Uji Autokorelasi Uji Multikolinearitas

33 dari gejala multikolinier. Jika suatu model regresi yang mengandung gejala multikolinier dipaksakan untuk digunakan, maka akan memberikan hasil prediksi yang menyimpang. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinearitas. Adanya gejala multikolinier sering diindikasikan oleh R 2 yang sangat besar atau uji F yang signifikan, tetapi variabel bebas yang signifikan melalui uji parsial t sedikit atau mungkin tidak ada.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians homogen. Jika suatu model regresi yang mengandung yang mengandung gejala heteroskedastis akan memberikan hasil prediksi yang menyimpang.

3.9.3 Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Uji F disebut juga uji bersama-sama atau uji Anova. Uji ini digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Jika Fhitung Ftabel, maka model regresi dikatakan signifikan, sebaliknya jika Fhitung Ftabel maka model regresi dikatakan tidak signifikan. Selain 34 membandingkan Fhitung dengan Ftabel, pengaruh variabel bebas secara bersama- sama dapat dilihat dari kolom signifikansi pada tabel Anova. Pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama dikatakan signifikan apabila angka pada kolom signifikansi Anova α 0,05 dan sebaliknya apabila angka signifikansi α 0,05 maka pengaruh semua variabel bebas secara bersama-sama tidak signifikan.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Return On Equity dan Managerial Ownership Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 46 97

Pengaruh ukuran perusahaan, Leverage, economic value added, return on investment, dan earning pershare terhadap return yang diterima pemegang saham (studi empiris pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia)

0 9 123

Pengaruh faktor fundamental perusahaan terhadap beta saham syariah (studi pada Jakarta Islamic Index tahun 2004-2010)

1 8 168

Pengaruh Economic Value Added (EVA), Earning Per Share (EPS), Return On Asset (ROA) dan ukuran perusahaan (FIRM SIZE) terhadap harga saham: studi pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012

0 30 165

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Earning Per Share

3 21 95

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

PENGARUH RETURN ON ASSET, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PEMBENTUK INDEKS KOMPAS 100

0 0 6

Pengaruh Return On Asset, Return On Equity dan Earning Per Share Terhadap Return saham pembentuk Indeks Kompas 100 - Repository UM Pontianak

0 0 13

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS KOMPAS 100 - Repository UM Pontianak

0 0 27