1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis minimalisasi biaya obat anestesi umum target controlled inhalational anesthesia sevofluran dengan target
controlled infusion propofol pada pasien yang menjalani operasi bedah mayor
onkologi di RSUP Sanglah.
1.3.1 Tujuan khusus
Untuk membandingkan biaya obat anestesi umum pada pasien ASA I dan ASA II yang menjalani operasi bedah mayor onkologi dengan tehnik anestesi
umum target controlled inhalational anesthesia sevofluran dengan target controlled infusion
propofol.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam dunia
kedokteran khususnya anestesi dalam penerapan teknik anestesi umum pada operasi bedah onkologi mayor untuk menekan biaya anestesi,
menjaga kestabilan hemodinamik dan mempersingkat waktu pulih sadar.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar pemilihan tehnik anestesi
umum untuk menekan biaya obat anestesi dan untuk lebih lanjut dapat digeneralisir pemakainya pada jenis operasi lainya.
2. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi para pengambil
kebijakan, baik ditingkat nasional, provinsi dan kabupaten maupun di rumah sakit dalam mengembangkan sistem pelayanan kesehatan
berdasarkan kajian farmakoekonomi, dalam rangka pemilihan dan penggunaan obat yang efektif dan efesien khususnya dibidang pelayanan
anestesi.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Setiap orang mempunyai hak
dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan
yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Rumah sakit sebagai organisasi publik
diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Namun disisi lain rumah sakit secara umum dihadapkan pada
masalah pembiayaan, dalam arti alokasi anggaran yang tidak memadai sedangkan pendapatan dari penerimaan masih rendah dan tidak boleh digunakan secara
langsung.Kondisi ini akan memberikan dampak serius bagi pelayanan kesehatan di rumah sakit karena sebagai organisasi yang beroperasi setiap hari, likuiditas
keuangan merupakan hal utama dan dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya Yudianto dkk, 2009.
Sektor kesehatan memasuki abad ke-21 ditandai dengan globalisasi seperti meningkatnya jumlah penduduk, kemajuan ilmu dan teknologi dibidang kesehatan
dan meningkatnya permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini mengakibatkan biaya pelayanan kesehatan dari hari ke hari semakin tinggi. Disisi