Taubat Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Syurga yang Tak

103 Selama anak-anak sehat. Selama anak-anak tak kurang suatu apapun. Masalah-masalah lain menjadi kecil. Pemandangan hari itu telah membawanya pada syukur yang tak bermuara. Syukur yang kini ingin diwariskan pada putrinya. Beberapa saat ibu dan anak hanya bertatapan sampai Arini yang terhenyak bangkit dari duduk dan berlari ke belakang rumah. Memandang anak-anak lekat, dengan mata berkaca yang dirambati syukur. Syukur yang pelan-pelan menjernihkan hati Arini. Dia masih perempuan yang terluka dan kecewa. Bedanya, kini dia memutuskan untuk bangkit dari kepasrahan. Untuk anak-anak dan kebahagiaan mereka, ia akan berjuang. 140 Dalam bagian ini tampak dengan jelas bahwa Asma Nadia menampilkan nilai- nilai pendidikan akhlak berupa rasa syukur. Arini sedang bersyukur kepada Allah, dan bertambah rasa syukurnya setelah menyaksikan pemandangan bahwa ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya. Rasa syukur merupakan wujud terima kasih kepada Allah atas semua hal yang telah diberikan Allah. Arini bersyukur sampai matanya berkaca-kaca karena menyadari karunia Allah begitu indah Sehingga kejadian tersebut mengubah persepsinya tentang kebahagiaan. Dan kini ia semakin bersyukur pada-Nya.

5. Taubat

Taubat berakar dari kata taba yang berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada allah SWT adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu, kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari maksiat menuju taat, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya, kembali dari yang saling bertentangan 140 Asma Nadia, Op.Cit, h. 255-256. 104 menuju yang saling menyenangkan, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya dan kembali taat setelah menentang-Nya. Menurut Moh. Ardani taubat adalah “Sikap yang menyesali perbuatan buruk yang pernah dilakukannya dan berusaha menjauhi perbuatan buruk serta melakukan perbuatan baik”. 141 Manusia diperintahkanbertaubat kepada Allah SWT, hal tersebut terdapat di dalam al- Qur‟an:                                                 Artinya: “Hai orang -orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama Dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah Kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Q.S at-Tahrim [66]: 8 Pada novel Syurga yang Tak Dirindukan, Asma Nadia menampilkan nilai akhlak tentang taubat. Berikut penulis tampilkan bagian pada novel Syurga yang Tak Dirindukan yang menggambarkan tentang taubat. 141 Moh. Ardani, Op.Cit, h.70. 105 “Ya Allah, duniaku bukan Cuma Mas Pras. Duniaku sekarang juga milik anak-anak yang menjadi bukti kebersamaan manis yang pernah ada. Sejenak Arini menyesali diri yang telah terbawa arus kesedihan.” 142 Pada bagian lain Asma Nadia juga menampilkan gambaran lain tentang taubat. “Ini...kok, bantal Bunda basah? Bunda nangis ya?‟ Merasa tak punya jawaban yang lebih baik, Arini menyahut asal, “Bunda kecapean . Barangkali tadi Bunda ngiler waktu ketiduran.” Dalam hati, Arini menyesali jawabannya sendiri. Ia selalu mengajari anak-anak untuk setia pada kejujuran, tapi sesaat tadi ia malah melanggar. 143 Dalam bagian ini tampak dengan jelas bahwa Asma Nadia nilai-nilai pendidikan akhlak tentang taubat. Dijelaskan dalam dialog tersebut Arini telah menyesali dirinya yang telah terbawa arus kesedihan, dan ia menyadari atas apa yang telah ia lakukan adalah sebuah kesalahan karena tidak jujurnya atas pertanyaan anaknya. Karena selama ini ia selalu mengajari anak-anaknya untuk setia pada kejujuran, tetapi ia malah mengingkari.

6. Sabar

Dokumen yang terkait

PERSPEKTIF GENDER DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA: KAJIAN FEMINIS DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Perspektif Gender dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia: Kajian Feminis dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di

2 10 17

ASPEK RELIGI DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Aspek Religi dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia: Kajian Semiotik dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di Sma.

0 3 16

ASPEK RELIGI DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA: KAJIAN SEMIOTIK DAN IMPLEMENTASINYA DALAM Aspek Religi dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia: Kajian Semiotik dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra di Sma.

0 1 12

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM CERPEN “EMAK INGIN NAIK HAJI” KARYA ASMA NADIA Nilai-nilai Pendidikan Akhlak dalam Cerpen“Emak ingin Naik Haji” Karya asma nadia.

0 1 13

NILAI NILAI PENDIDIKAN AKHLAK YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

2 39 173

Alih Kode Dalam Dialog Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia (Kajian Sosiolinguistik).

0 1 18

Alih kode dalam dialog novel surga yang tak dirindukan karya asma nadia (kajian sosiolinguistik) COVER

0 0 18

1 CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN 2 KARYA ASMA NADIA

0 1 14

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA - UNWIDHA Repository

1 5 29

Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Novel Assalamu'alaikum Beijing Karya Asma Nadia - Electronic theses of IAIN Ponorogo

0 4 98