pngelolaan usaha oleh pengurus kepada pengelola tersebut tidaklah berarti bahwa pelimpahan wewenang tersebut akan mengurangi tanggung jawab pengurus.
67
D. Tanggung Jawab Pengelola Koperasi
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Koperasi sebagai badan usaha yang berbadan hukum walaupun kedudukannya sebagai subjek hukum, tetapi
bukanlah makhluk hidup seperti manusia melainkan tetap merupakan sebagai badan hukum. Koperasi kehilangan daya berfikir dan kehendaknya serta tidak
mempunyai central bewustzijn karena koperasi tidak dapat melakukan perbuatan- perbuatan hukum sendiri. Berbeda dengan manusia yang dapat bertindak sendiri,
koperasi sekalipun sebagai badan hukum merupakan subjek hukum mandiri. Sehingga sebuah koperasi dalam hal pengelolaannya sangat menggantungkan
dirinya terhadap organ yang ada didalamnya terutama terhadap pengurus.
68
Manajemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya sebuah koperasi. Dalam menerapkan manajemen, pengurus mempunyai tanggung
jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan
wewenang kepada manajer terkecuali bila dalam hak badan hukum dan anggaran dasar koperasi tertera untuk dilimpahkan kepada para anggota.
69
Pengurus mengakui tanggung jawabnya dan keperluannya untuk merumuskan kebijakan, menyetujui rencana dan program, melimpahkan
wewenang kepada manajer, untuk melaksanakan dan mengembangkan program
67
Ibid, hlm 159
68
Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Op.Cit hlm 109
69
Ibid
Universitas Sumatera Utara
dan kebijakan manajer, antara lain akan mempunyai wewenang untuk mempekerjakan personil yang cakap sesuai dengan rencana dan kebijakan
penggajian dan pengupahan yang telah disetujui, selanjutnya ia juga memiliki wewenang untuk menetapkan jadwal, mendidik, mengawasi dan jika perlu
mengganti mereka.
70
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, koperasi pada dasarnya memerlukan tenaga manager untuk menjalankan kegiatan usahanya. Peranan
manajer dikaitkan dengan volume usaha, modal kerja dan fasilitas yang diatur oleh pengurus. Besar kecilnya volume usaha merupakan batas dan ukuran perlu
tidaknya digunakan tenaga manajer. Bagi koperasi yang sederhana pengurus bertindak sebagai manajer.
71
Namun dalam hal pengelolaan koperasi antara pengurus dan manajer memiliki peran dan tanggungjawab yang berbeda diantara keduanya. Pembagian
kerja antara pengurus dan manajer tidak bisa dilepaskan dari permasalahan wewenang yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Adanya kerja sama yang
baik antara keduanya serta pembagian tugas dan wilayah kerja yang jelas antara manajer dan pengurus merupakan juga suatu hal yang sangat penting agar tidak
terjadinya tugas yang tumpang tindih antara pengurus dan manajer.
72
Masalah peranan dari pengurus dan manajer atau pembagian tugas dan tanggung jawab antar pengurus dan manajer dalam suatu koperasi, akan
digunakan pendekatan participative management atau management peran serta, yaitu suatu pendekatan manajemen yang melibatkan manajer bawahan dalam
70
Ibid
71
Hendrojogi, Op.Cit hlm 159
72
Ibid
Universitas Sumatera Utara
proses pengambilan keputusan. Pelaksanaan participative management yang berlandaskan pada shared authority dari pengurus dengan manajer puncak atau
manajer atasan dengan manajer bawahannya, tidaklah berarti bahwa pengurus akan melimpahkan semua wewenangnya kepada manajer puncak atau manajer
atasan melimpahkan semua wewenangnya dalam pengambilan keputusan kepada manajer bawahannya, melainkan menyertakan manajer bawahan dalam membuat
keputusan dalam memecahkan persoalan penting.
73
Pada Pasal 58 Undang-Undang UU Koperasi telah mengatur secara umum tugas dan tanggung jawab pengurus yaitu mengelola koperasi berdasarkan
anggaran dasar. Namun, meskipun pengurus telah memberikan wewenang dan kuasanya kepada pengelola untuk mengelola usahanya, tanggung jawab dari
pengurus itu tidak berkurang terhadap pengelolaan koperasi dan usahanya. Meskipun demikian, maka dalam rangka usaha menghindari adanya tumpang
tindih wewenang dan tanggung jawab antara pengurus dan manajer, dipandang perlu untuk mengadakan penjabaran lebih lanjut tentang pembagian tugas dan
tanggung jawab antara pengurus dan manajer.
74
Pada umumnya wewenang yang diberikan kepada manajer oleh pengurus seperti yang dijumpai pada banyak koperasi pada saat sekarang ini, berada
dibawah garis batas rencana operasional dan dalam kenyataannya mereka lebih banyak hanya merupakan pelaksana saja dari kebijaksanaan yang telah
dirumuskan oleh pengurus, padahal sebagai manajer usaha dia mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap keberhasilan usahanya. Mengingat besarnya
73
Ibid
74
Ibid, hlm 164
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab dari manajer sebagai penerima pelimpahan wewenang dibidang pengelolaan usaha dari pengurus, maka perlu kiranya kepada manajer diberikan
wewenang untuk berperan serta dalam menentukan sasaran dan dalam penyusunan rencana strategi bersama-sama dengan pengurus. Dengan demikian,
maka ini berarti bahwa penentuan sasaran dan penyusunan rencana strategis merupakan shared decision areas antara pengurus dan manajer puncak atau
eksekutif.
