
pada Tabel 4.3, nilai observasi performance of pada Tabel 4.3, nilai observasi performance of
kontrol. Uji perbandingan rata-rata nilai performance siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kanan. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan pada ketiga jenis performance , yaitu performance of group work , performance of collecting data dan performance of oral presentation .
Hasil analisis performance of oral presentation ditunjukkan pada Tabel
4.4. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41. Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Perbandingan Dua Rata-rata Performance of Oral
Presentation pada Topik 2 Taraf
dk kesalahan
Ha diterima apabila Ha ditolak
Berdasarkan hasil analisis uji perbandingan dua rata-rata nilai performance of group work
pada Tabel 4.4, nilai observasi performance of oral presentation pada Topik 2 menunjukkan bahwa performance of oral presentation
siswa kelas eksperimen lebih rendah atau sama dengan performance of oral presentation siswa kelas kontrol.
4.2.1.3 Uji Gain Performance Siswa
Peningkatan performance siswa dapat diketahui dari analisis uji gain . Jenis performanc e dari topik 1 dan topik 2 yang sama dapat dianalisis dengan uji ini. Hasil analisis uji gain performance siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Gain Performance Siswa Kelas Eksperimen
85,31 0,385 Sedang Oral Presentation
Group Work
70,39 0,134 Rendah Berdasarkan hasil analisis uji gain pada Tabel 4.5, peningkatan
performance of group work kelas eksperimen berada pada kategori sedang, sedangkan performance of oral presentation kelas eksperimen berada pada
kategori rendah. Adapun hasil analisis uji gain performance siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 42.
Tabel 4.6 Hasil Analisis Uji Gain Performance Siswa Kelas Kontrol
Rata-rata (%) Kriteria (%)
Skor
Skor
9,63 80,26 0,297 Rendah Oral Presentation
Group Work
13,92 69,61 0,084 Rendah Berdasarkan hasil analisis uji gain pada Tabel 4.6, peningkatan
performance of group work dan performance of oral presentation kelas kontrol berada pada kategori rendah.
4.2.2 Hasil Analisis Pemahaman Konsep Siswa 4.2.2.1 Hasil Pemahaman Konsep Siswa
Pemahaman konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada materi cermin. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat Pemahaman konsep siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep pada materi cermin. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat
Perbandingan hasil pretest dan posstest kelas eksperimen dengan model PjBL disajikan pada Gambar 4.4. Data hasil pretest dan posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43 dan Lampiran 48.
Kelas Eksperimen
pretest posttest
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Gambar 4.4 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen Gambar 4.4 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen hasil posttest lebih baik dari hasil pretest. Artinya terdapat perubahan pemahaman konsep siswa
yang positif setelah diajar dengan model PjBL. Perbandingan hasil pretest dan posttest kelas kontrol dengan model Discovery Learning disajikan pada Gambar 4.5. Data hasil pretest dan posttest selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43 dan Lampiran 48.
Kelas Kontrol
pretest posttest
Nilai Terendah Nilai Tertinggi Nilai Rata-rata
Gambar 4.5 Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol Gambar 4.5 menunjukkan bahwa pada kelas kontrol hasil posttest lebih baik dari hasil pretest. Artinya terdapat perubahan pemahaman konsep siswa yang
positif setelah diajar dengan model Discovery Learning . Hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol jika dibandingkan, maka akan terlihat peningkatan seperti Gambar 4.6. pretest
Kelas Kelas kontrol Eksperimen
Gambar 4.6 Perbandingan Hasil Pretest dan Posttest antara Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.6, hasil tes kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol hampir sama, sedangkan untuk hasil posttest , kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Artinya, sebelum diberi treatment , tidak terdapat perbedaan kemampuan awal pemahaman konsep siswa. Namun setelah diberikan treatmen , kelas eksperimen menunjukkan pemahaman konsep yang lebih baik dari kelas kontrol.
4.2.2.2 Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas data pretest dan posttest ditunjukkan pada tabel 4.4. Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
44, Lampiran 45, Lampiran 49, dan Lampiran 50.
Tabel 4.7 Hasil Analisis Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest
Uji Homogenitas Kelas
Test
Rata-rata
hitung x ta bel Kriteria
Normal Eksperimen
Normal Kontrol
Pretest 16,26
Normal Berdasarkan hasil uji normalitas pada α = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 (Tabel 4.7), data pretest dan posttest baik kelas eksperimen maupun kelas komntrol menunjukkan
Posttest 66,58
sehingga data-data tersebut dinyatakan terdistribusi normal.
4.2.2.3 Hasil Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Hasil analisis uji homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians data kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen atau tidak. Hasil analisis uji homogenitas
Tabel 4.8 Hasil Analisis Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest
Rata-rata
Uji Homogenitas
Data Kelas
Kriteria Pretest 17,63
Homogen 1,730 Posttest 74,32
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas pada = 5% dengan dk pembilang = − dan dk penyebut = − (Tabel 4.8), baik pretest maupun posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa � ≤
, artinya Ho diterima dan varians kedua kelas dinyatakan homogen.
4.2.2.4 Hasil Uji Hipotesis Pemahaman Konsep
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PjBL lebih baik dari siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model Discovery . Analisis data ini menggunakan uji t untuk dua sample independent dan menggunakan rumus polled varians.
Uji kesamaan dua rata-rata nilai pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t dua pihak. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.9. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Uji Kesamaan Dua Rata-rata Hasil Pretest
Taraf Dk kesalahan
Ho diterima jika
Ho diterima
Berdasarkan hasil analisis uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest pada Tabel 4.9, tidak terdapat perbedaan kemampuan awal pemahaman konsep siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pemberian treatment akan terlihat pengaruhnya karena kemampuan awal kedua kelas sama.
