60 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas
Instrumen tes harus memenuhi kriteria yang baik, dalam upaya untuk mendapatkan data yang akurat. Instrumen yang digunakan diuji
cobakan terlebih dahulu diluar sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Sebelum melakukan uji coba diluar sampel, penulis melakukan validitas isi terlebih dahulu terhadap kesesuaian isi yang terkandung
dalam butir tes. Apakah butir soal tersebut telah mewakili secara representatif baik dari segi kurikulum, indikator kemampuan berpikir
kritis matematis dan bahasa yang sesuai dengan peserta didik. Uji validitas isi dilakukan dengan daftar ceklis yang dilakukan oleh tiga
validator yaitu dua dari dosen matematika yaitu Fraulein Intan Suri, M.Si dan Indah Resti Ayuni Suri, M.Si serta satu guru bidang studi
matematika di SMP N 1 Buay Bahuga yaitu Hesty Trianasari, S.Pd. Berdasarkan pengujian validitas oleh validator ada beberapa pendapat
diantaranya Ibu Fraulein Intan Suri, M.Si mengemukakan bahwa tanda baca dan bahasa perlu diperbaiki serta butir soal no 3 dan 8
pertanyaanya perlu di
61
perbaiki. Ibu Indah Resti Ayuni Suri, M.Si mengemukakan bahwa penulisan dan tanda baca perlu diperbaiki. Ibu Hesty Trianasari, S.Pd
mengemukakan bahwa instrumen tes sudah sesuai dan layak di uji cobakan. Soal sebelum di validasi dapat dilihat pada Lampiran 21 dan
soal sesudah di validasi dapat dilihat pada Lampiran 22. Berdasarkan hasil pengujian terhadap 8 butir soal tersebut, diperoleh kesimpulan
bahwa semua butir soal dapat digunakan dalam pengumpulan data kemampuan berpikir kritis matematis.
Selanjutnya soal tersebut diuji cobakan diluar sampel penelitian. Untuk menganalisis validitas butir soal penulis melakukan uji coba pada
kelas IX.3 di SMP N 1 Buay Bahuga yang berjumlah 25 orang responden. Untuk menguji validitas soal tersebut penulis menggunakan
rumus korelasi Karl Pearson. Perhitungan validitas tersebut dapat dilihat pada Lampiran 5, kemudian perhitungan tersebut dirangkum
pada tabel berikut. Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Butir Soal Kesimpulan
1 0,445
0,396 Valid 2
0,630 0,396 Valid
3 0,257
0,396 Tidak Valid 4
0,719 0,396 Valid
5 0,598
0,396 Valid 6
0,452 0,396 Valid
7 0,137
0,396 Tidak Valid 8
0,266 0,396 Tidak valid
Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal terhadap 8 butir soal yang diuji cobakan, terdapat 3 butir soal yang tidak valid karena
koefisien r
hitung
butir 3, 7, 8 koefisien r
hitung
soal tersebut adalah 1, 2, 4, 5, 6 hal ini berarti 5 soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis
2. Uji Reliabilitas Setelah butir soal dilakukan uji validitas selanjutnya butir soal
diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
instrumen dapat dipercaya. Berdasarkan soal yang diujik soal valid dengan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
rumus Cronbach Alpha sedangkan perhitungan
pada Lampiran 6 dengan mengg nilai r
11
= 0,71 0,70 dan interpretasinya adalah reliabel, sehingga dapat disimpulkan
bahwa 8 soal tersebut reliabel. 3. Uji Tingkat Kesukaran
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini dilakukan untuk mengkaji soal- soal tes kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan tingkat
kesulitannya, apakah soal tersebut dikategorikan sukar, sedang dan Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal terhadap 8 butir soal
yang diuji cobakan, terdapat 3 butir soal yang tidak valid karena
hitung
r
tabel
, Dimana r
tabel
= 0,396. Butir soal tersebut adalah butir 3, 7, 8 sedangkan 5 butir soal tergolong valid karena nilai
hitung
tersebut adalah 1, 2, 4, 5, 6 hal ini berarti 5 soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis
Reliabilitas ah butir soal dilakukan uji validitas selanjutnya butir soal
diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga
instrumen dapat dipercaya. Berdasarkan soal yang diujik soal valid dengan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan
Cronbach Alpha didapat nilai r
11
= 0,72 karena perhitungan uji reliabilitas keseluruhan soal dapat dilihat
pada Lampiran 6 dengan menggunakan rumus Cronbach 0,71 karena r
11
0,70 dan interpretasinya adalah reliabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa 8 soal tersebut reliabel.
