Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

41 Berdasarkan Tabel 4.3 hasil uji Kolmogorov-Smirnov nilai siginifikansinya sebesar 0,160 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data residual terdistribusi normal karena signifikansi nilai lebih besar dari 0,05. 2 Uji Autokorelasi Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t saat ini dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika suatu model regresi mengandung gejala autokorelasi, maka prediksi yang dilakukan dengan model tersebut akan tidak baik atau dapat memberikan hasil prediksi yang menyimpang. Besaran autokorelasi dapat diketauhi menggunakan besaran Durbin-Watson D-W pada output pengujian. Nilai D-W test tersebut dibandingkan dengan nilai pada tabel Durbin-Watson D-W dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95 persen dengan ketentuan bila dU DW 4 – dU, maka tidak terjadi autokorelasi. Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Durbin-Watson 1 2,153 Sumber: Lampiran 16 Berdasarkan Tabel 4.5 variabel yang diteliti memiliki nilai DW sebesar 2,153. Dengan jumlah data n = 110 dan jumlah variabel bebas k = 4 serta =5 diperoleh angka dU = 1,7651 dan dL = 1,6146. Karena DW sebesar 2,153 terletak diantara dU dan dL 4-dU, maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat autokorelasi. 42 Tabel 4.5 Nilai Durbin-Watson dU DW 4-dU 1,7651 2,153 2,2349

3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Suatu model regresi dapat dikatakan baik jika tidak terjadi multikolinearitas di dalamnya. Model regresi yang bebas dari multikolinearitas adalah yang memiliki nilai variance inflaction factor VIF tidak lebih dari 10 dan mempunyai angka tolerance lebih dari 10. Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF Return on equity 0,792 1,2623 Earning per share 0,819 1,221 Firm size 0,779 1,284 Operating cash flow 0,697 1,435 Sumber: lampiran 15 Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.5, nilai tolerance variabel bebas lebih dari 10 atau 0.1 dimana nilai tolerance dari return on equity ROE sebesar 0,792, earning per share EPS sebesar 0,819, firm size sebesar 0,779, operating cash flow sebesar 0.697. Nilai VIF kurang dari 10 dimana nilai VIF dari return on equity ROE sebesar 1,262, earning per share EPS sebesar 1,221, firm 43 size sebesar 1,284, operating cash flow sebesar 1,435. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam penelitian ini. 4 Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Uji ini dapat dianalisis melalui uji glesjer dengan melihat tingkat signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 0,05 maka model regresi ini bebas dari masalah heterokedastisitas. Tabel 4.7 Uji Heterokedastisitas Variabel Nilai signifikansi Return on equity 0,168 Earning per share 0,722 Firm size 0,938 Operating cash flow 0,711 Sumber: lampiran 17 Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan pada Tabel 4.7, tingkat signifikansi berada di atas 0,05 dimana nilai Signifikan return on equity ROE sebesar 0,168, earning per share EPS sebesar 0,722, firm size sebesar 0,938, operating cash flow sebesar 0,71, maka model regresi ini tidak terdapat heterokedastisitas. 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh return on equity ROE, 44 earning per share EPS, firm size , operating cash flow terhadap return saham perusahaan Indeks Kompas100 tahun 2011-2015. Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel B Nilai signifikansi -0,54303 Return on equity 0,22575 0,083 Earning per share -0,00010 0,027 Firm size -0,06450 0,066 Operating cash flow 0,05689 0,012 Sumber: lampiran 13 Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan regresi dari hasil tersebut sebagai berikut: Y = -0,54303 + 0,22575X 1 + -0,00010X 2 - 0,6450X 3 + 0,05689X 4 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Regresi Linier Berganda No Nama Variabel Keterangan 1 Return on equity Tidak signifikan 2 Earning per share Signifikan 3 Firm size Tidak signifikan 4 Operating cash flow Signifikan Sumber: lampiran 13 1 Pengaruh ROE X1 terhadap return saham Y Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa kofisien β 1 sebesar 0,22575 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,083 lebih dari taraf nyata 0,05 maka H1 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variable return on equity ROE berpengaruh positif tidak signifikan atau dengan kata lain tidak berpengaruh 45 terhadap return saham yang artinya return on equity di dalam perusahaan tidak mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat return saham. 2 Pengaruh EPS X2 terhadap return Saham Y Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa koefisien β 2 sebesar -0,00010 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,027 kurang dari taraf nyata 0,05 maka H2 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel earning per share berpengaruh negatif signifikan pada return saham atau dengan kata lain semakin rendah tingkat earning per share pada perusahaan maka semakin tinggi tingkat return saham. 3 Pengaruh firm size X3 terhadap return saham Y Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada table 4.8 terlihat bahwa koefisien β 3 sebesar -0,06450 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,066 lebih dari taraf nyata 0,05 maka H3 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variable firm size berpengaruh negatif tidak signifikan atau dengan kata lain tidak berpengaruh terhadap return saham yang artinya firm size tidak mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat return saham. 4 Pengaruh operating cash flow X4 terhadap return saham Y Berdasarkan hasil regresi linier berganda yang disajikan pada tabel 4.8 terlihat bahwa koefisien β 4 sebesar 0,05689 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,012 kurang dari taraf nyata 0,05 maka H4 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel operating cash flow berpengaruh positif pada return saham atau dengan kata lain semakin tinggi 46 tingkat operating cash flow pada perusahaan maka semakin tinggi tingkat return saham.