75
Diberikannya peran serta kepada manajer dalam penentuan sasaran dan perencanaan strategi, maka makin besarlah tanggungjawab manajer. Karena itu
seorang manajer harus mempunyai wawasan usaha yang luas, mampu melihat kekuatan dan kelemahan koperasi, mampu menangkap peluang usaha serta peka
terhadap lingkungannya. Namun demikian, dalam berperan serta dalam penentuan sasaran dan penyusunan strategi, manajer harus tetap berpijak pada azas-azas
koperasi. Bagi seorang eksekutif atau manajer dalam melakukan tugas usahanya memperhatikan unsur sosial yang tersirat dalam azas-azas koperasi, maka cara-
cara yang ditempuhnya itu telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta bagi pengelola suatu organisasi ekonomi yang berciri ganda, dalam arti bahwa
pengelolaan usahanya telah diarahkan untuk tercapainya tujuan ekonomi, tanpa mengabaikan azas-azas koperasi dan unsur-unsur sosial yang terkandung dalam
tubuh koperasi.
76
Pengurus untuk tidak terlepas dari tanggung jawabnya, pengurus harus mengawasi pelaksanaan tugas-tugas manajer dalam pengelolaan usaha. Ini berarti
75
Ibid, hlm 166
76
Ibid, hlm 170
Universitas Sumatera Utara
bahwa pengurus berperan sebagai pengawas dalam rangka usaha menjaga kontinuitas usaha dan organisasi, yang dalam perseroan terbatas kira-kira dapat
disamakan dengan peranan komisaris. Pengurus tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan usaha koperasi. Oleh karena itu dalam masalah
penentuan sasaran dan penyusunan strategi perusahaan, pengurus adalah penanggung jawab utama principal responbility, sedangkan manajer merupakan
penanggung jawab serta atau penanggung jawab kedua secondary responsibility.
77
Wilayah pengambilan keputusan pengurus, yaitu : Dengan menggunakan participative management sebagai metode
pendekatan manajemen seperti yang telah disebutkan di atas maka wewenang atau wilayah-wilayah pengambilan keputusan dari pengurus dan manajer dapat
dijabarkan sebagai berikut :
78
1. Menentukan tujuan goal, misi mission, maksud purpose, sasaran
objective, rencana strategi strategic planning, kebijaksanaan perusahaan business policy, serta mengawasi kegiatan pengelolaan usaha yang
dikuasakan kepada pengelola; 2.
Komitmen keuangan jangka panjang, termasuk sumber dan jenis permodalannya;
3. Menseleksi C.E.O manajer dan menetapkan gajinya;
4. Menentukan tugas-tugas dan tanggung jawab dari manjer;
5. Pengisian kekosongan pengurus dengan persetujuan rapat anggota;
77
Ibid
78
Ibid, hlm 172
Universitas Sumatera Utara
6. Menunjuk akuntan publik luar external public accountant untuk melakukan
audit kecuali ada ketentuan lain dari anggaran dasar; 7.
Mengadakan perubahan struktur keuangan dari permodalan; 8.
Memberikan persetujuan atas perubahan perencanaan dan komitmen- komitmen, kecuali anggaran dasar mentukan lain;
9. Memilih bank dimana koperasi akan menempatkan dananya dan perusahaan
asuransi dengan siapa koperasi akan mengadakan kerjasama; 10.
Memberikan persetujuan purnakarya karyawan dan program-program kesejahteraan karyawan.
Wilayah pengambilan keputusan manajer, yaitu :
79
1. Bersama-sama dengan pengurus, berperan meningkatkan citra perusahaan,
terutama dalam rangka memenuhi tanggung jawab sosial; 2.
Bersama-sama dengan pengurus berperan serta dalam penentuan sasaran dan penyusunan strategi perusahaanbidang usaha;
3. Menerjemahkan pernyataan atau pengarahan yang di peroleh dari decision
center tingkat atas kedalam sasaran-sasaran yang kongkret pada tingkat bawah;
4. Menyusun rencana dan mengambil keputusan-keputusan pada tingkat
perangkat operasi; 5.
Memilihmenunjuk konsultan usaha untuk tingkatan operasional dalam hal koperasi memerlukan konsultan;
6. Menetapkan tugas dari kepala divisi, kepala-kepala bagian;
79
Ibid, hlm 174
Universitas Sumatera Utara
7. Menyiapkan anggaran, tencana produksi dan pemasaran untuk disetujui oleh
pengurus; 8.
Menyeleksi calon-calon karyawan; 9.
Menilai performance karyawan; 10.
Mengadministir program-program kesejahteraan karyawan dan penentuan gaji karyawan sesuai dengan skala gaji yang telah disetujui oleh pengurus;
11. Mengatur dan menjaga kondisi kerja karyawan.
Tanggung jawab yang sudah dijelaskan di atas harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya oleh pengurus dan manajer selaku pengelola koperasi. Hal
ini sejalan dengan apa yang disebutkan dalam Pasal 60 UU Koperasi yang menyatakan bahwa setiap pengurus wajib menjalankan tugas dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha koperasi. Pengurus bertanggung jawab atas pengurusan koperasi untuk kepentingan dan pencapaian
tujuan koperasi kepada rapat anggota. Pada ayat-ayat selanjutnya disebutkan bahwa setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah menjalankan tugasnya. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugian pada koperasi dapat digugat ke pengadilan oleh sejumlah
anggota yang mewakili paling sedikit 15 anggota atas nama koperasi. Sehingga atas tindakan hukum yang dilakukan oleh pengurus yang disengaja atau sebagai
akibat suatu kelalaian serta menimbulkan kerugian harus ditanggung oleh pengurus baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan tidak menutup
kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KEPAILITAN DALAM KOPERASI
A. Syarat Pailit Dalam Koperasi