Uji perbandingan rata-rata nilai posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan uji t pihak kanan. Hasil analisis tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.10. Perhitungan uji t selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 52.
Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Perbandingan Dua Rata-rata Hasil Posttest
Taraf dk kesalahan
Ha diterima apabila Ha diterima
Berdasarkan hasil analisis uji perbandingan dua rata-rata hasil posttest pada Tabel 4.10, hasil posttest menunjukkan bahwa pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.
4.2.2.5 Hasil Uji Gain Pemahaman Konsep Siswa
1) Pemahaman Konsep Siswa secara Keseluruhan Peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum dan sesudah treatment dapat dianalisis dengan uji gain . Hasil analisis uji gain ditunjukkan pada Tabel
4.11. Data hasil uji gain selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 53.
Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Gain Pemahaman Konsep Siswa
Uji Gain Kelas
Rata-rata
Rata-rata
Kriteria Eksperimen
Pretest Posttest
Sedang Kontrol
Sedang Berdasarkan hasil analisis gain pada Tabel 4.11, peningkatan pemahaman konsep kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol walaupun sama-sama terletak pada kategori sedang.
2) Pemahaman Konsep Siswa pada Setiap Pokok Bahasan
a. Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Cermin Datar Hasil analisis uji gain pemahaman konsep siswa pada materi cermin datar ditunjukkan pada Tabel 4.12. Data hasil uji gain selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54. Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji Gain Pemahaman Konsep Siswa pada Materi
Cermin Datar
Uji Gain Kelas
Rata-rata
Rata-rata
Pretest Posttest Kriteria
Eksperimen
Tinggi Kontrol
Sedang Berdasarkan hasil analisis gain pada Tabel 4.12, peningkatan pemahaman
konsep siswa kelas eksperimen pada materi cermin datar lebih besar daripada kelas kontrol.
b. Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Cermin Cermin Cekung Hasil analisis uji gain pemahaman konsep siswa pada materi cermin cekung ditunjukkan pada Tabel 4.13. Data hasil uji gain selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54. Tabel 4.13 Hasil Analisis Uji Gain Pemahaman Konsep Siswa pada Materi
Cermin Cekung Rata-rata
Uji Gain Kelas
Rata-rata
Kriteria Eksperimen
Pretest Posttest
Tinggi Kontrol
Sedang Berdasarkan hasil analisis gain pada Tabel 4.13, peningkatan pemahaman
konsep siswa kelas eksperimen pada materi cermin cekung lebih besar daripada kelas kontrol.
c. Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Cermin Cermin Cembung Hasil analisis uji gain pemahaman konsep siswa pada materi cermin cembung ditunjukkan pada Tabel 4.14. Data hasil uji gain selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54. Tabel 4.14 Hasil Analisis Uji Gain Pemahaman Konsep Siswa pada Materi
Cermin Cembung Rata-rata
Uji Gain Kelas
Rata-rata
Kriteria Eksperimen
Pretest Posttest
Sedang Kontrol
Sedang Berdasarkan hasil analisis gain pada Tabel 4.14, peningkatan pemahaman
konsep siswa kelas eksperimen pada materi cermin cembung lebih besar daripada kelas kontrol walaupun sama-sama terletak pada kategori sedang.
4.2.2.6 Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal
Hasil posttest dikatakan tuntas apabila hasil tersebut lebih besar atau sama dengan KKM. Perbandingan ketuntasan posttest siswa secara klasikal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan oleh gambar 4.7. Analisis ketuntasan posttest secara klasikal selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 55.
Persentase Ketuntasan Siswa
um 21 J Ketuntasan se 20 n ta
se 10 er
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 4.7 Perbandingan Ketuntasan Posttest Siswa Secara Klasikal antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.7, ketuntasan posttest kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Persentase ketuntasan kelas eksperimen mencapai 50 % dan kelas kontrol hanya 21 %.
4.2.3 Hasil Analisis Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilaksanakan pada kelas yang menerapkan model PjBL. Hasil penilaian proyek disajikan dalam Gambar 4.8. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 57 dan Lampiran 58.
N 40 Proyek 2 20
Perencanaan Pelaksanaan Laporan
Rata-rata
Gambar 4.8 Penilaian Proyek 1 dan Proyek 2 Kelas Eksperimen Berdasarkan Gambar 4.8, penilaian proyek 2 baik tahap perencanaan, pelaksanaan maupun laporan menunjukkan nilai yang lebih baik dari proyek 1. Rata-rata nilai proyek 2 juga menunjukkan nilai yang lebih baik dari proyek 1.
4.2.4 Hasil Analisis Sikap Siswa
Hasil analisis siswa disajikan dalam Gambar 4.9. Hasil perhitungan analisis sikap siswa selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 59.
Kelas Eksperimen R i
a 40
Kelas Kontrol
Rasa Ingin
Gambar 4.9 Sikap Siswa dalam Proses Pembelajaran
Berdasarkan Gambar 4.9, sikap jujur siswa kelas eksperimen hampir sama dengan kelas kontrol, namun untuk rasa ingin tahu, tanggung jawab, dan kreativitas siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
4.2.5 Hasil Analisis Respon Siswa terhadap Model Project-Based Learning
Angket digunakan untuk mengetahui respon dan ketertarikan siswa terhadap model project-based learning. Hasil analisis angket ditunjukkan pada Gambar 4.10. Perhitungan analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 60.
Respon Siswa 90
Gambar 4.10 Respon Siswa terhadap Model PjBL Berdasarkan Gambar 4.10, siswa memberikan respon yang positif terhadap model PjBL, yaitu sebanyak 76,32 % siswa memberikan respon sangat baik dan 23,68 % siswa memberikan respon baik. Artinya model PjBL dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.