4.3.2 Uji Kelayakan Model Uji F

Uji kelayakan model uji F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat dan untuk mengetahui model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak uji atau tidak. 1. Jika sig 0,05 maka return on rquity, earning per share, firm size , operating cash flow tidak berpengaruh pada return saham. 2. Jika sig ≤ 0,05 maka return on equity, earning per share, firm size, operating cash flow berpengaruh signifikan pada return saham. Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 4.10 Uji Kelayakan Model Uji F No Model Nilai Signifikan 1 Regresi 0,006 Sumber: Lampiran 13 Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh nilai dari signifikansi 0,006 yang lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini layak digunakan dalam penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa secara serempak return on equity ROE, earning per share EPS, firm size, operating cash flow berpengaruh signifikan pada return saham. 47

4.4 Pembahasan Hasil

4.4.1 Pengaruh ROE terhadap return saham pada Perusahaan Indeks Kompas

100 Periode 2011-2015 Berdasarkan hasil perhitungan yang di tunjukkan pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi 0,083 0,05 dan koefisien β 1 sebesar 0,22575 dengan arah positif. Hal ini menunjukkan bahwa return on equity berpengaruh positif tidak signifikan atau dengan kata lain return on equity tidak berpengaruh terhadap return saham. Maka hipotesis pertama yang telah dirumuskan tidak sesuai dengan hasil penelitian, sehingga H 1 ditolak. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan Komala 2013, Yeye dan Tri 2011, Wang 2012, dan Olowoniyi dan Ojenike 2012 , Kabajeh et al 2012 , Santoso 2013 , Komala 2013 , Khan 2012 , Jabbari 2014 , Haque 2013 yang menyatakan bahwa return on equity mampu mempengaruhi return saham. Namun hasil penelitian ini memperkuat penelitian dari Safrizal, dkk 2012, Fardiansyah , dkk 2016, Wahyuni 2013 dan Zunaini 2016 dalam penelitiannya menemukan bahwa bahwa returm on equity tidak berpengaruh terhadap return saham. Return on equity ROE dapat menjadi besar oleh karena labanya meningkat atau modalnya menurun Wiagustini, 2010:87. Modal menurun pada suatu perusahaan memungkinkan untuk perusahaan tersebut berhutang. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa return on equity tidak berpengaruh terhadap return saham berarti tinggi rendahnya return on equity tidak akan mempengaruhi investor

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, economic value added, return on investment, dan earning pershare terhadap return yang diterima pemegang saham (studi empiris pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia)

0 9 123

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earning Per Share

3 21 95

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PEMBENTUK INDEKS KOMPAS 100

0 0 6

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share Terhadap Return saham pembentuk Indeks Kompas 100 - Repository UM Pontianak

0 0 13

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS KOMPAS 100 - Repository UM Pontianak

0 0 27