lxxi v
BAB IX PENUTUP
Semua pendekatan yang digunakan secara luas dan sesuai tuntutan, akerna asumsi yang menjadi dasarnya dan keefektifan dalam praktiknya. Fakta bahwa tidak ada satu
pun yang ekstensif dalam hubungannya dengan komitmen waktu, adalah faktor positif yang mempengaruhi popularitasnya. Teori-teori konseling dan pendekatan konseling
diperiksa dengan cara mendiskusikan secara singkat dengan pengembangpenemu, sudut pandang tentang sifat manusia, peranan konselor, tujuan, teknik, kekuatan dan
kontribusi dan keterbatasannya. Konselor dapat menemukan satu atau beberapa teori atau pendekatan dalam modul ini yang baik untuknya maupun untuk kliennya.
Modul ini membahas sekumpulan teori konseling dan pendekatan konseling psikoanalisis, humanistik, behavioral, rational emotive behavioral therapy, dan direktif
atau trait-factor. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor yang efektif akan meneliti bukti keefektifan teori-teori dan pendekatan-pendekatan tersebut dan mencocokkannya
dengan keyakinan pribadinya dan realitas mengenai sifat manusia dan perubahannya. Teori dan pendekatan yang dipergunakan oleh konselor sebagai panduan untuk
merumuskan pembentukan solusi atas suatu masalah melalui pelayanan konseling untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Pemahaman teoretis adalah
bagian esensial dalam praktik konseling yang efektif. Teori dan pendekatan konseling membantu konselor mengatur data klinis,membuat proses yang kompleks menjadi
koheren dan memberikan panduan konseptual untuk berbagai intervensi melalui pelayanan konseling.
Konselor yang efektif adalah konselor yang mampu menggunakan pendekatan- pendekatan konseling secara efektif dalam praktik konseling melalui pelayanan
konseling kelompok maupun individual. Konselor profesional harus terlaltih sepenuhnya dalam menggunakan teori dan pendekatan konseling untuk memenuhi kebutuhan
populasi klien yang mereka tangani atau yang dipercayakan kepadanya. Para konselor yang sedang menjalani pelatihan dan pastinya konselor profesional yang aktif, mestinya
mengenali teori-teori konseling dan pendekatan konseling yang terkenal ini, persisnya mengenai premis-premis, karakteristik, perbedaan dan kemiripan, dan implikasinya bagi
praktik. Namun harus dicamkan kalau teori-teori konseling dan pendekatan-pendekatan konseling yang sudah dikenal luas dibidang konseling ini hanya menyediakan sebuah
dasar, sehingga konselor yang berpraktik harus sanggup memodifikasinya agar cocok dengan dengan dengan situasi unik yang didalam dirinya berfungsi,dan juga yang cocok
dengan kepribadian setiap konselor yang unik.
Akar-akar teori tradisional konseling ini tertanam di budaya Eropa dan Amerika. Ketika menggagasnya, para teoretisi awal tersebut belum mempertimbangkan perspektif multi-
budaya alam penelitian mereka. Karena itulah, semua teori dan pendekatan konseling itu bisa ditingkatkan lewat kepekaan kesadaran dan pertimbangan multi-budaya para
konselor penggunanya. Karena itu, konselor yang gagal mengenal latar belakang budaya klien yang unik dari latar belakang teori dan pendekatan tersebut tidak akan
sanggup berinteraksi secara sebangun dengan kliennya. Kami percaya pada akhirnya semua konselor akan mengadopsi teori dan pendekatan konseling atau mengkombinasi
lxx v
teori dan pendekatan plus sebuah perspektif multi-budaya yang paling cocok dan tepat,sehingga membuatnya merasa nyaman dan menjadikan efektif, dan yang
mencerminkan kalau dirinya sendiri sebuah pribadi dan sekaligus sebagai konselor profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Corey, Gerald 2005. Teori dan Praktik Konseling dan Psikoterapi. Bandung:Refika Aditama.
Gibson, RobertH. L. Mitchell, Marianne 2011. Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gladding, Samuael T. 2012 Konseling Profesi yang Menyeluruh. Jakarta:PT Indeks. John McLEOD 2006. Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus. Jakarta: Prenada
Media Group. Mungin Eddy Wibowo 1982.Konseling di Sekolah. Semarang: FIP-IKIP Semarang
Nelson-Jones 2011. Teori dan Praktik Konseling dan Terapi. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
lxx vi
No. II
III IV
V VI
VII VIII
IX 1
A A
D B
D 2
B D
B C
A 3
D C
A A
B 4
A B
B B
C 5
B D
B A
D 6
C A
A B
A 7
D B
B C
A 8
B D
D D
A 9
A A
A A
D 10
A B
C D
A
lxx vii
BAGIAN III MATERI PELATIHAN II