BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan pada bab terakhir ini dari pembahasan permasalahan dalam bab-bab sebelumnya :
1.
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
badan hukum yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan anggotanya dan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan ekonomi lemah.
Koperasi yang merupakan badan hukum selaku subjek hukum dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum yang diwakili oleh organ yang ada
didalamnya untuk melaksanakan segala kegiatan dari koperasi tersebut. Salah satu organ dari koperasi yaitu pengurus bertanggungjawab dalam
melaksanakan pengelolaan koperasi. Koperasi sendiri diatur dalam Undang- Undang nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian yang sebenarnya telah
cukup memberikan kepastian hukum terkait keberadaan koperasi
2. Kepailitan dalam koperasi sama halnya dengan kepailitan yang diatur dalam
UUK dan PKPU. Koperasi selaku badan hukum dapat dimohonkan kepailitannya apabila terdapat dua atau lebih kreditor dan tidak membayar
lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih sesuai dengan syarat kepailitan yang diatur dalam UUK dan PKPU. Kemudian,
dengan dijatuhkannya pernyataan pailit terhadap koperasi menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
koperasi demi hukum kehilangan hak untuk menguasai dan mengurus
kekayaannya yang dimaksud dalam kepailitan.
3. Pertanggungjawaban pengurus koperasi selaku pengelola koperasi terhadap
kepailitan koperasi. Bertanggung jawab baik bersama-sama maupun sendiri- sendiri menanggung kerugian yang diderita koperasi apabila kerugian yang
diderita koperasi disebabkan karena kesengajaan ataupun kelalaian yang dilakukan pengurus koperasi. Hal ini sangatlah erat kaitannya dengan
kewajiban yang dibebankan kepada pengurus koperasi yang harus didasarkan atas itikad baik. Apabila pengurus tidak melaksanakan tanggung jawab dalam
kepailitan koperasi yang disebabkan kelalaiannya, dapat dimintakan pertanggungjawaban secara paksa. Sebagaimana yang diatur dalam instrumen
kepailitan bahkan instrumen pidana yang memiliki kekuatan memaksa.
B. Saran