commit to user televisi atau publik-publik “tak dikenal” yang membaca atau mendengarkan
secara pribadi; 7. Prinsip-prinsip penilaian formal, dasar-dasar penilaian estetik dan ekstra-
estetik bagi seniman-seniman, kritikus-kritikus, dan audiens-audiens; 8. Nilai-nilai kultural yang luas yang menopang seni dalam masyarakat, seperti
asumsi mengenai fungsi keberadaban seni, kemampuannya untuk memperluas emosi, mengatasi prasangka, atau memproduk solidaritas sosial.
Pengaranglah, melalui kemampuan intersubjektivitasnya yang menggali kekayaan masyarakat, memasukkannya ke dalam karya sastra, yang kemudian
dinikmati oleh pembaca. Kekayaan suatu karya sastra berbeda-beda, pertama, tergantung dari kemampuan pengarang dalam melukiskan hasil pengalamannya.
Kedua, yang jauh lebih penting sebagaimana dijelaskan melalui teori resepsi, adalah kemampuan pembaca dalam memahami suatu karya astra. Pada umumnya
para pengarang yang berhasil adalah para pengamatan sosial sebab merekalah yang mampu untuk mengkombinasikan antara fakta-fakta yang ada dalam
masyarakat dengan ciri-ciri fiksional. Dengan kalimat lain, pengarang merupakan indikator penting dalam menyebarluaskan keberagaman unsur-unsur kebudayaan,
sekaligus perkembangan tradisi sastra Ratna, 2004: 334.
3. Langkah Kerja dalam Pendekatan Sosiologi
Semi 1993: 75 menyatakan bahwa langkah kerja dalam pendekatan sosiologi dalam penelitian sastra memanfaatkan pendekatan sosiologi, yaitu
sebagai berikut: 1 Hal yang dibicarakan paling dulu adalah mengenai sosok pengarang, ego
sosial yang ada dalam karya sastra. 2 Masalah penting yang dibahas mengenai pengarang adalah falsafah yang
dianut, idiologi politik, status sosial, pendidikan, dan sosiologinya.
commit to user 3 Aspek instrinsik karya sastra dikaitkan dengan kepentingan masyarakat serta
misi karya sastra dalam meningkatkan taraf kehidupan. 4 Resepsi, kesan, dan sambutan masyarakat terhadap karya sastra mengenai nilai
didaktisnya dalam unsur moral. 5 Pengaruh karya sastra terhadap pengarang dan pembaca masyarakat.
6 Hal yang mendapat kajian adalah tata nilai, etika, budaya, dan falsafah yang ada dalam karya sastra.
Langkah kerja pendekatan sosiologi sastra tersebut diterapkan dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1 Peneliti memahami sosok diri pengarang melalui karya-karya lain, ulasan tentang Gus Tf Sakai yang diperoleh dari buku-buku yang mengulas tentang
pengarang dan dari surat kabar dan internet. 2 Peneliti berusaha memahami falsafah yang dianut, idiologi politik, status
sosial, pendidikan, dan sosiologi Gus Tf Sakai. 3 Peneliti menganalisis unsur instrinsik karya sastra dikaitkan dengan
kepentingan masyarakat. 4 Peneliti menganalisis nilai-nilai pendidikan dalam novel untuk menemukan
tata nilai, etika, budaya, dan falsafah yang ada dalam novel Ular Keempat.
4. Makna Nilai Pendidikan
Menurut Herman J. Waluyo 2002: 27 makna nilai yang diacu dalam karya sastra adalah kebaikan yang ada dalam makna karya sastra bagi kehidupan
seseorang. Hal ini berarti bahwa dengan adanya berbagai wawasan yang terdapat
commit to user dalam karya sastra, khususnya novel mengandung bermacam-macam nilai
kehidupan yang sangat bermanfaat bagi pembaca.
5. Nilai-nilai Pendidikan Sosiologi Sastra