Uji Lanjut Pasca Jika hasil Anova tolak H

JKG = JKT – KTK = F hitung = Jika F hit ≤ F tabel Keterangan : JKT = Jumlah Kuadrat Total pengamatan ke = total semua pengamatan Nk = banyaknya anggota secara keseluruhan JKG = Jumlah Kuadrat Galat JKK = Jumlah Kuadrat Kelompok = total semua pengamatan dalam contoh dari populasi ke-i n = banyaknya KTG = Kuadrat Tengah Galat KTK = Kuadrat Tengah Kelompok

d. Uji Lanjut Pasca Jika hasil Anova tolak H

mengetahui pasangan perlakuan yang berbeda nyata. Ada banyak uji lanjut anova, dalam penelitian ini akan digunakan Uji metode ini yang mudah digunakan dan paling ketat. – JKK KTG = F tabel = F α,dbk, tabel , maka H diterima. JKT = Jumlah Kuadrat Total pengamatan ke-j dari populasi ke-e = total semua pengamatan banyaknya anggota secara keseluruhan JKG = Jumlah Kuadrat JKK = Jumlah Kuadrat Kelompok = total semua pengamatan dalam contoh dari populasi i n = banyaknya pengamatan KTG = Kuadrat Tengah Galat KTK = Kuadrat Tengah Uji Lanjut Pasca Anova Jika hasil Anova tolak H , maka dilakukan uji lanjut untuk mengetahui pasangan perlakuan yang berbeda nyata. Ada banyak uji lanjut anova, dalam penelitian ini akan digunakan Uji metode ini yang mudah digunakan dan paling ketat. 57 α,dbk, dbg = total semua pengamatan dalam contoh dari populasi , maka dilakukan uji lanjut untuk mengetahui pasangan perlakuan yang berbeda nyata. Ada banyak uji lanjut anova, dalam penelitian ini akan digunakan Uji Scheffe, karena Langkah- metode Scheffe ialah: 1. Identifikasikan semua pasangan komprasi rerata yang ada. Jika terdapat k perlakuan, 2. Rumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi Hipotesis nol tersebut berbentuk : H 3. Tentukan tingkat signifikansi α pada umumnya α yang dipilih sama dengan uji analisis 4. Carilah nilai F i-j = Dengan: F i-j = nilai F j; = rerata pada sampel ke = rerata pada sampel ke RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari variansi; = ukuran sampel ke = ukuran sampel ke 5. Tentukan daerah kritis dengan formula berikut DK = {F|F k -langkah yang ditempuh pada yang ditempuh pada Identifikasikan semua pasangan komprasi rerata yang ada. Jika terdapat k perlakuan, maka ada pasangan rerata. Rumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi Hipotesis nol tersebut berbentuk : H : µ i = µ j Tentukan tingkat signifikansi α pada umumnya α yang dipilih sama dengan uji analisis varianinya. Carilah nilai statistik uji F dengan menggunakan formula = nilai F obs pada pembandingan perlakuan ke-i dan perlakuan ke = rerata pada sampel ke-i = rerata pada sampel ke-j RKG = rerata kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis = ukuran sampel ke-i; = ukuran sampel ke-j; Tentukan daerah kritis dengan formula berikut : DK = {F|F k-1 F α;k-1, N-k } 58 langkah yang ditempuh pada yang ditempuh pada Identifikasikan semua pasangan komprasi rerata yang ada. Jika terdapat k Rumuskan hipotesis nol yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. Tentukan tingkat signifikansi α pada umumnya α yang dipilih sama statistik uji F dengan menggunakan formula berikut: i dan perlakuan ke- perhitungan analisis 6. Tentukan keputusan uji untuk masing 7. Tentukan Hipotesis dari uji H : µ i = µ j H 1 : µ i ≠ µ j Rumus uji Scheffe F hitung = Kriteria uji: Jika F F α,dbk, dbg Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H : = = H 1 : yang Tentukan keputusan uji untuk masing-masing komparasi Tentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada. Hipotesis dari uji Scheffe adalah sebagai berikut: Scheffe sebagai berikut: , F tabel = F α,dbk, dbg α,dbk, dbg , maka H ditolak. 39 Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: = k Rata-rata kemampuan berpikir kritis kelas model student facilitator and explaining, student facilitator and explaining papan statistik, dan model konvensional di SMPN 1 Buay Bahuga tahun ajaran 20162017 adalah untuk i j Terdapat minimal satu pasang model BAB IV 59 60 masing komparasi ganda. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa student facilitator and explaining, model student facilitator and explaining berbantuan media papan statistik, dan model konvensional di SMPN 1 Buay Bahuga tahun ajaran 20162017 adalah sama. Terdapat minimal satu pasang model 60 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Uji Coba Instrumen 1. Uji Validitas

Instrumen tes harus memenuhi kriteria yang baik, dalam upaya untuk mendapatkan data yang akurat. Instrumen yang digunakan diuji cobakan terlebih dahulu diluar sampel penelitian. Uji coba tes dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Sebelum melakukan uji coba diluar sampel, penulis melakukan validitas isi terlebih dahulu terhadap kesesuaian isi yang terkandung dalam butir tes. Apakah butir soal tersebut telah mewakili secara representatif baik dari segi kurikulum, indikator kemampuan berpikir kritis matematis dan bahasa yang sesuai dengan peserta didik. Uji validitas isi dilakukan dengan daftar ceklis yang dilakukan oleh tiga validator yaitu dua dari dosen matematika yaitu Fraulein Intan Suri, M.Si dan Indah Resti Ayuni Suri, M.Si serta satu guru bidang studi matematika di SMP N 1 Buay Bahuga yaitu Hesty Trianasari, S.Pd. Berdasarkan pengujian validitas oleh validator ada beberapa pendapat diantaranya Ibu Fraulein Intan Suri, M.Si mengemukakan bahwa tanda baca dan bahasa perlu diperbaiki serta butir soal no 3 dan 8 pertanyaanya perlu di

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Model Pembelajaran Kooperatif Student Facilitator and Explaining (SFE) dengan Peta Konsep dalam Peningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Kuasi Eksperimen di SMP Jayakarta)

0 2 225

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

1 6 25

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 25

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IVC SD Muh

0 2 18

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IVC SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta Tahun 2012/2013.

0 2 10

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MELALUI PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING Upaya Peningkatan Kemampuan Berfikir Kritis Melalui Penerapan Model Student Facilitator And Explaining Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas IVC SD Muh

0 0 16

Skripsi Student Facilitator and Explaining\BAB 1

0 1 13

PENGARUH PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN PERCAYA DIRI SISWA

0 0 18

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 2 SOMAGEDE

0 0 17