Latihan PENDEKATAN KONSELING BERPUSAT PADA KLIEN HUMANISTIK

xxv yang penting dan perlu pada konseling, yaitu empati, perhatian positif tanpa pamrih, dan kecocokan. Pendekatan berpusat pada orang dalam konseling dapat diterapkan untuk berbagai macam permasalahan manusia,termasuk perubahan institusional, hubungan menajemen-pekerja, perkembangan kepemimpinan, membuat keputusan karir, dan diplomasi internasional. Pendekatan ini mempunyai pandangan positif tentang sifat menusia dan terus berevolusi. Keterbatasan pendekatan ini terlalu sederhana, optimistis, santai,dan tidak terfokus untuk klien yang dalam krisis atau klien yang membutuhkan struktur atau arah yang lebih jelas. Pendekatan ini lebih berdasarkan pada sikap ketimbang teknik. Pendekatan ini tidak mempunyai teknik khusus untuk mendatangkan perubahan bagi klien.

C. Latihan

1. Diskusikan dengan teman dalam kelompok tentang pandangan manusia menurut pendekatan konseling person-centered 2. Diskusikan dengan teman dalam kelompok peranan konselor dalam pendekatan konseling person-centered 3. Diskusikan dengan teman dalam kelompok tujuan konseling person-centered 4. Diskusikan dengan teman dalam kelompok teknik-teknik yang digunakan dalam pendekatan konseling person-centered 5. Diskusikan dengan teman dalam kelompok kekuatan dan keterbatasan pendekatan konseling person-centered D. Tes Formatif Tugas Anda menjawab pertanyaan dibawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang benar dari empat alternatif jawaban yang disediakan. 1. Konseling person-centered masuk dalam kelompok : A. Humanistik B. Kognitif C. Psikoanalisis D. Behavioristik 2. Pengembang konseling person-centered adalah: A. Adler B. Sigmund Freud C. Carl Rogers D. Williamson 3. Pendekatan konseling person-centered memandang manusia pada dasarnya: A. Statis, apatis, realistis B. Dinamis, realistis, mekanis C. Positif, konstruktif, realistik D. Realistis, dinamis, regresif xxv i 4. Rogers memandang manusia dari perspektif: A. Filosofis B. Fenomenologis C. Humanis D. Pragmatis 5. Peran konselor dalam pendekatan konseling person-centered adalah A. Sebagai pengajar B. Sebagai penguat C. Sebagai ahli D. Sebagai fasilitator 6. Tujuan dalam konseling person-centered adalah A. Menjadi orang berfungsi penuh B. Menjadi orang bebas neurotik C. Menjadi orang berpikir rasional D. Menjadi orang tidak emosional 7. Pendekatan konseling person-centered mengutamakan A. Teknik B. Kualitas hubungan C. Penggalian masa lampau D. Cara berpikir rasional 8. Tiga kondisi penting dalam pendekatan konseling person-centered,yaitu: A. Empati, kecocokan, simpati B. Empati, simpati, perhatian positif tanpa pamrih C. Empati, ketulusan, simpati D. Empati, kecocokan, perhatian positif tanpa pamrih. 9. Pendekatan Rogerian dalam melakukan konseling lebih menitikberatkan kepada …. A. kemampuan dan tanggungjawab klien B. kemampuan dan tanggungjawab konselor C. kemampuan dan tanggungjawab klien dan konselor D. kemampuan dan tanggungjawab klien dan linfkungan 10. Yang mempengaruhi individu secara keseluruhan menurut Rogers yang paling utama adalah …. A. kondisi diri B. Aktuaisasi diri C. suasana diri D. suasana lingkungan xxv ii xxv iii

BAB IV KONSELING GESTALT

A. Indikator keberhasilan

Setelah mempelajari layanan konseling dengan pendekatan Gestalt, peserta diklat mampu mempraktikan layanan konseling perorangan dengan pendekatan Gestalt kepada para peserta didiknya yang menjadi tanggung jawab di sekolah tempat tugasnya masing-masing.

B. Uraian Materi 1. KONSEP DASAR

a. Pendekatan konseling Gestalt berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata- mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. b. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, pera- saan, dan tingkah lakunya c. Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi. Jadi hakikat manusia menurut pendekatan konseling ini adalah : 1 tidak dapat dipahami, kecuali dalam keseluruhan konteksnya, 2 merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu, 3 aktor bukan reaktor, 4 berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, dan pemikirannya, 5 dapat memilih secara sadar dan bertanggung jawab, 6 mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif. d. Dalam hubungannya dengan perjalanan kehidupan manusia, pendekatan ini memandang bahwa tidak ada yang “ada” kecuali “sekarang”. Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang menentukan kehidupan manusia adalah masa sekarang. e. Dalam pendekatan ini, kecemasan dipandang sebagai “kesenjangan antara saat sekarang dan kemudian”. Jika individu menyimpang dari saat sekarang dan menjadi terlalu terpaku pada masa depan, maka mereka mengalami kecemasan. f. Dalam pendekatan gestalt terdapat konsep tentang urusan yang tak selesai unfinished business, yakni mencakup perasaan-perasaan yang tidak terungkapkan seperti dendam, kemarahan, kebencian, sakit hati, kecemasan, kedudukan, rasa berdosa, rasa diabaikan. Meskipun tidak bisa diungkapkan, perasaan-perasaan itu diasosiasikan dengan ingatan-ingatan dan fantasi-fantasi tertentu. Karena tidak terungkapkan di dalam kesadaran, perasaan-perasaan itu tetap tinggal pada latar belakang dan di bawa pada kehidupan sekarang dengan cara-cara yang menghambat hubungan yang efektif dengan dirinya sendiri dan orang lain. Urusan yang tak selesai itu akan bertahan sampai ia menghadapi dan menangani perasaan-perasaan yang tak