Faktor-faktor Penyebab Ketunanetraan TINJAUAN PUSTAKA 1. Kajian Tentang Orientasi dan Mobilitas

commit to user 32 memiliki sedikit sisa penglihatan tetapi tidak dapat dipergunakan untuk membaca atau menulis huruf sebagaimana anak normal. Untuk memperjelas tentang batasan pengertian tunanetra, penulis uraikan beberapa pengertian tunanetra sebagai berikut: Dalam bidang pendidikan luar biasa dikenal istilah Tunanetra yang mana Menurut Puwaka Hadi 2007:8 istilah tunanetra secara harafiah berasal dari dua kata,yaitu: a. Tuna tuno:Jawa yang berarti rugi yang kemudian diidentikkan dengan rusak, hilang, terhambat, terganggu, tidak memiliki dan b. Netra netro:Jawa yang berarti mata. Namun demikian, kata tunanetra adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan yang berarti adanya kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya organ mata, baik anatomis maupun fisiologis. Menurut Pertuni dalam situs http:kontunet.blogspot.com pengertian tunanetra bahwa,“tunanetra ialah mereka yang berindera penglihatan lemah pada kedua matanya sedemikian rupa sehingga tidak memiliki kemampuan membaca tulisan atau huruf cetak ukuran normal ukuran huruf ketik pika pada keadaan cahaya normal meskipun dibantu dengan kacamata, sampai dengan mereka buta total”. Sedangkan T.Sutjihati Somantri 2006:65 mengemukakan bahwa, “pengertian anak tunanetra adalah individu yang indera penglihatannya kedua-duanya tidak berfungsi sebagai saluran penerima informasi dalam kegiatan sehari-hari seperti halnya orang awas”. Dari Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan tunanetra tidak hanya seorang individu yang mengalami kebutaan akan tetapi juga individu yang mengalami gangguan melihat, baik yang sebagian ataupun yang total sehingga mengalami hambatan dalam proses belajar yang mereka lakukan.

b. Faktor-faktor Penyebab Ketunanetraan

Setiap orang yang mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak normal bila dibandingkan dengan teman sebaya dapat dipastikan ada faktor-faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut: commit to user 33 Heather Mason dalam Purwaka hadi2007:12 menyebutkan penyebab tunanetra adalah: 1. Faktor genetik atau herediter: beberapa kelainan penglihatan bisa didapat akibat diturunkan dari orangtua misalnya buta warna, albinism, retinitis pigmentosa. 2. Perkawinan sedarah: banyak ditemukan ketunanetraan pada anak hasil perkawinan dekat,misalnya keluarga dekat incest. Pola ini menyebebkan secara genetis rentan untuk menurunkan sifat, termasuk penyakit atau kelainan. 3. Proses kelahiran: mengalami trauma pada saat proses kelahiran, lahir premature, berat lahir kurang dari 1300 gram, kekurangan oksigen akibat lamanya proses kelahiran, anak dilahirkan dengan menggunakan alat bantu. 4. Penyakit anak-anak yang akut sehingga berkomplikasi pada organ mata, infeksi virus yang menyerang syaraf dan anatomi mata, tumor otak yang menyerang pusat syaraf organ penglihatan. 5. Kecelakaan: tabrakan yang mengenai mata, benturan, terjatuh, dan trauma lian yang scera landsung atau tidak langsung mengenai organ mata; tersetrum aliran listrik, kena zat kimia, terkena cahaya tajam. 6. Perlakuan kontinyu dengan obat-obatan: beberapa obat untuk penyembuhan suatu penyakit tetrtentu ada yang berefek negatif terhadap kesehatan mata, demikian juga penggunaan obat yang overdosis sangat berbahaya terhadap organ-organ lunak seperti mata. 7. Infeksi oleh binatang juga dapat merusak organ-organ selaput mata yang tipis, bahkan dapat menyebabkan penyakit bergulma atau borok. 8. Beberapa kondisi kota dengan suhu panas, menyebabkan udara mudah bergerak dan dan membawa bibit penyakit kering yang masuk ke mata, pada daerah kering bisa ditemukan penyakit trachoma. Berhubungan dengan uraian diatas C Mpyet dan AW Solomon dalam Br J Ophthalmol. Br J Ophthalmol. 2005 April; 894:417-419 mengungkapkan hal sebagai berikut “ Cataract was the commonest cause of blindness. Other major causes were non-trachomatous corneal opacity and trachoma. Blindness and low vision are highly prevalent among leprosy patients in this setting. Blindness and low vision are highly prevalent among leprosy patients in this setting. .Maksudnya adalah Katarak merupakan penyebab paling umum kebutaan. Penyebab utama lainnya adalah opasitas kornea non-trachomatous dan trachoma. Kebutaan dan low vision sangat lazim di antara pasien kusta dalam pengaturan ini. Hanya sepertiga dari beban patologi mata berhubungan dengan efek langsung dari kusta. commit to user 34 Ketunanetraan juga dapat disebabkan oleh penyakit akut antara lain sebagai berikut: 1. Diabetes Melitus 2. Hipertensi 3. Opthalmopati Endokrin 4. Infeksi Sistemik 5. Kekurangan Vitamin A 6. Trauma a. Trauma tumpul b. Trauma tajam c. Trauma kimia d. Trauma sinar e. Trauma listrik f. Adanya benda asing yang masuk ke dalam mata,termasuk didalamnya debu, bakteri penyakit, sengatan binatang.

c. Karakteristik Anak Tunanetra

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I SEPUTIH AGUNG TAHUN 2010-2011

0 6 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERORIENTASI DAN MOBILITAS DENGAN PETA TIMBUL BAGI ANAK SDLB TUNANETRA KELAS I DI SLB ABC SWADAYA KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 27 64

PENGGUNAAN METODE FERNALD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PADA ANAK KESULITAN BELAJAR KELAS II SD DI SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE QUANTUM LEARNING ANAK TUNANETRA KELAS IV SDLB NEGERI CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 112

PENGGUNAAN GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV DI SDLB N CANGAKAN FILIAL KARANGPANDAN TAHUN AJARAN

0 4 70

PENERAPAN METODE HAND SIGN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

8 21 31

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UANG PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SDLB NEGERI CANGAKAN KARANGANYAR.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR SEDERHANA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 (Single Subject Research).

0 0 18

KEEFEKTIFAN TEKNIK DROPPED OBJECTS TERHADAP KEMANDIRIAN MENEMUKAN BENDA JATUH PADA ANAK TUNANETRA KELAS I DI SEKOLAH LUAR BIASA MA’ARIF BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 215