dengan masalahnya, menentukan alternatif pemecahan masalah sekaligus menentukan prioritas alternatif yang baik, pelaksanaan pemecahan masalah berdasar
dari alternatif yang dipilih serta melakukan evaluasi.
3. Aspek-aspek kemampuan memecahkan masalah
Menurut Rakhmat, 2001 berhasil tidaknya suatu pemecahan masalah yang dilakukan oleh seseorang dapat diketahui dari beberapa hal, yaitu :
a. Motivasi
Motivasi yang rendah mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas. Semakin besar keinginan dari dalam diri individu
untuk segera memecahkan masalah membuat pemecahan masalah berjalan dengan baik.
b. Kepercayaan dan sikap yang tepat
Asumsi yang tepat terhadap kerangka rujukan yang cermat membantu efektifitas pemecahan masalah. Sifat terbuka terhadap informasi serta
memahami dan mengakui kekeliruan akan mempermudah pemecahan masalah.
c. Fleksibilitas
Keluwesan berpikir dalam melihat permasalahan dari berbagai sisi serta kritis membantu pemecahan masalah.
d. Emosi
Dalam menghadapi masalah tidak disadari emosi sering terlibat di dalamnya, sehingga menyebabkan individu berpikir secara tidak objektif.
Sebagai manusia yang utuh tidak dapat mengesampingkan emosi. Emosi bukan hambatan utama, tetapi bila sudah mencapai intensitas tinggi akan
menimbulkan kesulitan untuk berpikir efisien yang menghambat pemecahan masalah. Para ahli menganjurkan pembelajaran emosi dimulai sejak kecil agar
ada taraf perkembangan selanjutnya emosi terbiasa ditata dan dikontrol dalam menghadapi masalah.
Anderson dalam Paryanti, 2006 mengungkapkan adanya tiga aspek yang berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah, yaitu:
a. Berpikir positif tentang masalah yang dihadapi
Yaitu diharapkan seseorang menjadi pencari masalah, berpikir tentang ketidaknyamanannya dan menanyakan apa yang menyebabkan
ketidaknyamanannya, serta berpikir tentang alternatif pemecahan masalah.
b. Berpikir positif tentang kecakapan diri untuk memecahkan masalah
Yaitu melihat diri sebagai orang yang dapat menyelesaikan masalah, mengetahui sumber kekuatan di luar diri yang bisa membantu memecahkan
masalah, mencari waktu yang cukup untuk memecahkan masalah serta menentukan tujuannya.
c. Berpikir sistematis
Yaitu berhenti dan berpikir, tidak dengan langsung mengambil keputusan, akan tetapi merencanakan langkah-langkah untuk menyelesaikan
masalah.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa aspek-aspek pemecahan masalah meliputi : motivasi, kepercayaan dan sikap yang tepat,
fleksibilitas berpikir dan emosi, berpikir positif tentang masalah yang dihadapi dan tentang kecakapan diri untuk memecahkan masalah, serta berpikir sistematis.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah