109 Artinya:
“Jihad yang paling afdhal adalah memperjuangkan keadilan di hadapan penguasa yang dzalim.” HR. Abu Daud dan Tirmidzi
Berikut penulis tampilkan bagian pada novel Syurga yang tak dirindukan nilai keberanian syaja‟ah:
Nyaris seluruh perempuan akan memilih setia di sisi suami mereka, bahkan jika lelaki itu sakit dan tidak bisa memenuhi kewajiban suami-istri.
Tidak seperti lelaki yang begitu mudah berpaling, bahkan jika perlu mencari- cari kesalahan untuk menutupi hasrat mereka pada perempuan lain
Pemikiran itu lambat laun membantu Arini bangkit. Dia tidak menolak ketentuan Allah, tapi menuntut keadilan, dan menolak kesalahan melulu
dituduhkan kepada perempuan. Sebab lebih dari siapapun, Arini tahu, kecuali kondisi fisiknya yang berubah, bertahun-tahun dia telah meladeni Pras sebaik
yang dia bisa.
Cukup
Arini bangkit dari keterpurukan. Perempuan itu mulai mengetik lagi, jemarinya bermain cepat di atas
keyboard.
Meski kisah-kisah yang ditulisnya tak lagi berakhir bahagia.
Dongeng-dongeng telah mati, ketika Arini tahu Pras mengkhianatinya.
149
Kutipan di atas menceritakan Arini yang bangkit dari keterpurukannya karena merasa sedih dan kecewa dengan perilku Pras. Namun Arini masih bisa bangkit dari
keterpurukan itu. Ia tetap berkarya dengan melanjutkan pengetikan novel yang ia buat. Meski kisah-kisah yang Arini tulis tidak berakhir bahagia, ia tetap melanjutkan
karyanya itu. Hal tersebut membuktikan bahwa Arini memiliki nilai berani syaja‟ah.
9. Pemaaf
Memaafkan itu berkaitan dengan menahan marah dan berbuat kebajikan. Tak ada yang lebih menentramkan diri dan menenangkan pandangan dari pada hati yang
149
Asma Nadia, Op.Cit, h. 115.
110 damai serta jauh dari dengki. Islam memandang hati sebagai sesuatu yang sangat
pokok. Hati yang hitam akan merusak amal shaleh, menodai keindahannya,dan mengotori kebeningannya. Sedangkan hati yang bercahaya, Allah akan memberkati
sedikit rezeki yang diterima orang itu, yakni setiap kebajikancepat datang kepadanya.
150
Sebagai gambaran, berikut penulis tampilkan nilai pendidikan akhlak pemaaf dalam novel syurga yang tak dirindukan.
Aku melihat ponsel yang kembali bergetar. Tanpa membaca nama penelpon, aku bisa memastikan Arini yang menghubungi. Sejak peristiwa
penikaman yang berujung kritisnya Pras di rumah sakit, sikap perempuan itu melunak. Bukan sekadar memaafkan, melainkan juga terlihat berusaha
menerima kehadiranku.
151
Pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji yang dianjurkan oleh Islam dan
oleh Allah SWT kepada Rosulullah Saw dan orang-orang mukmin. Kutipan di atas menceritakan Arini yang telah memaafkan Mei dan telah menerima kehadirannya
sebagai istri kedua Pras. Perintah memafkan juga telah di firmankan Allah dalam kitabnya:
....
Artinya: “...Maka maafkanlah mereka dengan cara yang baik”. Q.S al-Hijr [15]:
85
10. Birrul Walidain
150
Iman Abdul Mukmin Sa‟aduddin, Op.Cit, h. 224-225
151
Asma Nadia 2, Op.Cit, h. 258.
111 Birrul walidain adalah sebutan lain untuk berbakti kepada orang tua. Dalam
al- Qur‟an dan al-Hadits, permasalahan berbakti kepada orang tua senantiasa dikaitkan
dengan keimanan kepada Allah SWT. Moh. Ardani mengatakan “Ajaran Islam
menyerukan kepada umatnya untuk selalu berbuat baik kepada orang tua, bahkan ketika orang tua dalam keadaan marah kepada anaknya. Allah melarang sang anak
menyinggung perasaan orang tua, membalas atau mengimbangi ketidak baikan orang tua”.
152
Manusia diperintahkan untuk berbuat baik kepada orang tua. Sebagaimana dalam firman-Nya:
.....
Artinya: “Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya”. Q.S al-Isra [17]: 23 Allah menghubungkan beribadah kepada-Nya dengan berbuat baik kepada
orang tua. Hal ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan orang tua dan
birrul walidain
di sisi Allah SWT. Sebagaimana yang terdapat dalam novel syurga yang tak dirindukan ini.
“Nadia, senang boleh, tapi jangan lupa sholatnya ya, Tuan Putri.”
Sholat, sholat dan sholat...
Syukurlah putri sulungnya tak terganggu dengan kebawelannya. Sejak menerima informasi dokter, soal sholat ini menjadi prioritas Arini.
Sebenarnya bukan hal baru, dulu pun mereka biasa sholat berjamaah, dengan Adam terkadang bertindak sebagai imam. Namun menyadari betapa penting
ibadah yang menjadi tiang agama itu, dan rentan hidupnya sekarang setelah terkena kanker, sebagai ibu dia merasa harus berusaha ekstra memastikan
Nadia tidak akan lupa.
“Iya, Bunda... sholat itu tiang agama. Gimana kalau kita jama‟ah?”
152
Moh Ardani, Op.Cit, h. 66-67.
112 Arini meneguk obat di tangannya sebelum mengangguk.
153
Dalam penggalan di atas, ditampilkan dialog antara Arini dan Nadia putrinya. Arini selalu mengingatkan tentang sholat kepada putrinya tersebut, dan
Nadia sangatlah mematuhi segala perintah orang tua nya. Digambarkan dengan jelas, bahwa Nadia sama sekali tidak terganggu dengan peringatan-peringatan arini untuk
menyuruhnya sholat, bahkan mengajak untuk sholat berjamaah. Pada bagian lain Asma Nadia juga menampilkan gambaran lain nilai
pendidikan akhlak tentang birrul walidain.
Jadi, Bunda ingin menyatukan keluarga mereka dengan keluarga Tante Mei, supaya ketika bunda pergi...
Si gadis kecil mengangguk. Mengusap basah pipinya dengan punggung tangan.
“Kayaknya Nadia tahu apa yang Bunda inginkan, Om. Nadia berjanji akan membantu agar keinginan Bunda terwujud.”
Syarif Kristof membelai rambut Nadia. Paginya sempurna, indah dan menjanjikan. Namun kenyataan pedih yang
menanti di rumah sakit, menggayutkan mendung di sisa hari. Mengetahui gadis kecil dengan sepasang mata yang bersinar cerdas, mulai hari ini
menyimpan sebuah rahasia yang bahkan amat berat untuk ditanggung orang dewasa.
“Anak pintar. Sekarang hapus air mata dan biarkan Bunda menikmati senyum kamu yang paling indah.”
154
Dalam kutipan di atas, ditampilkan dialog Nadia puti Arini dengan Doktor Syarif Kristof. Dialog tersebut terlihat jelas bahwa Nadia ingin sekali mewujudkan
keinginan Bundanya. Ia ingin membuat Bundanya bahagia. Hal tersebut menunjukkan bahwa Nadia memiliki nilai pendidikan akhlak birrul walidain.
153
Asma Nadia 2, Op.Cit, h. 182.
154
Asma Nadia, Op.Cit, h. 275-276.
113
B. Analisis Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Syurga