Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan

commit to user 41 Untuk membantu pemahaman berikut penulis uraikan sedikit tentang pengertian mengenal lingkungan sekolah. “Mengenal berdasar dari kata kenal yang artinya 1. tahu atau teringat kembali,2. tahu,3. pernah tahu,4. mengerti. Sedangkan mengenal adalah mengetahui atau kenal akan atau tahu akan sesuatu dengan dengan mengetahui cirri-ciri yang ada”. Poerwodarminto dalam Kamus Bahasa Indonesia edisi ke tiga 2007:541. Menurut Semiawan “lingkungan adalah segala sesuatu di luar diri individu eksternal dan merupakan sumber informasi yang diperolehnya melalui panca inderanya. Salah satu lingkungan yang terbukti sangat berperan dalam pembentukan kepribadian murid adalah sekolah” Semiawan,1999: 127. Menurut Soedijarto 2000: 46,“sekolah sebagai pusat pembelajaran yang bermakna dan sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan kemampuan, nilai, sikap, watak, dan perilaku hanya dapat terjadi dengan kondisi infrastruktur, tenaga kependidikan, sistem kurikulum, dan lingkungan yang sesuai”. Pendapat lain dari Semiawan 1999: 22 menyatakan “sekolah sebagai sarana pendidikan berfungsi juga sebagai lembaga untuk menyeleksi dan memilih manusia yang berbakat,terampil dan mampu, sehingga masyarakat berkembang ke arah kondisi yang bermanfaat meritocracy, dan dapat memenuhi kondisi masyarakat yang dipersiapkan untuk masa depan”. Dari berbagai pendapat dan teori di atas, disimpulkan lingkungan sekolah adalah suatu tempat dengan iklim yang dikondisikan untuk belajar dan mempersiapkan murid memenuhi perannya di masa sekarang dan masa mendatang. Jadi mengenal lingkungan sekolah merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh siswa dalam rangka lebih mengetahui lingkungan sekolah yang terdiri dari lingkungan biotik maupun abiotik.

B. Kerangka Berpikir

commit to user 42 Anak tunanetra memiliki berbagai keterbatasan dalam segala kehidupannya. Keterbatasan tersebut antara lain dalam bidang akademik, sosial, dan dalam bidang komunikasi ataupun juga dalam bidang komunikasi. Dengan andanya segala keterbatasan tersebut berakibat anak tunanetra mengalami kesulitan untuk hidup mandiri. Kemandirian merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya kemandirian, manusia tidak harus terus bergantung pada orang lain dalam hidupnya. Kemandirian yang menjadi masalah bagi anak tunanetra tidak hanya kemandirian dalam hal aktivitas sehari-hari, akan tetapi anak tunanetra juga harus dididik dan diajari kemandirian dalam hal bermobilitas sehingga diharapkan anak tunanetra tidak akan terus tergantung pada orang lian untuk bermobilitas. Untuk membimbing kemandirian anak tunanetra dalam hal bermobilitas salah satu pembelajaran yang dapat diberikan adalah pengajaran teknik-teknik Orientasi dan Mobilitas yang berupa teknik-teknik Independent Ttravel berjalan Mandiri. Pembelajaran teknik-teknik Independent Travel dalam Orientasi dan Mobilitas merupakan salah satu pembinaan yang pokok bagi tunanetra. Dengan pembelajaran teknik-teknik Orientasi dan Mobilitas tersebut diharapkan anak tunanetra dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat mandiri dalam hidupnya. Bertolak dari uraian di atas, dapat dibuat bagan sebagai berikut: Kemampuan awal anak Tuna Netra kurang dapat mandiri sebelum diterapkan teknik Upper hand,Lower hand dan Trailling Guru memberikan pembelajaran teknik upperhand, Lower hand dan Trailling pada Anak Tuna netra Guru memberikan pembelajaran teknik Upper hand,Lower hand dan Trailling pada Anak Tuna netra commit to user 43 Skema 2.8. Kerangka Berfikir

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan tafsiran sementara yang masih perlu diuji kebenarannya, mengenai bukti-bukti secara ilmiah. Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Teknik Upper hand, Lower hand, dan Trailling dapat meningkatkan kemandirian dalam mengenal lingkungan sekolah pada siswa Tunanetra Kelas I SDLB Negeri Cangakan Karanganyar Tahun Pelajaran 20102011.” commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di SDLB N Cangakan Karanganyar yang beralamat di Komplek Perkantoran Kabupaten Karanganyar. Sekolah ini dibangun di atas area seluas 6.000 m2. Sekolah ini memiliki ruang kelas yang digunakan untuk proses belajar mengajar, yang terdiri dari kelas tingkat paud, dan tingkat sekolah dasar yang meliputi dari kelas I, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V, dan kelas VI. Penelitian ini akan dilakukan di tingkat kelas I.

2. Waktu Penelitian

Rencananya tahap persiapan hingga tahap pelepasan membutuhkan waktu kurang lebih lima bulan, tehitung sejak Juli 2010. Berikut rincian jadwal kegiatan penelitian : Tabel.3.1. Tabel Jadwal Kegiatan NO KEGIATAN BULAN JULI AGUST SEPT OKT NOV 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 Penyusunan Proposal 2 Perijinan 3 Penyusunan Instrumen 4 Pelaksanaan Penelitian 5 Analisis Data 6 Penyusunan Laporan 44

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI I SEPUTIH AGUNG TAHUN 2010-2011

0 6 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERORIENTASI DAN MOBILITAS DENGAN PETA TIMBUL BAGI ANAK SDLB TUNANETRA KELAS I DI SLB ABC SWADAYA KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009 2010

2 27 64

PENGGUNAAN METODE FERNALD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PADA ANAK KESULITAN BELAJAR KELAS II SD DI SLB A YKAB SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE QUANTUM LEARNING ANAK TUNANETRA KELAS IV SDLB NEGERI CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010 2011

0 7 112

PENGGUNAAN GAME PETUALANGAN BOLALA DI BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV DI SDLB N CANGAKAN FILIAL KARANGPANDAN TAHUN AJARAN

0 4 70

PENERAPAN METODE HAND SIGN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI MUSIK PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

8 21 31

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN UANG PADA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENGENAL BANGUN DATAR PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS V DI SDLB NEGERI CANGAKAN KARANGANYAR.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PERMAINAN TEBAK KATA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR SEDERHANA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V DI SDLB N CANGAKAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 (Single Subject Research).

0 0 18

KEEFEKTIFAN TEKNIK DROPPED OBJECTS TERHADAP KEMANDIRIAN MENEMUKAN BENDA JATUH PADA ANAK TUNANETRA KELAS I DI SEKOLAH LUAR BIASA MA’ARIF BANTUL YOGYAKARTA.

1 2 215