commit to user Syam dalam Eko Susilo, 1993:16 menambahkan bahwa pendidikan
adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rokhani pikir, cipta, karsa, dan budi
nurani dan jasmani penghindaran serta keterampilan. Pendidikan merupakan milik siapa saja, terutama pada anak-anak yang masih usia sekolah, dengan
pendidikan dari awal akan meningkatkan kualitas manusia dalam mengatisipasi perkembangan zaman yang semakin maju.
c. Nilai Pendidikan Sosial
Selaras dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial, maka tiap individu ingin mengadakan hubungan komunikasi, interaksi dengan individu lain
menunjuk pada keinginan saling mengenal antarindividu dalam pergaulan. Pengertian pergaulan atau interaksi sosial menurut Ahmadi 1990: 25 adalah
“Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara 2 individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
kelakuan individu yang lain atau sebaliknya”. Menurut Gunarso dan Yulia 2001: 49, bahwa “pergaulan yang
sebenarnya diperlukan demi penyempurnaan martabat manusia, tidak selalu mengarah ke kehidupan yang positif dalam rangka pembangunan mental akan
tetapi sebaliknya sering berakibat negatif yang menghambat kelancaran hidup sosial”.
Perkembangan sosial dorongan manusia untuk ingin masuk pada lingkungan masyarakat sangat kuat, individu ingin keluar dari lingkungan
keluarga dan memasuki lingkungan sosial di tengah-tengah masyarakat. Dalam
commit to user hal ini Gunarso dan Yulia 2001: 59 berpendapat bahwa dalam diri manusia atau
individu timbul keinginan bergaul secara lebih bebas, bergaul dengan teman- teman pria atau wanita. Manusia dapat bergaul dengan bebas tetapi tidak boleh
mengabaikan tanggung jawab sosial apalagi melanggar peraturan agama dan peraturan masyarakat.
Manusia dalam kehidupan sosialnya agar dapat diterima dalam lingkungan masyarakat harus dapat bersikap dewasa. Sarwono 2002: 38 menyatakan bahwa
ada enam penyesuaian diri yang harus dilakukan seorang individu untuk bersikap dewasa yaitu: 1 menerima dan mengintegrasikan pertumbuhan badannya dalam
kepribadian, 2 menentukan peran dan fungsi seksualnya dalam kebudayaan di mana individu berada, 3 mencapai kedewasaan dengan kemandirian,
kepercayaan diri dan kemampuan untuk menghadapi kehidupan, 4 mencapai posisi yang diterima masyarakat, 5 mengembangkan hati nurani, tanggung
jawab, moralitas dan nilai-nilai yang sesuai dengan lingkungan dan kebudayaan, 6 memecahkan problem-problem nyata dalam pengalaman sendiri dan kaitannya
dengan lingkungan. Orang bermasyarakat ada ikatan ketergantungan pada sesama dalam
menjalin komunikasi. Selain itu, ada dua orientasi hubungan secara vertikal dan individual. Rasa simpati dan empati memiliki hubungan yang erat. Ketertarikan
seseorang terhadap orang lain akan mendorong orang yang bersangkutan dapat memproyeksikan dirinya ke dalam peranan orang lain sehingga komunikasi dapat
berjalan efektif. Kebalikannya, rasa simpati dan empati tidak dimiliki antara
commit to user sumber dan penerima menimbulkan jurang pemisah yang membuat komunikasi
tidak berjalan efektif. Komunikasi dikatakan berjalan efektif apabila informasi yang disampaikan
oleh individu ke individu lainnya dapat dipahami dan mengerti, kemudian dilanjutkan dengan sikap dan perilaku sesuai informasi yang disampaikan.
Informasi yang dipahami dan dimengerti oleh penerima pesan merupakan faktor penting dalam komunikasi.
d. Nilai Pendidikan Ekonomi