116 mempunyai risiko terkena malaria sebesar 4,567 kali lebih besar
dibandingkan orang yang minum obat sesuai aturan. Ketidak-taatan minum obat dimasukkan sebagai faktor risiko kejadian
malaria, karena seorang penderita malaria yang tidak minum obat sesuai aturan selain menimbulkan resistensi, juga akan sulit sembuh karena
terjadinya relapse kambuh. Didaerah yang endemis tinggi seperti Kabupaten Asmat, hal ini tentu saja menjadi faktor risiko baik bagi dirinya
sendiri maupun orang lain karena menjadi sumber penular bagi sesamanya melalui nyamuk
12. Faktor Risiko Pengetahuan
Pada analisis univariat, untuk variabel pengetahuan dikatagorikan menjadi 3 katagori, yaitu kurang, sedang dan baik. Selanjutnya pada analisis
bivariat, untuk bisa mendapatkan Odds Ratio OR katagori ini dijadikan 2 yaitu kurang dan sedang atau baik. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.42 Hubungan Pengetahuan tentang Malaria Dengan Kejadian Malaria Di Kabupaten Asmat Tahun 2008
Kejadian Malaria Pengetahuan
Kasus Kontrol
Total 40
27 67
Kurang 85,1
57,4 71,3
7 20
27 Sedang atau baik
14,9 42,6
28,7 47
47 94
Total 100,0
100,0 100,0
Nilai p = 0,006 OR = 4,233 95 CI = 1,574 – 11,386
117 Analisis bivariat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian malaria
didapat nilai p sebesar 0,006 atau p ≤ 0,05 maka secara statistik dikatakan
ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan seseorang dengan kejadian malaria. Hasil perhitungan odds ratio OR diperoleh nilai sebesar
4,233 dengan 95 CI =1,574 – 11,386, menunjukkan bahwa orang yang tingkat pengetahuan mengenai malarianya kurang memiliki risiko terkena
malaria sebesar 4,233 kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang tingkat pengetahuannya sedang atau baik.
13. Faktor Risiko Sikap
Pada analisis univariat, untuk variabel sikap dikatagorikan menjadi 3 katagori, yaitu kurang, sedang dan baik. Selanjutnya pada analisis bivariat,
untuk bisa mendapatkan Odds Ratio OR katagori ini dijadikan 2 yaitu kurang dan sedang atau baik. Hasilnya dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.43 Hubungan Sikap Tentang Pencegahan Malaria Dengan Kejadian Malaria di Kabupaten Asmat Tahun 2008
Kejadian Malaria Sikap
Kasus Kontrol
Total
9 18
27 Kurang
19,1 38,3
28,7 38
29 67
Sedang atau baik 80,9
42,6 71,3
47 47
94 Total
100,0 100,0
100,0 Nilai p = 0,068 OR = 0,382 95 CI = 0,15 – 0,972
.
118 Analisis bivariat hubungan antara sikap dengan kejadian malaria
didapat nilai p sebesar 0,068 atau p ≥ 0,05 maka secara statistik dikatakan
tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kejadian malaria. Hasil perhitungan odds ratio OR diperoleh nilai sebesar 0,382 dengan
95 CI = 0,15 – 0,972.
14. Faktor Risiko Praktek