Kriteria disebut wanita sebagai orang tua tunggal Tidak nafsu makan Gangguan Pencernaan Pertumbuhan badan yang terganggu

Berdasarkan pengalaman, ternyata kaum wanita mampu memainkan kedua peran tersebut. Menurut SPOTNEWS Ibu Tunggal seringkali tidak dipandang sama dengan keluarga utuh yang lengkap dengan Ayah dan Ibu. Keluarga Ibu tunggal cenderung dipandang prejudice, jika ibu tunggal muda, cantik dan berhasil dari sisi materi, gosip negatif dan sinis akan melingkupi percakapan harian tentang dia di daerah tempat tinggalnya. Lingkungan sekitar akan mengabaikan kalau ibu tunggal tadi selain cantik, muda dan berhasil juga http:spotnews.singleparents.comartikel.htm.200508 Penetapan dan peringatan tanggal 21 Maret sebagai hari orang tua tunggal sedunia yang diadakan sejak tahun 1984. Bertujuan untuk memonumentalkan hari orang tua tunggal telah ada sejak tahun 1957, tatkala berdirinya kolaborasi sebuah organisasi “Parents Without Partners”, yang diprakasai Janice Moglen, seorang ibu tunggal dengan dua orang anak menetapkan hari orang tua tunggal sebagai variasi dari hari ibu dan hari ayah di dalam artikel yang ditulisnya, yang kemudian disepakati mulai tahun 1984 bulan Maret tanggal dijadikan hari orang tua tunggal. http:spotnews.singleparents.comartikel.htm.200508

2. Kriteria disebut wanita sebagai orang tua tunggal

a. Mencukupi kebutuhan finansial keluarga seorang diri b. Memiliki suami tetapi tidakberdaya ketika diuji dengan suatu penyakit yang menyebabkan suami tidak dapat memberikan nafkah terhadap keluargannya. c. Perceraian. d. Berpisah karena takdir-Nya kematian. Berdasarkan uraian di atas, dapat diartikan bahwa wanita sebagai orang tua tunggal adalah pilihan hidup yang dipilih seorang ibu dengan seluruh konsekuensi yang harus diterima dan dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga wanita sebagai orang tua tunggal selalu menerima kenyataan menjalankan multi perannya di dalam keluarga dan selalu berusaha secara mandiri dan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan anaknya bukan hanya secara finansial saja tetapi juga karakteristik individunya, ketidakberdayaan suami ketika diuji dengan suatu penyakit yang menyebabkan suami tidak dapat memberikan nafkah terhadap keluargannya, perceraian dan berpisah karena takdir-Nya kematian.

3. Penyebab wanita menjadi orang tua tunggal

Menurut majalah Nikah No.3 Vol.6, thn 2007 secara umum bahwa asal dari kepemimpinan dalam keluarga pada dasarnya ditangan suami. Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ : 34, “Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita, dengan keutamaan yang Allah berikan kepada sebagian mereka atas sebagian lain, dan karena apa yang mereka nafkahkan dari harta mereka…” Artinya, Islam tidak membenarkan kepemimpinan dalam sebuah masyarakat, hingga sebuah rumah tangga, bila dipegang oleh wanita, idealnya seorang suami adalah sebagai pemimpin dalam sebuah rumah tangga, namun adakalanya kepemimpinan dipegang seorang wanita, hal itu terpaksa dilakukan oleh wanita ketika suami tidak atau kurang bisa memegang kendali penuh dalam kehidupan keluargannya. Penyebab terjadinya wanita memegang kendali penuh dalam keluarga pun sangat beragam, dari mulai ketidakberdayaan suami ketika diuji dengan suatu penyakit yang menyebabkan suami tidak dapat memberikan nafkah terhadap keluargannya, perceraian, atau berpisah karena takdir-Nya yaitu ada satu fihak suami yang meninggalkan dunia fana terlebih dahulu dibanding isterinya dan hal- hal lainnya. Ketika wanita ditinggal oleh suaminya maka kendali penuh dalam keluarga dipegang oleh isteri, sejak kematian suami, seorang ibu sekalipun dirinya wanita harus pula menduduki posisi sang ayah dan bertanggung jawab dalam menjaga perilaku serta kedisiplinan anaknya, isteri berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup anak-anak dan keluarganya, dan tidak sedikit pula wanita yang akhirnya memutuskan untuk tetap menjanda dan tidak mencari suami lagi sampai akhir hayat mereka. Dalam kehidupan manusia sehari-hari manusia pasti dihadapkan atas berbagai pilihan yang terkadang terasa berat, tetapi mau tidak mau harus dijalani ketika seorang wanita isteri harus menjalankan multi peran, menerima kenyataan yang berpisah dari suami, harus menghadapi permasalahan ekonomi, pendidikan anak, psiko seksual, ritual keagamaan, cara mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan keluarga, dan berusaha menguatkan anggota keluarga atas persoalan yang dihadapi hanya seorang diri. Menurut Qaimi 2003 beberapa penyebab seorang wanita menjadi orang tua tunggal adalah :

a. Kematian

Kematian memang menimbulkan pengaruh yang negatif terhadap perasaan dan kejiwaan dalam rumah tangga. Kehancuran rumah tangga sebagai akibat dari kematian, merupakan sebuah kehilangan yang teramat berat. Adalah manusiawi bila seseorang yang kehilangan orang yang dicintainya menjadi bingung dan gelisah. Kematian disini dapat berarti terpisahnya suami-istri karena takdir yang telah ditentukan dan menjadi sebuah kata yang menakutkan dan mengerikan bagi mereka yang meyakini bahwa kematian merusak kebahagiaan. Juga, bagi mereka yang tak meyakini adannya kehidupan lain setelah kehidupan dunia ini. Bagi anak yang masih kecil dan belum memahami hakikat kematian, dan belum mengerti tentang berbagai peristiwa yang akan terjadi setelah kematian itu bukanlah suatu yang begitu berat. Ia mungkin hanya menangis, menjerit, dan meneteskan air mata. Dan itu dilakukannya lantaran adannya tangisan dan jeritan orang lain. Rasa takut akan kematian disebabkan oleh berbagai bayangan dan khayalan manusia mengenai kematian itu sendiri. Adapun pengaruh kematian ayah terhadap seorang anak antara lain sebagai berikut :

1. Tidak nafsu makan

Seorang anak kehilangan ayah atau ibu, sebenarnya telah kehilangan tempat berlindung dan bersandar, ini menyebabkan rasa tidak aman, perasaan semacam ini baik pada anak-anak ataupun dewasa, mengakibatkan melorotnya nafsu makan.

2. Gangguan Pencernaan

Perasaan sedih dan duka pada diri anak, dalam berapa kasus dapat mengganggu sistem pencernaannya, sehingga tak dapat bekerja secara baik dan normal, akibatnya, muncullah berbagai dampak yang lain.

3. Pertumbuhan badan yang terganggu

Karena hilangnya nafsu makan dan tak mengkonsumsi makanan dengan kandungan gizi yang diperlukan tubuh maka pencernaan anak akan mengalami gangguan sehingga tubuhnya tak dapat lagi tumbuh dengan baik. 4. Gerakan tak terkontrol Yang dimaksud disini adalah gerakan syaraf sebagai tanda terjadinya pergolakan jiwa, keinginan tak terpenuhi, dan konstraksi batin. Akibatnya, ia akan menderita. Secara tiba-tiba, ia akan melompat atau kelopak mata dan telingannya bergerak-gerak sendiri tanpa disadari atau tanpa dikehandaki.

5. Perubahan pada raut wajah