v
benar ilmiah, tepat guna, produktif, dan unik.
B. Cakupan Materi
Modul mata diklat Pendekatan dan Teknik Konseling membahas teori konseling yang meliputi: pendekatan konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral,
Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Realitas
C. Tujuan Pembelajaran 1. Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini, peserta pelatihan dapat menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan konseling, khususnya mengaplikasikan teori dan
pendekatan serta teknik konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Konseling Realitas dalam pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah.
2. Indikator Keberhasilan
Untuk mencapai kompetensi dasar peserta diklat diharapkan dapat mencapai indikator-indikator sebagai berikut:
a. Menganalisis Konsep dasar, Asumsi tingkahlaku bermasalah konseling
Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Konseling Realitas
b. Merumuskan tujuan konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Konseling Realitas
c. Menguasai proses konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Konseling Realitas
d. Terampil menggunakan teknik konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavioral Rasional Emotif, Trait and Factor, dan Konseling Realitas.
3. Peta Kompetensi
Setelah mengikuti kegiatan materi diklat ini peserta diklat diharapkan mampu mkempraktikan pendekatan konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavior,
Rasional Emotif, Trait and Faktor, dan Realitas.
vi
4. Materi Pokok
Materi pokok dari mata diklat ini adalah tentang Pengembangan Pelayanan BK dengan Menggunakan Pendekatan Konseling.
5. Sub Materi Pokok
Sub materi pokok dari mata diklat ini meliputi pelaksanaan layanan konseling individual dengan pendekatan konseling Psikoanalisis, Humanistik, Gestalt, Behavior,
Rasional Emotif, dan Trait and Factor.
6. Petunjuk Penggunaan Modul
Agar Anda berhasil menguasai mata kuliah ini dengan baik, beberapa petunjuk berikut perlu Anda perhatikan:
a. Pelajarilah setiap modul dengan membacanya secara cermat sehingga Anda dapat mencapai tingkat penguasaan paling rendah 80.
b. Diskusikan kesulitan-kesulitan yang Anda jumpai setelah membaca modul dengan teman sejawat atau kelompok dalam kegiatan diklat ini.
c. Ikuti penjelasan mata diklat ini yang disampaikan oleh para nara sumber dan diskusikan secara cermat. Dengan mengikuti penjelasan dan mendiskusikannya
tentang pelayanan konseling dengan pendekatan Behavior, Gestalt, dan Rasional emotif.
7. Kegiatan Belajar
a. Bacalah modul ini dengan cermat dari awal sampai akhir dan catatlah hal-hal yang dianggap penting untuk didiskusikan dengan teman-teman
PE NDEKA
T AN
K ONSE
LING
KONSEP DASAR
TINGKAH LAKU BERMASALAH
TUJUAN KONSELING
PROSES KONSELING
TEKNIK KONSELING
vii
b. Diskusikan dengan teman dalam kelompok untuk setiap bab atau kelompok materi pokok
c. Buatlah laporan hasil diskusi kelompok dan sajikan dalam kelas untuk mendapatkan umpan balik dari teman-teman dalam kelas.
d. Hasil diskusi kelas dicatat untuk ditindaklanjuti dalam kegiatan belajar secara mandiri.
viii
BAB II PENDEKATAN KONSELING PSIKOANALISIS
A. Uraian Materi Sigmund Freud, pencetus psikoanalisis. Psikoanalisis adalah teori paling
terkenal yang hasil karyanya dideskripsikan dalam berbagai buku. Freud hidup dalam zaman konflik, sehingga hal itu menjadi tema utama dalam berbagai hasil karyanya.
Salah satu bidang konflik tersebut adalah kesenjangan antara moralitas publik “Victorian” Austrian pada akhir abad kesembilan belas dengan seluk-beluk yang berbau
seksualitas. Sampai tingkat yang cukup jauh, pengakuan yang berbau seksualitas kepada publik dipandang negatif sehingga ketidaktahuan tentang fungsi seksual yang
sehat meluas di masyarakat. Konflik lainnya adalah tentang agresi manusia.
1. Pandangan tentang Manusia Freud memandang sifat manusia sebagai sesuatu yang dinamis dengan
transformasi dan pertukaran energi di dalam kepribadiannya Hall, 1954. Manusia pada dasarnya pesimistik, deterministik, mekanistik, dan reduksionalistik. Menurut
Freud manusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatan irasional, motivasi-motivasi tak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan biologis dan naluriah, dan oleh
peristiwa-peristiwa psikoseksual yang terjadi selama lima tahun pertama dari kehidupan. Manusia mempunyai pikiran sadar berhubungan dengan kesadaran terhadap dunia
luar, pikiran pra-sadar yang berisi kenang-kenangan akan pengalaman yang tersembunyi atau terlupakan yang masih dapat diingat, dan pikiran bawah sadar berisi
naluri, kekuatan yang terpendam.
Manusia dipandang sebagai sistem-sistem energi. Dinamika kepribadian terdiri
dari cara-cara energi psikis dibagikan kepada id, ego, dan super ego. Menurut Freud kepribadian manusia terdiri atas tiga bagian:
a. Id terdiri atas naluri dasar amoral, dan yang bekerja sesuai prinsip kesenangan, b.
Ego “pusat pikiran”, yang membuat keputusan secara sadar sesuai dengan prinsip kenyataan.
c. Superego hati,pikiran yang berisi nilai-nilai ajaran orang tua dan bekerja sesuai dengan prinsip moral.
Id dan superego terhubung pada pikiran tidak sadar; ego terutama bekerja secara sadar tetapi juga secara prasadar dan tidak sadar. Karena energi psikis itu
terbatas, maka satu sistem memegang kendali atas energi yang tersedia sambil mengorbankan dua sistem lainnya. Tingkah laku dideterminasi oleh energi psikis ini.
Freud juga menekankan peran naluri-naluri. Segenap naluri bersifat bawaan dan biologis. Freud menekankan naluri-naluri seksual dan impuls-impuls agresif. Freud
melihat tingkah laku sebagai determinasi oleh hasrat memperoleh kesenangan dan menghindari kesakitan. Manusia memiliki naluri-naluri kehidupan maupun naluri-naluri
kematian. Menurut Freud, tujuan segenap kehidupan adalah kematian, kehidupan tidak lain adalah jalan melingkar ke arah kematian.
2. Konsep Dasar