a Penyusunan agenda
Tahap penyusunan agenda kebijakan ini, yang harus dilakukan pertama kali adalah menentukan masalah publik yang akan
dipecahkan. b
Formulasi kebijakan Pada tahap formulasi kebijakan ini, yang harus dilakukan adalah
mengindentifikasikan kemungkinan kebijakan yang dapat digunakan melalui prosedur forecasting untuk memecaahkan masalah yang di
dalamnya terkandung konsekuensi dari setiap pilihan kebijakan yang akan dipilih.
c Adopsi kebijakan
Tahap adopsi kebijakan merupakan tahap untuk menentukan pilihan kebijakan melalui dukungan para pelaku yang terlibat.
d Implementasi kebijakan
Tahap implementasi merupakan peristiwa yang berhubungan dengan apa yang terjadi setelah suatu perundang–undangan ditetapkan dengan
memberikan otoritas pada suatu kebijakan dengan membentuk output yang jelas dan dapat diukur.
e Penilaian kebijakan
Tahap akhir dari proses pembuatan kebijakan adalah penilaian terhadap kebijakan yang telah diambil dan dilakukan. Dalam penilaian
ini semua proses implementasi dinilai apakah telah sesuai dengan yang telah ditentukan sesuai dengan ukuran–ukuran yang telah ditentukan.
5.2.4.1 Pendekatan Dalam Analisis Kebijakan
Dalam mengkaji kebijakan para ahli banyak menggunakan pendekatan-pendekatan teoritik, adapun pendekatan-pendekatan
31
31
Budi Winarno, Op. Cit, hlm. 51
tersebut adalah:
Universitas Sumatera Utara
Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok menyatakan bahwa pembentukan kebijakan pada dasarnya merupakan hasil dari perjuangan
antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Suatu kelompok merupakan kumpulan individu-individu yang
diikat oleh tingkah laku atau kepentingan yang sama. Pendekatan kelompok mempunyai anggapan dasar bahwa
interaksi dan perjuangan antara kelompok-kelompok merupakan kenyataan dari kehidupan politik. Kelompok-
kelompok ini mempunyai sumber-sumber kekuatan untuk mempengaruhi kebijakan publik.
Pendekatan proses fungsional
Pembentukan kebijakan dapat dilakukan dengan jalan memusatkan perhatian kepada berbagai kegiatan fungsional
yang terjadi dalam proses kebijakan. Harold Lasswell mengemukakan tujuh kategori analisis fungsional yang dapat
digunakan sebagai dasar bagi pembahasan teori fungsional:
32
1.
Inteligensi: bagaimana informasi tentang masalah-
masalah kebijakan mendapat perhatian para pembuat keputusan-keputusan kebijakan dikumpulkan dan
diproses. 2.
Rekomendasi: bagaimana rekomendasi-rekomendasi
atau alternatif-alternatif untuk mengatasi suatu masalah tertentu dibuat dan dikembangkan.
3.
Preskripsi: bagaimana peraturan-peraturan umum
dipergunakan dan diterapkan dan oleh siapa. 4.
Permohonan: siapa yang menentukan apakah
perilaku tertentu bertentangan dengan peraturan-
32
Budi Winarno, Op. Cit, hlm.54
Universitas Sumatera Utara
peraturan atau undang-undang dan menuntut penggunaan peraturan-peraturan atau undang-undang.
5.
Aplikasi: bagaimana undang-undang atau peraturan-
peraturan sebenarnya diterapkan atau diberlakukan. 6.
Penilaian: bagaimana pelaksanaan kebijakan,
keberhasilan atau kegagalan itu dinilai. 7.
Terminasi: bagaimana peraturan-peraturan atau
undang-undang semula dihentikan atau dilanjutkan dalam bentuk yang berubah atau di modifikasi.
Pendekatan kelembagaan
Hubungan antara kebijakan publik dan lembaga-lembaga pemerintah dapat dilihat sebagai hubungan yang sangat erat.
Suatu kebijakan tidak menjadi kebijakan publik sebelum kebijakan itu ditetapkan dan dilaksanakan oleh suatu lembaga
pemerintah. Hal tersebut diakibatkan karena, pemerintah yang melegitimasi kebijakan-kebijakan, hanya kebijakan-
kebijakan pemerintah yang bersifat universalitas artinya hanya pemerintah yang dapat menghukum secara sah orang
yang melanggar kebijakan tersebut.
Pendekatan peran serta warga negara Pendekatan peran serta warga negara didasarkan pada
pemikiran demokrasi klasik dari Jhon Locke dan pemikiran Jhon Stuart Mill, yang menekankan pengaruh yang baik dari
peran warga negara dalam perkembangan kebijakan publik.
33
33
Budi Winarno, Op. Cit, hlm. 58
Dengan keikutsertaan warga negara dalam masalah-masalah masyarakat, maka para warga negara akan memperoleh
pengetahuan dan pemahaman. Para pembuat kebijakan lebih
Universitas Sumatera Utara
tanggap terhadap warga negara yang mempunyai peran serta daripada warga negara yang tidak mempunyai peran serta.
Pendekatan psikologis
Pokok perhatian pendekatan ini diberikan pada hubungan antarpribadi dan faktor-faktor kejiwaan yang mempengaruhi
tingkah laku orang-orang yang terlibat dalam proses pelaksanaan kebijakan. Menurut Amir Santoso, pendekatan
psikologis menjelaskan hubungan antar pribadi antara perumus dan pelaksana kebijakan.
34
Pendekatan Permainan
Ide mengenal “permainan” berpusat pada strategi dan taktik yang digunakan oleh para “pemain” baik dalam arena
perumusan maupun arena implementasi kebijakan. Di dalam arena perumusan kebijakan pendekatan ini berguna jika di
situ tidak ada satu pilihan yang terbaik, dan dimana hasil yang terbaik bergantung pada tindakan yang lain.
35
Pendekatan proses
Pendekatan proses merupakan pendekatan yang paling umum dipakai untuk mengindentifikasi tahap-tahap dalam proses
kebijakan publik. Dalam pendekatan ini, masalah-masalah masyarakat pertama-tama dijadikan isu untuk dilakukan
tindakan, dan kemudian kebijakan ditetapkan, diimplemen- tasikan oleh para pejabat , dievaluasi, dan akhirnya ditetap-
kan. Hal ini sesuai dengan pendapat John Kingdom tentang agenda setting.
34
Amir Santoso,Analisis Kebijakan Publik: Suatu Pengantar. Jurnal Ilmu Politik 3, Jakarta: Gramedia,1993, hlm. 69
35
Asosiasi Ilmu Politik Indonesia AIPI, Jurnal Ilmu Politik 3, Jakarta: PT. Gramedia 1988, hlm 9-11
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.2 Model – Model Kebijakan Dalam Analisis Kebijakan