Raw Sugar Refined SugarGula Rafinasi Gula Kristal Putih

BAB III ANALISIS

1 Sekilas Mengenai Komoditi Gula Gula terdiri dari beberapa jenis yang dilihat dari keputihannya melalui standarICUMSA International Commission for Uniform Methods of Sugar Analysis. Semakin putih gula maka semakin kecil nilai ICUMSA dalam skala international unit IU. Adapun jenis-jenis gula adalah seperti berikut ini.

1.1 Raw Sugar

Raw Sugar adalah gula mentah berbentuk kristal berwarna kecoklatan dengan bahan baku dari tebu. Untuk mengasilkan raw sugar perlu dilakukan proses seperti berikut : Tebu-Giling-Nira-Penguapan-Kristal Merah raw sugar. Raw Sugar ini memiliki nilai ICUMSA sekitar 600 - 1200 IU. Gula tipe ini adalah produksi gula “setengah jadi” dari pabrik-pabrik penggilingan tebu yang tidak mempunyai unit pemutihan yang biasanya jenis gula inilah yang banyak diimpor untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih maupun gula rafinasi.

1.2 Refined SugarGula Rafinasi

Refined Sugar atau gula rafinasi merupakan hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah atau raw sugar melalui prose yang tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia sebelum diproses lebih lanjut. Yang membedakan dalam proses produksi gula rafinasi dan gula kristal putih yaitu gula rafinasi menggunakan proses Carbonasi sedangkan gula kristal putih menggunakan proses sulfitasi. Gula rafinasi memiliki standar mutu khusus yaitu mutu 1 yang memilikinilai ICUMSA 45 dan mutu 2 yang memiliki nilai ICUMSA 46- 806. Gula rafinasi inilah yang digunakan oleh industri makanan dan minuman sebagai bahan baku. Peredaran gula rafinasi ini dilakukan secara khusus dimana distributor gula rafinasi ini tidak bisa sembarangan beroperasi namun harus mendapat persetujuan serta penunjukan dari pabrik gula rafinasi yang kemudian disahkan oleh Departemen Perindustrian. Hal ini dilakukan agar Universitas Sumatera Utara tidak terjadi “rembesan” gula rafinasi ke rumah tangga. Gula rafinasi melalui tahapan produksi yaitu : Raw sugar preparation - Affination – Carbonasi – penyaringan – pertukaran ion – evaporasi - sentrifugal – gula rafinasi – pengemasan.

1.3 Gula Kristal Putih

Gula kristal putih memiliki nilai ICUMSA antara 250-450 IU. DepartemenPerindustrian mengelompokkan gula kristal putih ini menjadi tiga bagian yaituGula kristal putih 1 dengan nilai ICUMSA 250, Gula kristal putih 2 dengan nilaiICUMSA 250-350 dan Gula kristal putih 3 dengan nilai ICUMSA 350-4507. Semakintinggi nilai ICUMSA maka semakin coklat warna dari gula tersebut serta rasanyapun yang semakin manis. Gula tipe ini umumnya digunakan untuk rumah tangga dan diproduksioleh pabrik-pabrik gula didekat perkebunan tebu dengan cara menggiling tebudan melakukan proses pemutihan, yaitu dengan teknik sulfitasi. Berikutrangkaian prosesnya : Tebu – Gilingan – Nira – Evaporator – Kristal –Sentrifugal – Sulfitasi - Gula kristal putihGula pasir. 2 Struktur Industri Gula Awalnya, industri gula lokal hanyalah industri gula kristal putih. Sementara untuk gula rafinasi masih dilakukan impor. Namun sejak tahun 2000an ketika harga gula dunia raw sugar melonjak tinggi, pemerintah mengijinkan untuk dibangunnya pabrik gula rafinasi. Untuk itu pembahasan mengenai struktur industri gula dibagi menjadi dua yaitu gula kristal putih dan gula rafinasi.

2.1 Industri Gula Kristal Putih