77 Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar masyarakat di Kabupaten
Asmat berhasil menyelesaikan pendidikan hingga SD 53,51. Hal ini dimungkinkan karena banyaknya SD yang ada di tiap distrik, baik negeri
maupun swasta, kemudian menyusut saat di SMP, terlebih saat SMA, mengingat Kabupaten Asmat hanya memiliki satu Sekolah Menengah Atas.
3. Lokasi Permukiman dan Kondisi Perumahan
Hampir semua penduduk di Kabupaten Asmat yang tersebar di 7tujuh kecamatan dan 139 desakampung membangun pemukimantempat
tinggalnya di sekitarpinggir sungai. Lokasi pemukiman penduduk pada umumnya mengelompok yang disebut sebagai kampung. Karakteristik
kampung yang satu dengan kampung yang lain mempunyai kecenderungan yang sama, baik kondisi diluar rumah maupun didalam rumah, yaitu dengan
kondisi tanah yang berlumpurberawa karena merupakan daerah pasang surut. Karena kondisi ini maka bentuk rumah penduduk adalah rumah
panggung. Sedangkan untuk dindingnya menggunakan bahan dari kayu mengingat harga semen yang mahal dan sulit didapat. Tanah dengan kondisi
seperti itu tidak mungkin dibuat jalan beraspal. Akhirnya, jalan hanya dibuat dari papan kayu yang ditumpuk di atas tanah lunak. Kondisi geografis dan
lingkungan yang berawa dan berhutan lebat, menyulitkan akses menuju kabupaten juga kecamatan-kecamatan dan berakibat dinamika pembangunan
bergerak lambat sehingga sarana dan prasarana umum yang mendasar untuk sebuah kehidupan yang sehat belum dapat dipenuhi, seperti belum
78 terjangkau jaringan listrik dan air bersih. Sumber listrik hanya mengandalkan
disel pribadi, sehingga penggunaannya terbatas. Listrik menyala sekitar pukul 18.00 dan padam pukul 22.00. Lebih memprihatinkan lagi adalah
sumber air bersih. Air tanah sulit didapat karena merupakan tanah berawa. Terpaksa menggunakan air hujan dan air rawa sebagai air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari, dan yang tak kalah pentingnya adalah belum adanya Sistim Pembuangan Air Limbah SPAL. Hal ini membuat lingkungan
pemukiman menjadi tidak kondusif bagi kehidupan masyarakat yang diakibatkan oleh pencemaran air dan tanah serta pencemaran udara.
Lingkugan sekitar pemukiman juga banyak ditumbuhi semak dengan genangan air yang menunjang kelangsungan hidup beberapa vektor penular
penyakit. Selain itu juga masih banyak lahan kosong yang tidak terawat dan ditumbuhi semak-semak serta tumbuhan air seperti eceng gondok,rumput
gajah, dll. Kondisi lingkungan pemukiman yang seperti ini serta terkonsentrasi akan memberikan kontribusi positif terhadap penularan
malaria.
C. Beberapa Keadaaan Khusus