Kesukaran Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
soal tes kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan tingkat kesulitannya, apakah soal tersebut dikategorikan sukar, sedang dan
62
Berdasarkan hasil perhitungan validitas soal terhadap 8 butir soal yang diuji cobakan, terdapat 3 butir soal yang tidak valid karena
= 0,396. Butir soal tersebut adalah sedangkan 5 butir soal tergolong valid karena nilai
r
tabel
, butir
tersebut adalah 1, 2, 4, 5, 6 hal ini berarti 5 soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
ah butir soal dilakukan uji validitas selanjutnya butir soal diujikan reliabilitasnya. Tujuan dari pengujian reliabilitas adalah untuk
mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga instrumen dapat dipercaya. Berdasarkan soal yang diujiksan terdapat 5
soal valid dengan perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan karena r
11
0,70, uji reliabilitas keseluruhan soal dapat dilihat
Cronbach Alpha didapat
0,70 dan interpretasinya adalah reliabel, sehingga dapat disimpulkan
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini dilakukan untuk mengkaji soal tes kemampuan berpikir kritis matematis berdasarkan tingkat
kesulitannya, apakah soal tersebut dikategorikan sukar, sedang dan
Adapun hasil analisis tin tabel berikut.
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Butir Soal 1
2 3
4 5
6 7
8
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 7 terhadap 8 soal butir yang diuji cobakan terlihat bahwa 2 soal yang
tergolong dalam kategori sukar P butir soal terkategori sedang 0,30 P 0,70, butir soal tersebut adalah 1, 2,
4, 6, 7, 8. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran ujicoba tes kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan 6 soal dengan
tingkat kesukaran sedang karena butir soal tingkat kesulitannya sedang, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Butir soal yang terlalu mudah atau sulit sama tidak baiknya karena keduanya tidak dapat membedakan antara peserta didik kelompok tinggi
dan peserta didik kelomp Adapun hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Butir Soal TIngkat Kesukaran
Keterangan 0,57
Sedang 0,46
Sedang 0,28
Sukar 0,45
Sedang 0,26
Sukar 0,54
Sedang 0,44
Sedang 0,40
Sedang
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 7 terhadap 8 soal butir yang diuji cobakan terlihat bahwa 2 soal yang
tergolong dalam kategori sukar P ≤ 0,3 yaitu butir soal 3, 5. Selain itu 6 butir soal terkategori sedang 0,30 P 0,70, butir soal tersebut adalah 1, 2,
4, 6, 7, 8. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran ujicoba tes kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan 6 soal dengan
tingkat kesukaran sedang karena butir soal yang baik adalah yang tingkat kesulitannya sedang, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Butir soal yang terlalu mudah atau sulit sama tidak baiknya karena keduanya tidak dapat membedakan antara peserta didik kelompok tinggi
dan peserta didik kelompok rendah. 63
gkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Keterangan
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran pada Lampiran 7 terhadap 8 soal butir yang diuji cobakan terlihat bahwa 2 soal yang
≤ 0,3 yaitu butir soal 3, 5. Selain itu 6 butir soal terkategori sedang 0,30 P 0,70, butir soal tersebut adalah 1, 2,
4, 6, 7, 8. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran ujicoba tes kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan 6 soal dengan
yang baik adalah yang tingkat kesulitannya sedang, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Butir soal yang terlalu mudah atau sulit sama tidak baiknya karena keduanya tidak dapat membedakan antara peserta didik kelompok tinggi
64
4. Uji daya Beda Uji daya beda dilakukan untuk mengkaji sejauh mana instrumen
soal dapat membedakan peserta didik yang termasuk dalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat atau tinggi prestasinya. Adapun
hasil analisis daya beda butir soal tes kemampuan berpikir kritis matematis dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Daya Beda Butir Soal
Butir Soal Daya Pembeda Keterangan
1 0,249
Cukup 2
0,213 Cukup
3 0,162
Jelek 4
0,283 Cukup
5 0,354
Cukup 6
0,286 Cukup
7 0,128
Jelek 8
0,086 Jelek
Berdasarkan perhitungan daya beda butir soal pada Lampiran 8, menunjukkan bahwa terdapat 4 butir soal dengan kategori daya beda
cukup 0,20 D ≤ 0,40 yaitu butir soal 1, 2, 4, 5, 6, dan 4 butir soal dengan daya beda jelek D ≤ 0,20 yaitu butir soal 3, 7, 8. Berdasarkan
hasil analisi daya beda uji coba tes kemampuan berpikir kritis matematis yang digunakan 5 soal dengan daya beda cukup, artinya dari segi
kesanggupan soal-soal tes tersebut dapat membedakan peserta didik yang termasuk kedalam kategori lemah atau rendah dan kategori kuat
atau tinggi prestasinya.
65
5. Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Hasil perhitungan valliditas, uji tingkat kesukaran, daya beda dan
reliabilitas instrument dirangkum dalam tabel berikut: Tabel 4.4
Kesimpulan Instrumen Soal
Butir Soal Validitas
Indeks Kesukaran Daya Pembeda
1
Valid Sedang
Cukup
2
Valid Sedang
Cukup
3
Tidak Valid Sukar
Jelek
4
Valid Sedang
Cukup
5
Valid Sukar
Cukup
6
Valid Sedang
Cukup
7
Tidak Valid Sedang
Jelek
8
Tidak valid Sedang
Jelek
Berdasarkan tabel perhitungan validitas, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas soal, maka dari 8 soal yang diuji cobakan penulis mengambil
5 butir soal yaitu butir soal 1, 3, 4, 5, 6, karena 5 soal tersebut memenuhi indikator kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
B. Deskripsi Data Amatan Perhitungan data kemampuan berpikir kritis matematis dilakukan